Indonesia.go.id - Halang Covid-19 dengan Suplemen Black Garlic hingga Beras Fortivit

Halang Covid-19 dengan Suplemen Black Garlic hingga Beras Fortivit

  • Administrator
  • Sabtu, 24 Juli 2021 | 15:20 WIB
INOVASI
  Produk suplemen kesehatan berbasis bawang hitam (black garlic). Hasil pengembangan riset BPPT dalam upaya penyebuhan Covid-19. JDID
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan sejumlah produk berbasis pangan maupun teknologi alat kesehatan yang menunjang penanganan Covid-19.

Sejak kurun waktu setahun terakhir ini, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menetapkan Teknologi Kesehatan dan Pangan sebagai salah satu dari delapan bidang fokus utamanya, guna merespons kondisi pandemi Covid-19.

Untuk itu, BPPT telah membentuk sebuah satuan gugus tugas yang dinamakan TFRIC-19 (Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan Covid-19). Tugas satuan gugus tugas tersebut menginisiasi pengembangan solusi multidimensi dengan dukungan peneliti dan perekayasa lintas disiplin, bahkan lintas institusi.

Selama tahun 2020, TFRIC-19 telah berhasil melahirkan produk inovasi teknologi karya anak bangsa. Beberapa produk inovasi tersebut sudah dipakai untuk penanganan pandemi Covid-19 di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta dan Kota Tangerang Selatan, dan Banten. Produk itu adalah PCR test kit yang dikembangkan bersama PT Biofarma dan Nusantic, Ventilator hasil kerja sama BPPT dengan PT.LEN dan PT Poly Jaya, mobile hand washer, biskuit suplemen energi Biscuneo hasil kerja sama BPPT dengan PT Makindo, dan mobil laboratorium Bio Safety Lab (BSL) level 2.

Kepala BPPT Hamman Riza menerangkan, mulai tahun 2021 ini, pengembangan program TFRIC-19 hadir dalam versi Next Generation. TFRIC-19 yang terdiri dari para peneliti BPPT yang berkolaborasi dengan institusi kementerian/lembaga, kampus maupun dunia usaha selama ini fokus pada lima aksi untuk inovasi produk anak bangsa.

Kelima Aksi tersebut adalah 1) Penguatan Kajian Keekonomian dan Teknologi. 2) Penguatan Kerjasama, Komersialisasi dan Media. 3) Inovasi teknologi alat Kesehatan. 4) Inovasi Teknologi Suplemen Kesehatan. 5) Penguatan Data Sains dan Aplikasi Kecerdasan Artifisial.

Hasil dari program TFRIC-19 Next Generation itu dipamerkan dalam acara bincang virtual “Isoman Cerdas, Upaya Efektif hadapi Gelombang Covid-19,” di Jakarta, Kamis (15/7/2021).

Salah satunya adalah produk suplemen kesehatan berbasis bawang hitam (black garlic), yang diberi nama Stamilic, yang bermanfaat untuk peningkatan daya tahan tubuh dan pengendalian komorbid dalam menghadapi Covid-19. Stamilic mengandung ekstrak cair black garlic dan ekstrak jahe, kombinasi yang semakin memperkaya kandungan antioksidan.

Black Garlic merupakan hasil inovasi BPPT, yaitu bawang putih tunggal yang mengalami proses fermentasi selama sebulan dalam suhu dan kelembaban tertentu. Hasil fermentasi ini menghasilkan bawang putih hitam yang memiliki tekstur lembut, rasa manis asam dan bebas bau.

Black Garlic memiliki efek meningkatkan sel-sel imun yaitu sel Natural Killer, sel limfosit B dan sel limfosit T, serta memiliki kandungan senyawa bioaktif S-allyl-L-cysteine (SAC) yang sangat tinggi, yaitu sebanyak 20 kali lipat dibanding pada bawang putih segar. SAC adalah senyawa yang diketahui memiliki manfaat kesehatan yang luas untuk anti-inflamasi, anti-diabetes, dan memperbaiki lemak darah.

Lebih lanjut, TFRIC-19 Next Generation juga berhasil melakukan inovasi teknologi suplemen kesehatan dengan menghasilkan produk yang diberi nama Whole Beta, yang mengandung betaglukan hasil fermentasi ragi hitam, yang berperan membantu meningkatkan imunitas dalam masa pandemi Covid-19.

Betaglukan adalah polisakarida yang mempunyai berbagai fungsi kesehatan, antara lain melawan infeksi yang disebabkan oleh virus (antivirus), membantu mengatasi kolesterol dan mencegah hiperlipidemia, menjaga keseimbangan gula darah, dan bersifat antitumor/kanker, serta mempunyai sifat anti inflamasi.

TFRIC-19 Next Generation juga berhasil melakukan inovasi teknologi dengan melakukan pengayaan gizi vitamin dan mineral dalam pangan pokok beras. Dengan gizi vitamin dan mineral yang terpenuhi, maka diharapkan daya tahan tubuh akan semakin membaik.

Tim inovasi telah memanfaatkan Kernel Beras Terfortifikasi (Fortified Rice Kernel; FRK) yang diperkaya dengan premiks vitamin (Vitamin A, B1, B3, B6, B9, B12. Bahan pangan ini diproduksi melalui teknologi ekstrusi dengan menggunakan bahan baku lokal. Bekerja sama dengan mitra Perum Bulog, FRK akan didistribusikan dan dipasarkan dalam bentuk sachet suplemen. Selain itu, produk ini bakal dipasarkan dengan merek Fortivit, yang merupakan campuran antara FRK dengan beras premium dengan perbandingan 1:100.

Pada kesempatan tersebut, BPPT juga memperkenalkan inovasi terbaru dari TFRIC-19 Next Generation yakni BPRO. Produk ini adalah Rapid Diagnostic Test Antigen Covid-19, yang dikembangkan bersama antara Tim BPPT dengan ProLINE Diagnostics. Produk inovasi ini dikembangkan dari antibodi protein N (Nucleocapsid) virus Covid-19. Saat ini BPRO sedang dalam tahap registrasi di Kementerian Kesehatan, dan persiapan uji validasi eksternal.

Pada acara "Bakti Inovasi BPPT dalam Upaya Penanganan Covid-19" di Jakarta, Jumat (23/7/2021). Sejumlah produk inovasi BPPT sudah disalurkan ke lembaga yang membutuhkan. Produk tersebut adalah ventilator darurat, reagen PCR mBioCov-19, reagen ekstraksi RNA, viral transport medium (VTM) serta suplemen kesehatan, yaitu Whole Beta dan Stamilic.

BPPT memberikan 43.900 tes reagen PCR mBioCov-19, 65.000 tes reagen ekstraksi RNA dan 27.000 VTM, dan akan didistribusikan ke beberapa laboratorium serta mitra BPPT, yakni Rumah Sakit (RS) TNI Ridwan Meuraksa di Jakarta Timur, RS TNI Putri Hijau di Medan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bogor, UPT Labkesda Kota Bandung, UPT Labkesda Kabupaten Tangerang, serta Satgas Penanganan COVID-19 Universitas Gadjah Mada.

 

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari