Indonesia.go.id - Potensi Desa Wisata Wukirsari di Yogyakarta

Potensi Desa Wisata Wukirsari di Yogyakarta

  • Administrator
  • Kamis, 29 Juni 2023 | 16:40 WIB
PARIWISATA
  Menparekraf Sandiaga Uno saat berkunjung ke Desa Wisata Wukirsari, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (28/5/2023). KEMENPAREKRAF
Desa Wukirsari di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), termasuk 75 besar dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Desa Wukirsari memiliki kekayaan budaya dan tempat wisata di antaranya Embung Imogiri, yang berbentuk seperti gunungan wayang. Ada pula tempat wisata panorama, salah satunya Bukit Bego.

Saat memasuki kawasan desa dari arah barat, terlihat hamparan persawahan dengan latar belakang perbukitan. Desa Wukirsari berada di Kepanewon atau Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Jarak tempuhnya dari pusat Kota Yogyakarta adalah sekitar 17 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit.

Untuk menuju desa ini harus menyusuri ring road sampai perempatan Terminal Giwangan, kemudian ke selatan melalui Jl Imogiri Timur, sekitar 18 km. Sebelum Pasar Imogiri, belok kiri ke arah timur memasuki Jl Pramuka. Nantinya, akan ada gapura dengan hiasan gunungan wayang. Usai melewati gapura itu, perjalanan sampai di Desa Wukirsari.

Selain keindahan alam dan kekayaan budaya, di sana juga bisa ditemui produk-produk ekonomi kreatif masyarakat sekitar. Berbagai potensi itu menjadi modal bagi Desa Wisata Wukirsari, untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata berkelanjutan.

Sentra batik tulis di Wukirsari yang ada di Kampung Giriloyo biasa dikunjungi berbagai sekolah dan kampus untuk belajar seputar batik. Di sana, sebagian besar warganya bekerja sebagai perajin batik.

Pengelola Desa Wisata Wukirsari Nur Rahmadi mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak bagi kunjungan tamu ke kampung batik Giriloyo. Dia menyebut kunjungan wisata di sentra batik Giriloyo Wukirsari pada 2020 sekitar 4.000 orang. Namun itu tercatat mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sekitar 29 ribu orang.

Bersama dengan seluruh anggota yang 80 persen didominasi perempuan, Desa Wukirsari terus berupaya untuk bangkit. Alhasil di 2022, kunjungan ke Wukirsari mencapai sekitar 24 ribu orang.

"Kami harap tahun ini Desa Wisata Wukirsari dapat meningkat kunjungan wisata, apalagi dengan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia, akan menambah catatan prestasi Desa Wukirsari, baik di tingkat nasional maupun internasional," katanya.

Dukungan pemerintah maupun pihak swasta, sebagai bapak asuh, diberikan terkait upaya pembentukan klaster kriya, wisata, dan budaya serta sistem digitalisasi. "Bersama 75 desa wisata lainnya, Desa Wukirsari harus siap bersaing di kancah global," tegas Menparekraf RI Sandiaga Uno.

Pengembangan itu diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan hingga di atas 30 ribu dalam satu tahun. Ini demi dapat meningkatkan nilai perputaran uang, dari Rp1,3 miliar menjadi Rp2 miliar, sehingga dapat mendukung program Kemenparekraf membuka 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024.

Sandiaga Uno mengakui, kontribusi DIY terhadap capaian target nasional sudah cukup signifikan. Dari target 1,4 miliar kunjungan wisatawan nusantara pada 2023, DIY menyumbang sesuai target, yakni antara 5 hingga 7 persen pada triwulan pertama. Seiring itu, kunjungan wisatawan asing juga mulai menggeliat.  

Kehadiran Menparekraf ke lokasi desa wisata menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengembangkan desa wisata. Dengan melihat langsung potensi yang dimiliki desa wisata, maka akan dapat memberikan intervensi dengan cepat baik yang bersifat kebijakan maupun sarana.

Pada kunjungan ke Desa Wisata Wukirsari Sandiaga Uno memberikan bantuan handy talky (HT).

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menilai, status desa wisata kelas dunia akan memberi banyak keuntungan karena akan dipromosikan ke dunia internasional. Dengan demikian, peluang untuk dikunjungi wisatawan asing semakin besar. Kunjungan wisatawan asing akan membuka peluang meningkatkan pendapatan warga

Predikat desa wisata kelas dunia ini, menurut Muslih, hendaknya diimbangi dengan terus meningkatnya sarana dan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan kelas dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi wajib, sambung dia, agar wisatawan asing tidak kecewa.

Predikat desa wisata kelas dunia ini harus benar-benar menjadi sebuah keuntungan sebagai pengungkit kesejahteraan masyarakat Sesuai kebijakan Pemkab Bantul, yang menetapkan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan bersama sektor industri kreatif dan pertanian.

 

Penulis: Eri Sutriso
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari