Indonesia.go.id - Indonesia Sukses Tembus Tiga Besar

Indonesia Sukses Tembus Tiga Besar

  • Administrator
  • Sabtu, 21 Mei 2022 | 04:00 WIB
SEA GAMES 2021
  Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan melakukan angkatan
Atlet-atlet Merah Putih langganan emas SEA Games turut membantu mengerek peringkat kontingen dalam klasemen umum medali sementara.

Perburuan medali SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam semakin seru menjelang hari penutupan, Senin (23/5/2022). Kendati tuan rumah dipastikan keluar sebagai juara umum dengan 164 emas, 97 perak, 96 perunggu, aksi saling kejar dalam pengumpulan medali di lima besar masih terus berlangsung. Filipina, Singapura, Thailand, dan Indonesia saling bersaing.

Seperti dikutip dari website resmi SEA Games ke-31, Jumat (21/5/2022) pukul 01.00 WIB, Thailand untuk sementara bertengger di peringkat dua dengan 67 emas, 77 perak, dan 108 perunggu. Di belakangnya secara mengejutkan, kontingen Indonesia membuntuti dengan 50 emas, 68 perak, 63 perunggu disusul Singapura (47 emas, 44 perak, 62 perunggu) dan Filipina (42 emas, 59 perak, 82 perunggu) di lima besar. 

Keberhasilan kontingen Merah Putih menembus tiga besar, di antaranya didapat dari jerih payah perjuangan atlet-atlet sepanjang pertandingan Jumat. Mereka sukses merebut 7 emas, 7 perak, dan 6 perunggu. Ketujuh emas Indonesia ditambang dari cabang angkat besi, balap sepeda, kano, vovinam, tenis, dan karate.

Lifter juara dunia 2018, Eko Yuli Irawan membuka emas pertama Indonesia pada pertandingan cabang angkat besi kelas 61 kilogram yang diadakan di Hanoi Sports Training and Competition Centre, Jumat pagi. Perebut medali perak Olimpiade 2016 dan Olimpiade 2020 itu sukses mengumpulkan total angkatan 290 kilogram dari tiga kesempatan angkatan.

Angkatan terbaiknya untuk snatch adalah seberat 135 kg disusul 155 kg pada clean and jerk. Atlet asal Metro, Lampung itu menyisihkan dua pesaingnya, Muhamad Aznil Bidin dari Malaysia dan Nuyen Ngoc Truong (Vietnam). Hasil ini mengukuhkan dirinya sebagai raja kelas di bawah 65 kg sejak SEA Games 2007 di mana ia telah mengoleksi enam emas dan sekeping perak.

Eko juga membuktikan bahwa dalam usia 32 tahun, ia masih mampu menunjukkan taji dengan sekeping emas. "Karena di angkat besi bukan ditentukan siapa yang paling muda, namun siapa yang paling kuat," ujar Eko seperti diberitakan Antara.

Sukses Eko melecut Ayustina Delia Priatna untuk turut menyumbang emas. Atlet balap sepeda putri itu keluar sebagai juara pada final nomor indiviual time trial (ITT) jalan raya perorangan yang berlangsung di Hoa Binh. Ia mencatat waktu tercepat 44 menit 8,445 detik dengan kecepatan rata-rata 44,84 kilometer per jam.

Medali perak dan perunggu masing-masing dibagi kepada atlet Singapura serta Thailand. Rekan Ayustina yaitu Dewika Sova Mulia yang ikut di nomor ini tercecer di urutan ketujuh dengan catatan waktu 43 menit 10,861 detik.

Perjuangan Ayustina untuk mendapatkan emas tidak diperoleh dengan mudah. Selain harus berjuang mengalahkan lawan-lawannya, ia juga harus menahan rasa haus sejauh 30 kilometer karena bidon atau tempat minumnya terjatuh. "Kendala sebenarnya hampir tidak ada. Pertama, di kilometer awal, antara 3-5 km, bidon saya jatuh. jadi tidak minum full selama 30 km," kata Ayustina.

Selanjutnya emas turut disumbangkan oleh kuartet Anwar Tarra, Dedi Saputra, Sofiyanto, dan Yuda Firmansyah yang menjadi juara kano kelas C-4 500 meter putra. Atlet putri Maryati dan Ramla Baharuddin pun tak mau kalah dengan rekan putranya. Keduanya merebut emas dari kelas K-2 500 meter.

Indonesia juga berhasil mencuri sekeping emas dari cabang vovinam. Dari cabang olahraga asli Vietnam yang menggelar pertandingannya di Sóc Sơn District Sporting Hall itu, atlet Manik Trisna Dewi Wetan keluar sebagai juara.

Dari lapangan tenis, ganda campuran terbaik Asia Tenggara, Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi sukses mempertahankan emas yang mereka rebut saat SEA Games 2019 di Manila. Keduanya merupakan perebut emas Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Emas juga disumbangkan dari matras beladiri ketika trio karateka Albiadi, Andy Tomy Aditya Mardana, Andi Dasril Dwi Dharmawan lewat nomor kata beregu putra. Di kumite beregu, trio karateka putra seperti Ari Saputra, Tebing Hutapea, Ignatius Joshua Kandou merebut perak. Di kumite beregu putri, perak juga disumbang oleh Cok Istri Agung Sanistyarani, Devina Dea, dan Ceyco Georgia Zefanya.

Medali perak turut disumbangkan pecatur cantik Master Internasional Chelsie Monica Ignesias Sihite, atlet kano Dayumin/Nur Meni (C-2 500 meter putri) dan Riska Andriyani (C-1 500 meter), pebalap sepeda Aiman Cahyadi (ITT jalan raya putra), dan lifter Mohammad Yasin (67 kg putra).

Untuk perunggu didulang Grandmaster Susanto Megaranto (catur), lifter Natasya Beteyob (55 kg putri), Manik Trisna Dewi Wetan (vovinam putri), beregu putra vovinam, serta dua judoka putra yakni Dewa Kadek Rama Warma Putra (66 kg) dan Muhammad Alfiansyah (60 kg).

Sementara itu dari cabang bulu tangkis, Indonesia menempatkan wakil-wakilnya di empat nomor semifinal perorangan kecuali tunggal putra. Ini sekaligus mengulangi apa yang terjadi di Manila tiga tahun lalu.

Di tunggal putri, juara Spanyol Masters 2021, Putri Kusuma Wardani akan menghadapi pebulu tangkis cantik peringkat 10 dunia, Pornpawee Chochuwong (Thailand). Semifinal lainnya mempertemukan Gregoria Mariska Tunjung melawan pemain Thailand lainnya, Phittayaporn Chaiwan. 

Di ganda putra, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan bertemu Terry Hee/Loh Kean Hean (Singapura) dan Leo Rolly Carnando/Daniel Martin menjajal kemampuan Do Tuan Duc/Pham Hong Nam (Vietnam). Di ganda putri, salah satu perebut emas Olimpiade 2020 Tokyo, Apriyani Rahayu yang kini dipasangkan bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti akan bersua Insyirah Khan/Bernice Lim Zhi Rui.

Sedangkan sektor ganda campuran akan diwakili oleh Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso. Tiga tahun lalu di Manila, Indonesia merebut dua emas dari nomor perorangan dan sekeping emas dari beregu putra caban bulu tangkis.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari

Berita Populer