Dengan begitu, diharapkan puncak KTT G20 pada 15-16 November 2022 bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Nusa Dua, InfoPublik - Pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 baik di sekitar maupun venue utama di Bali dipastikan sudah sangat baik dilakukan jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dengan memanfaatkan seluruh sumber daya termasuk teknologi masa kini seperti sistem pengenalan wajah atau face recognition.
Dengan begitu, diharapkan puncak KTT G20 pada 15-16 November 2022 bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, saat konferensi pers di Media Center KTT G20, Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022).
"Soal pengamanan, saya kira kita berpengalaman. Kita berdoa tidak ada apa- apa. Tetapi overall saya kira pengamanan sudah sangat baik hasil koordinasi dari pihak Kepolisian maupun TNI," kata Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut pun mengaku telah melihat langsung geladi kotor pasukan pengamanan VVIP di seluruh lokasi kegiatan KTT G20 di Bali.
Dalam geladi itu, terdapat 42 rangkaian kegiatan yang disimulasikan pengawalan dan penyambutan para kepala negara mulai dari tiba di lokasi hingga berpindah lokasi.
Tactical floor game yang diadakan Polri itu, berfokus pada aspek seperti pola pengamanan yang bertumpu pada aspek gelaran kekuatan dan pemanfaatan sarana prasarana berbasis teknologi.
Pengamanan yang sudah disiapkan oleh Polri bernama Operasi Puri Agung 2022. Operasi itu, akan menjadi operasi terpadu antara Paspampres, TNI, Polri, dan BNPB, dengan tujuan mengamankan KTT G20 Indonesia.
Aspek-aspek pengamanan telah disiapkan dengan lengkap, yaitu command center, GPS individu dan kendaraan, perlindungan individu berbasis IT, drone pengintai, anti-drone, dan pengenalan wajah atau face recognition
Menurut Luhut, teknologi itu langsung bisa mendeteksi identitas orang yang terekam dalam kamera CCTV di Bandara, Pelabuhan dan tempat lainnya.
Selain itu, terang Luhut, kordinasi dengan security service dari berbagai negara peserta KTT G20 pun berjalan dengan baik.
Ia memastikan bahwa kesiapan perhelatan puncak KTT G20 di Bali sudah mencapai 100 persen. Hal itu berkat dukungan seluruh pihak yang telah bergotong royong untuk menyukseskan KTT G20.
Beberapa kepala negara dan delegasi pun akan mulai hadir dan berdatangan ke Indonesia, pada Minggu (13/11/2022).
Dengan mengusung prinsip inklusivitas, G20 akan melibatkan lebih dari 3.443 delegasi dan 17 Head of Delegations (HoD) anggota G20, disamping para pemangku kepentingan lain, seperti para pebisnis, tim supporting delegasi resmi, aktivis LSM, utusan lembaga internasional, jurnalis, serta observer, dengan jumlah seluruhnya diperkirakan mencapai lebih dari 12.750 orang.
Ia pun meminta dukungan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Bali untuk turut menjaga ketertiban menjelang dan selama pelaksanaan KTT G20.