Indonesia.go.id - Ayo Booster dengan Vaksin Lokal IndoVac

Ayo Booster dengan Vaksin Lokal IndoVac

  • Administrator
  • Selasa, 18 Oktober 2022 | 12:50 WIB
VAKSIN COVID-19
  Ilustrasi - Uji Vaksin IndoVac produksi Biofarma. (ANTARA/HO Biofarma).
Biofarma telah memproduksi IndoVac, vaksin lokal pertama Covid-19. KIPI-nya rendah, efikasinya tinggi. Izin penggunaan daruratnya sudah dikeluarkan Badan POM. Dijamin halal.

Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo, Kamis (13/10/2022) pagi, ke unit (instalasi) produksi vaksin PT Biofarma, di Jl Pasteur, Bandung, didampingi sejumlah menteri dan pejabat daerah, adalah untuk meresmikan peluncuran IndoVac, satu vaksin baru berplaform rekombinan protein, yang diproduksi PT Biofarma. IndoVac halal dan siap dakanigun.

PT Biofarma adalah spesialis vaksin, serum, dan dalam jumlah terbatas reagen untuk perkakas yang berkelas molekuler seperti PCR. Sebagai produsen vaksin, pengalamannya sudah puluhan tahun, dan kini memproduksi belasan jenis vaksin. Benih (seed) vaksin umumnya dikembangkan bersama mitra asing. Biofarma menangani reproduksi seed, melakukan pengujian, mengemas, memproduksi, dan mengedarkannya.

‘’Banyak orang yang tidak tahu, belum tahu, bahwa Biofarma ini dalam setahun bisa memproduksi 3 miliar dosis vaksin dan diekspor ke-153 negara. Biofarma masuk sebagai produsen vaksin lima besar dunia, yang memproduksi bermacam-macam vaksin. Ada vaksin polio, difteri, meningitis, flu, campak, dan yang terakhir yang diresmikan pada hari ini adalah vaksin Covid-19 dan diberi nama IndoVac,’’ kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Untuk vaksin polio, kata Presiden Jokowi, produk PT Biofarma (Persero) dapat menguasai 70 persen dari pangsa pasar dunia. ‘’Kita menyuplai vaksin polio ke seluruh negara. Ini luar biasa,’’ kata Presiden Jokowi menambahkan.

Untuk pandemi Covid-19, sebelumnya PT Biofarma telah memproduksi lebih dari 100 juta dosis vaksin SinoVac, berplatform inactivated virus (virus yang  dilemahkan). Seed vaksinnya dikirim dari Tiongkok oleh SinoVac Biontech di Beijing. Uji klinis tahap 3, yang menyangkut penggunaannya atas manusia, dilakukan di Bandung. Sinovac dari PT Biofarma itu lulus dari penilaian Badan POM dan ia dinyatakan aman, halal, dan manjur.

Untuk vaksin IndoVac, Biofarma bekerja sama dengan laboratorium Baylor College of Medicine dari Houston, Texas. Uji klinis tahap 1 (keamanan), 2 (kemanjuran), dan 3 (efikasi) dilakukan di Bandung, yang melibatkan masing-masing 175, 360, dan 4.050 sukarelawan. Dalam uji imunobridging dengan vaksin pembanding yang memiliki efikasi di atas 80 persen, vaksin IndoVac terbukti noninferiority. Artinya, IndoVac memiliki efektivitas lebih bagus dari vaksin pembanding.

IndoVac telah memperoleh izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 24 September 2022. Prioritasnya adalah untuk vaksinasi primer, dosis I dan II dewasa (18+). IndoVac juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

‘’Inilah, saya kira hasil kerja keras SDM-SDM muda kita dalam menggarap sebuah vaksin baru, dari hulu sampai hilir, yang memakan waktu dari awal sampai sekarang 1,5 tahun, juga dilakukan diam enggak pernah bersuara. Tahu-tahu jadi IndoVac. Jadi, Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan, dorong terus Biofarma agar nanti betul-betul dapat menghasilkan sebuah revenue yang semakin besar bagi negara dan kita memiliki kemandirian berdikari betul di dalam urusan vaksin,’’ Presiden Jokowi menambahkan.

Lebih jauh, Presiden Jokowi juga menyatakan kegembiraan bahwa Biofarma mampu memproduksi IndoVac sampai 20 juta dosis pada 2022. Target 2023 adalah 40 juta dosis dan bisa dinaikkan menjadi 120 juta dosis bila pasarnya menghendaki.

Direktur Utama PT Biofarma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, IndoVac bukan hanya efikasinya yang tinggi, vaksin itu pun aman. Angka kejadikan ikutan pascaimunisasi (KIPI) IndoVac rendah. “Mulai dari uji klinis 1, KIPI-nya sangat ringan. Hal yang lebih bagus lagi, ini halal. Dari awal kami sudah mendesain jika vaksin ini kualitasnya bagus dan halal," ujarnya.

Honesti Basyir masih harus mengejar target kekurangan 6,9 juta dosis pertama IndoVac yang harus tersedia sampai akhir 2022, untuk segera didistribusikan ke seluruh Indonesia. ‘’Yang paling utama untuk booster. Karena kalau primer sudah lebih dari 80 persen cakupannya," ujarnya.

PT Biofarma bersama Kementerian Kesehatan juga terus melakukan kajian untuk menjajaki kemunginan vaksin IndoVac ini diberikan kepada anak-anak. Bersama Kementerian Kesehatan RI, PT Biofarma telah pula melakukan pembicaraan dengan WHO, melihat kemungkinan IndoVac digunakan untuk donasi internasional, ke negara-negara Afrika, yang cakupan vaksinasinya masih rendah. ‘’Seperti Nigeria, Zimbabwe, dan Kenya," kata Basyir.

IndoVac tentu bukan tujuan akhir. PT Biofarma bertekad  akan terus melanjutkan inovasinya, untuk memproduksi produk-produk kesehatan, seraya mengurangi ketergantungan kepada produk obat-obatan impor. ‘’Sekitar 90 persen bahan baku obat itu masih diimpor. Kita ingin mengurangi hal ini,’’ kata Basyir.

Yang dilakukannya ialah  mengintegrasikan ekosistem mulai dari reasearch and development (R and D), manufaktur, institusi, suplai, layanan kesehatan, apotek, klinik lab, dan RS. ‘’Semua harus saling terhubung,’’ paparnya.

 

Penulis: Putut Trihusodo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari