Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Hotel Apurva kempinski, Nusa Dua, Bali pada Senin (14/11/2022).
Nusa Dua, InfoPublik - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Hotel Apurva kempinski, Nusa Dua, Bali pada Senin (14/11/2022).
Keduanya sepakat, bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali saat ini sangat penting, guna membangun kolaborasi bersama membangun dunia menghadapi tantangan.
"Selamat datang di bali," kata Presiden Jokowi melalui keterangan pers secara virtual.
Menurut Presiden Jokowi, atas nama pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi kehadiran dari PM Jepang Fumio Kishida yang meluangkan waktu dalam menghadiri kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung selama dua hari yakni 15-16 November 2022 mendatang.
Adanya pertemuan KTT G20 sangat penting dalam membangun kolaborasi antara negara-negara G20 dalam menghadapi berbagai tantangan dunia. Sehingga, kolaborasi yang dijalin melalui kerja sama dapat mengurucut ke berbagai sektor yang konkret di masa depan.
"Senang kita bertemu kembali dan saya mengapresiasi Jepang hadir di G20," tutur Presiden.
Menanggapi hal itu, PM Jepang Fumio Kishida mengatakan, sangat menghormati upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam menyelenggarakan ajang G20 dalam beberapa waktu belakangan. Karena, G20 sangat memberikan dampak yang positif terhadap dunia.
Kemudian, di tengah kesibukan menyelenggarakan KTT G20, Presiden Jokowi pun rela bertemu untuk melakukan pertemuan bilateral.
"Saya menghormati upaya Presidensi G20 Indonesia, karena sangat penting," kata PM Fumio Kishida.
Menurut PM Jepang, pada tahun depan hubungan diplomatis Indonesia dan Jepang genap 65 tahun. Momentum itu, tentunya harus dirayakan dengan penguatan kerja sama dalam berbagai bidang di masa mendatang. Agar, hubungan kerja sama keduanya dapat semakin solid di masa depan.
"Tahun depan, 65 tahun hubungan diplomatis Indonesia dan Jepang. Saya yakin makin kuat hubungan Jepang dan Indonesia," tutur Fumio Kishida.
Di tahun depan juga, lanjut Fumio Kishida, Indonesia dan Jepang bersamaan menjadi ketua kelompok negara. Kalau Indonesia didapuk menjadi keketuaan ASEAN dan Jepang terpilih menjadi keketuaan G7.
Adanya peristiwa itu, PM Jepang meyakini, hubungan diplomatis dengan Indonesia mampu semakin solid. Mengingat, terdapat ada kesamaan visi berkaitan dengan mewujudkan indo pasifik yang bebas terbuka.
"Tahun depan juga tepat 50 tahun hubungan kerja sama Jepang dan ASEAN. Saya ingin kerja sama isu kawasan dan global kembali diperkuat," kata Fumio Kishida.
Dalam puncak KTT G20 di Bali terdapat 17 kepala negara yang terkonfirmasi hadir. Sedangkan sisanya, yakni tiga negara berhalangan hadir dalam puncak Presidensi G20 Indonesia.
Tiga negara yang dimaksud antara lain Meksiko, Brazil, dan Rusia. Ketiga memiliki sejumlah isu yang membuat kepala negara tidak bisa hadir mengikuti puncak G20.
Negara yang dipastikan hadir adalah Afrika Selatan (Afsel), Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan (Korsel), Prancis, China, Turki, dan UE.