Indonesia.go.id - Mewujudkan Jayapura Kota Cerdas

Mewujudkan Jayapura Kota Cerdas

  • Administrator
  • Minggu, 14 November 2021 | 13:17 WIB
KOTA CERDAS
  Teknisi Telkom melakukan pengecekan jaringan internet di kawasan Stadion Lukas Enembe, Sentani, Jayapura. TELKOM
Tercatat, sedikitnya 96 persen wilayah di Kota Jayapura sudah tersambung oleh akses komunikasi berkualitas. Sehingga, setiap masyarakat di wilayah tersebut kini sudah bisa berkomunikasi dengan lancar.

Percepatan pembangunan suatu kota atau wilayah tak lepas dari sebagus apa akses telekomunikasinya. Oleh karena itu, infrastruktur dan layanan telekomunikasi berkualitas yang dibangun dengan konsep kota cerdas (smart city) mampu mendorong pertumbuhan sosial ekonomi yang lebih baik.

Momentum rangkaian perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021 sejak September dan November 2021 sepatutnya mendukung kota-kota di Papua berkembang menjadi kota cerdas. Ibu Kota Provinsi Papua Kota Jayapura menjadi titik rujukan perkembangan kota cerdas berkelanjutan di Bumi Cendrawasih.

Kota yang memiliki geografis unik karena terletak di antara Teluk Yos Sudarso--dulu bernama Numbai--dan Teluk Youtefa. Teluk di Kota Jayapura ini merupakan muara dari aliran Sungai Numbai yang bermata air di Pegunungan Cycloop atau Dofonsoro. Wilayah Kota Jayapura membentang 940 km persegi dan dihuni oleh 404.351 jiwa.

Penduduk Jayapura memiliki tingkat keragaman tinggi sebagai kota pesisir. Selain dihuni penduduk asli Papua terdapat warga asal Bugis, Jawa, Sunda, Sumatra, Flores, dan suku lainnya. Warga Jayapura 56 persen menganut Kristen Prostestan dan Katolik, sedangkan penganut Islam mencapai 43 persen.

Potensi Kota Jayapura, sebagai kota pemerintahan, bisnis, pariwisata, keragaman budaya, dan segudang kearifan lokal Papua dengan geografis unik inilah merupakan kekuatan dalam mengembangkan diri sebagai kota cerdas dan modern.

Modal infrastruktur komunikasi seperti jaringan fiber optik untuk mendukung pelayanan publik berbasis digital sudah dirintis di Kota Jayapura sejak masuk menjadi bagian dari pengembangan 100 smart city seluruh Indonesia. Perhelatan PON dan Peparnas Papua 2021 menjadi "trigger" untuk menguatkan akses telekomunikasi tersebut sejak 2018.

"Kami tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup besar, dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di Kota Jayapura, sebagai faktor penting terwujudnya Kota Jayapura Modern," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Jayapura Binton Nainggolan, dalam konferensi pers bertajuk "Kota Jayapura Menuju Kota Modern" di Media Center Kominfo Peparnas Papua, Kamis (11/11/2021).

Dampak dari pembangunan telekomunikasi selama ini, lanjut Binton, seluruh jaringan telekomunikasi di Kota Jayapura telah dijangkau oleh akses komunikasi yang berkualitas. Tercatat, sedikitnya 96 persen wilayah di Kota Jayapura sudah tersambung oleh akses komunikasi berkualitas. Sehingga, setiap masyarakat di wilayah tersebut kini sudah bisa berkomunikasi dengan lancar.

Saat ini, menurut Binton, wilayah yang belum maksimal aksesnya hanya wilayah yang berada di perbatasan RI dan Papua Nuigini. Saat ini, fasilitas telekomunikasi akan terus digenjot oleh Kementerian Kominfo melalui BAKTI dan operator telekomunikasi khususnya base transceiver station (BTS) di Kota Jayapura dan wilayah lainnya di Papua.

Ada 41 BTS yang dibangun Telkomsel dalam rangka menyambut PON dan Peparnas ini, khususnya di wilayah Jayapura. Pihak Telkomsel sendiri tetap tidak menurunkan standar mereka. General Manager (GM) Network Service Assurance PT Telkomsel Maluku & Papua Agus Sugiarto menjelaskan, pihaknya menyamakan bandwith (jaringan pita lebar) antara Peparnas XVI dan PON XX Papua dilakukan untuk memberi kenyamanan para atlet, ofisial, hingga masyarakat yang menonton pertandingan di venue secara langsung.

Dari dukungan antarpemangku kepentingan inilah, menurut Binton, membuat smart city dapat dilakukan dengan cepat. Ditambah lagi dengan adanya dukungan dari aturan yang diterbitkan presiden tentang jaringan telekomunikasi beberapa waktu yang lalu.

Dikatakannya, termasuk dicantumkannya program infrastruktur telekomunikasi serta teknologi informasi sebagai prioritas pembangunan dalam Revisi Undang-Undang Otonomi Khusus Papua yang dikeluarkan 2021 ini. Sebelumnya, tidak menjadi prioritas program.

"Sisanya sebanyak empat persen itu hanya berada di wilayah-wilayah tertentu yang memiliki kondisi geografis yang cukup sulit," imbuh Binton.

Bermodalkan, akses jaringan telekomunikasi yang baik, maka optimisme visi Jayapura kota modern dapat segera direalisasikan dalam waktu yang relatif cepat. Dalam mencapai hal itu, pihaknya saat ini tengah meningkatkan pelayanan publik yang berbasis teknologi. Artinya, setiap pelayanan yang dilakukan akan dilakukan dengan menggunakan teknologi.

Dari mulai pelayanan publik dengan berbasis teknologi ini, kata dia, maka dapat mewujudkan pelayanan berbasis hal di atas pada saat ini. Setiap pelayanan yang dibutuhkan masyarakat di Kota Jayapura sudah bisa dilakukan melalui akses pada ruang digital terlebih dahulu. Sehingga, masyarakat kini lebih mudah mendapatkan pelayanan publik. "Kami saat ini telah menyediakan pelayanan publik yang berbasis teknologi," tuturnya.

Desain Smart City itu yang sudah dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengan Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Jayapura 2017--2022 berisikan strategi untuk pembangunan Jayapura sebagai kota cerdas dan modern.

Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano menerangkan, implementasi dari kota cerdas dan modern bukan hanya menjadi tugas dari Dinas Kominfo. Melainkan, semua pemangku kepentingan. Untuk itu, mereka sudah menyiapkan sarana dan prasana pendukung teknologi informas beserta sumber daya manusianya.

Dinas Kominfo juga telah menjalin kerja sama dengan komunitas peneliti smart city dari kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Sejauh ini, Pemkot Jayapura sudah menerapkan aplikasi e-tata ruang Dinas PUPR PKP Kota Jayapura, sistem e-hijau Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), dan e-siapik Disperindagkop berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun Telkom telah membantu uji coba smart penerangan jalan umum (PJU) di lima titik sekitar Kota Jayapura memakai teknologi internet of things (IoT). Sementara itu, dalam rangka meningkatkan potensi UMKM, pihak Pemkot Jayapura selama PON dan Peparnas ini juga menggelar sejumlah festival kopi dan UMKM bekerja sama dengan BI wilayah Papua sekaligus mengenalkan alat pembayaran digital QRIS.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari

Berita Populer