Berwisata ke Sumatera Utara juga, kita bisa mendatangi Ibukota Provinsi Sumatera Utara, yaitu Medan. Kota ke-3 terbesar di Indonesia ini, menyimpan obyek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Kalau mau kulineran, di Medan banyak makanan yang enak. Bukan hanya itu saja, di Kota Medan juga ada obyek wisata sejarah. Sebut saja Istana Maimun. Istana ini sudah menjadi obyek wisata wajib dikunjungi kalah ke Medan.
Di Medan juga, ada kota tuanya. Kalau kita mampir ke kota tua medan ini, kita bisa melihat gedung yang sudah ada dari awal tahun 1900an. Mungkin malah dari 1800an. Di kota tua Medan ini, merupakan daerah pertokoan.
Pertokoan ada yang berbentuk a-la Eropa dan ada juga berdisain Tiongkok. Semuanya ada di Jalan Ahmad Yani. Di antara bangunan Kota Tua di Medan ini, ada salah satu bangunan yang sangat bagus dan masih terawat dengan baik.
Bangunan ini berupa rumah yang disebut dengan Tjong A Fie Mansion. Rumahnya Tjong A Fie agar bisa kita sebut lebih mudah. Siapa Tjong A FIe ini sebenarnya?
Tjong A Fie merupakan seorang pengusaha, bankir dan kapitan yang berasal dari Hakka, Tiongkok. Tjong A Fie sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan di Sumatra, Indonesia.
Tidak hanya itu, Tjong A Fie membangun bisnis besar yang memiliki lebih dari 10.000 orang karyawan.[Karena kesuksesannya tersebut, Tjong A Fie dekat dengan para kaum terpandang di Medan, di antaranya Sultan Deli, Ma'moen Al Rasyid serta pejabat-pejabat kolonial Belanda.
Pada tahun 1911, Tjong A Fie diangkat sebagai "Kapitan Tionghoa" (Majoor der Chineezen) untuk memimpin komunitas Tionghoa di Medan, menggantikan kakaknya, Tjong Yong Hian.
Sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa, Tjong A Fie sangat dihormati dan disegani, karena ia menguasai bidang ekonomi dan politik. Kerajaan bisnisnya meliputi perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank dan perusahaan kereta api.
Dari depan, Rumah Tjong A Fie ini sudah sangat mencolok. Pintu gerbang dan gapuranya, sudah sangat kental rumah Tiongkok model jaman dahulu. Masuk ke dalam, kita akan terpesona karena meskipun sudah berusia seratus tahun lebih, masih sangat terawat.
Halaman depan, masih sangat Asri. Banyak tanaman di taman depan rumah Tjong A Fie ini. Untuk masuk ke rumah ini, karena sudah dijadikan museum, kita harus membayar tiket seharga Rp 35.000.
Setelah masuk ke dalam, kita akan benar-benar disuguhi pemandangan rumah saudagar Tiongkok jaman dahulu. Seperti masuk ke dalam film Tiongkok klasik. Benar-benar membuat terpesona.
Perabotan atau meubel di dalam rumah ini masih terjaga keasilannya. Ada sejumlah ruang di bagian depan rumah ini, mulai dari ruang rapat, ruang menerima tamu dan ruang berkumpul keluarga. Sekali lagi semua perabotan masih asli. Di setiap sudut rumah, dipajang foto Tjong A Fie.
Rumah Tjong A Fie ini terdiri dari lantai 2. Di bagian atas, tempat Tjong A Fie menggelar pesta. Karena hari sudah petang, saya tidak sempat untuk naik ke lantai atas karena museum hendak tutup.
Namun, dari bagian bawah, terlihat bagian atas ini sangat indah. Jendela yang banyak dan dicat berwarna hijau akan membuat kita terkagum-kagum. Tangga juga masih terbuat dari kayu dan masih bisa dipakai. Tidak usah khawatir kayu sudah lapuk.
Di bagian tengah rumah, ada halaman yang cukup luas. Dari halaman ini kita bisa melihat ke atas untuk melihat jendela yang banyak tersebut. Di bagian belakang rumah, ternyata masih menjadi tempat tinggal keturunan Tjong A Fie, karena itu tidak boleh dimasuki.
Selayaknya rumah khas Tiongkok, di dalam rumah ada tempat untuk sembahyang. Tempat sembahyang ini bukan untuk umum, namun tempat semnbahyang keluarga.
Berkunjung ke setiap sudut rumah Tjong A Fie ini, akan membuat kita berdecak kagum, membuat kita terpesona, dan yang pasti instagrammable. Sangat bagus untuk difoto, dan diunggah ke media sosial.
Kalau ke medan, tidak ada salahnya kita mampir ke Tjong A FIe Mansion ini. (K-TB)