Indonesia.go.id - Melandasi Pengelolaan Dunia dengan Nilai Luhur

Melandasi Pengelolaan Dunia dengan Nilai Luhur

  • Administrator
  • Sabtu, 13 Agustus 2022 | 08:36 WIB
G20
  Pertemuan The 3rd G20 Development Working Group (DWG) Side Event
V20 merupakan komunitas global dengan perhatian terhadap nilai-nilai yang hidup di masyarakat.

Kelompok Values 20 atau V20 di tahun ini menyusun dokumen komunike V20 berbasis sustainability compass yang diadopsi dari lembaga Compass Education. V20 merupakan komunitas pakar dan praktisi nilai global yang menyokong G20 dalam inisiasi, pembangunan, penguatan kembali nilai-nilai individu, institusi, nasional, dan global.

Kali ini V20 menyelenggarakan event yang menyokong Development Working Group (DWG) G20, dalam menopang kerja besar Presidensi G20 Indonesia 2022. DWG G20 sendiri menyelenggarakan pertemuan ketiga di Nusa Dua Bali, pada 10--12 Agustus 2022, dengan didahului sejumlah side events.

Alissa Wahid selaku Co-Sherpa V20 2022 menerangkan, pendekatan sustainability compass yang digunakan V20 2022 dibangun berdasarkan arah kompas yakni alam (nature), ekonomi (economy), kesehatan jiwa raga (wellbeing), dan masyarakat (society). Dikatakannya, V20 merupakan komunitas global dengan perhatian terhadap nilai-nilai yang hidup di masyarakat.

“Niatnya sederhana, tapi berat. Pertama, bagaimana memastikan pengelolaan dunia saat ini benar-benar dilandasi nilai-nilai luhur,” katanya, dalam webinar side event DWG untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia 2022 dengan mengangkat tema “Sustainability Compass: Peran Nilai-nilai dalam Menghadapi Tantangan Global”, pada Selasa (9/8/2022).

 

Pegangan Meraih SDGs

Menurut Alissa, dengan menyeimbangkan keempat arah kompas dan menempatkan nilai-nilai sebagai pusatnya, maka seluruh bangsa memiliki pegangan kuat untuk meraih tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).

Putri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid itu menegaskan, pentingnya ikhtiar bersama untuk menghidupkan nilai-nilai bermanfaat bagi pembangunan bangsa. ”Di ambang HUT ke-77 Kemerdekaan RI, kita perlu terus bergerak maju, melakukan ikhtiar rekayasa sosial berbasis nilai untuk menyongsong Indonesia dan dunia yang lebih baik,” kata Alissa.

Selama ini, Alissa Wahid dikenal aktif mempromosikan nilai-nilai kebinekaan inklusivisme dan toleransi beragama. Alissa yang juga menjabat Ketua Tanfidziyah PBNU, sejak 2019 ditunjuk menjadi Duta SDGs oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI.

Selain Alissa, hadir juga Presiden Direktur PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra, yang mengatakan bahwa pemanfaatan sustainability compass merujuk pada praktik-praktik bisnis terbaik. “Nilai-nilai keberlanjutan bisnis menjadi fundamen penting akselerasi kinerja korporasi untuk terus bertumbuh dan berselaras secara konsisten. Ini akan memberi dampak positif dan konstruktif bagi kehidupan masyarakat,” kata Irfan.

Anggota Dewan Penasehat (Advisory Board) V20 itu juga memercayai, keterlibatan aktif berbagai sektor korporasi merumuskan kebijakan bisnis berbasis-nilai, menjadi kontribusi penting dalam mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan dan stabilitas ekonomi global. “Hal ini terus kami selaraskan dalam kiprah Garuda Indonesia sebagai national flag carrier sekaligus mitra V20 untuk menjalankan mandat negara bagi kepentingan masyarakat,” dia menegaskan.

Pada kesempatan itu, Staf Ahli Bidang Energi dan Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sekaligus Kepala Sekretariat Nasional SDGs Indonesia Vivi Yulaswati menyatakan bahwa nilai-nilai adalah pendorong utama pemaknaan SDGs. “Kesadaran atas nilai-nilai seperti inklusivitas, kemanusiaan, keberlangsungan, membuat kita paham pentingnya pencapaian SDGs bagi semua,” ujar Vivi.

Bangsa Besar dan Dewasa

Pada kesempatan itu, Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri, sekaligus Ketua Forum Human Capital Indonesia Alexandra Askandar, yang menjadi pembicara kunci menjelaskan bahwa penerapan dan kesadaran atas pentingnya menumbuhkan nilai-nilai unggul masyarakat menunjukkan kepada forum G20 dan dunia posisi Indonesia sebagai bangsa besar dan dewasa.

“Salah satu contoh nyata adalah dihidupkannya nilai-nilai Akhlak (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) bagi semua insan BUMN—termasuk Bank Mandiri,” jelas Alexandra.

Dari Nusa Dua, Bali, V20 2022 menampilkan 20 pembicara dari tujuh negara yakni Indonesia, Arab Saudi, Australia, Inggris, Italia, India, dan Prancis. Mereka hadir dengan berbagai pengalaman dan latar belakang seperti akademisi, profesional, praktisi, kepala lembaga negara, pemimpin badan usaha milik negara, wirausaha, cendekiawan.

Program tersebut akan mengantarkan berbagai acara yang disiapkan V20 sebagai side events untuk menyongsong Acara Puncak V20 Summit pada 20-21 Oktober 2022 di Bali. Penyelenggara resmi V20 2022 dalam ekosistem G20 Presidensi Indonesia adalah Nenilai, suatu inisiatif bersama untuk membangun Indonesia melalui survei dan dialog tentang pentingnya nilai-nilai bagi individu, komunitas, dan bangsa.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari