Indonesia.go.id - PON Ajang Unjuk Kebolehan Seniman Papua

PON Ajang Unjuk Kebolehan Seniman Papua

  • Administrator
  • Sabtu, 2 Oktober 2021 | 07:13 WIB
PON XX PAPUA
  Sejumlah orang berpakaian adat Suku Tobati saat Gebyar PON XX Papua Kluster Kota Jayapura di Lapangan Karang Papua Trade Center (PTC) Entrop, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (4/9/2021). ANTARA FOTO/ Indrayadi
Panitia PON melibatkan seniman Papua, bahkan siapkan tempat untuk memamerkan hasil karyanya di event PON.

Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua bukan saja menjadi ajang adu piawai para olahragawan Papua, melainkan ajang penting bagi berbagai stakeholder di Papua. Salah satunya, seniman-seniman Papua. Mereka akan ikut terlibat untuk menyukseskan PON XX yang digelar pada 2021.

Pada acara “Temu Kangen Seniman-Seniwati Tanah Papua se-Indonesia”, yang digelar Komite Seni dan Budaya Nusantara (KSBN) Provinsi Papua, di Kota Jayapura, pada 31 Agustus 2021, Ketua Harian PB PON Papua Yunus Wonda menyampaikan bahwa panitia akan memberikan tempat (stan) bagi para seniman-seniman Papua untuk memamerkan hasil karya seninya dalam ajang PON XX.

“Panitia PON akan melibatkan seniman Papua, bahkan menyiapkan tempat untuk memamerkan hasil karyanya di event PON nanti,” kata Yunus Wonda.

Wonda mengajak anak-anak Papua yang punya kemampuan seni dan budaya untuk mengambil kesempatan berekspresi di perhelatan PON XX yang diselenggarakan 2--15 Oktober 2021. Bahkan mereka bisa berpartisipasi dari sebelum, pada saat, dan sesudah acara berlangsung.

PON merupakan kesempatan bagi seniman Papua menunjukkan kemampuannya. Seniman harus menjadikan PON sebagai panggung pertunjukan di atas tanahnya sendiri. “Hari ini saya mau sampaikan kepada kita semua, untuk pembukaan dan penutupan PON 80 persen akan diisi seniman anak-anak Papua. Ini kesempatan bagi mereka berkreasi, menunjukkan kemampuannya kepada 34 provinsi yang akan hadir,” ujar Wonda.

Wonda juga memastikan para seniman Papua akan diberikan tempat memamerkan hasil karyanya di setiap venue PON pada empat klaster. Di stan tersebut para seniman Papua dapat memamerkan beragam kuliner, aksesoris, lukisan, ukiran, dan pahatan hasil karya mereka Papua. Wonda berharap, ketika para tamu datang, dapat melihat semua karya seni yang menjadi ciri khas Papua.

Koordinator Promosi Peparnas XVI Debora Solossa juga mengatakan hal yang sama. Seniman Papua pun akan dilibatkan saat Peparnas yang digelar dua pekan setelah PON XX. “Kami akan libatkan para seniman Papua dalam proses pembukaan, penutupan, bahkan saat pengambilan api obor Peparnas atau kirab,” kata Debora Solossa.

Sementara itu dalam acara Temu Kangen itu, Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, mengingatkan para pekerja seni di Papua sebaiknya tidak menjual produk yang dibuat di luar Papua di acara PON nanti. John Banua berharap para seniman Papua harus mampu menjaga kualitas dan harga karya mereka. Supaya harganya terjangkau dan tidak lebih mahal dari hasil karya yang dibuat di luar Papua dan dijual di Papua.

Dalam gelaran PON ini, pemerintah dan panitia menggerakkan UMKM lokal untuk ikut terlibat dalam memasarkan produk-produk asli Papua, kerajinan asli Papua, dan makanan asli Papua. Selain mereka tetap menggelar dagangannya di tempat masing-masing, panitia juga menyediakan stan untuk tempat berjualan.

Reza Pamungkas, Tecnical Consultant Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dari Independent Indonesia Network, yang menangani semua kegiatan upacara atau seremoni di empat klaster PON XX Papua mengatakan, setidaknya ada lebih dari 3.000 orang yang terlibat mempersiapkan upacara utama PON XX Papua itu. Pada opening ceremony, lebih dari 1.000-an penari terlibat. Sementara itu, untuk tim pekerja, ada lebih dari 800 orang dari lokal Papua, tim ahli yang terbiasa di event dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya, kurang lebih 500-an orang. Jadi lebih 3.000 orang yang akan terlibat di upacara pembukaan PON XX.

Gebyar pelaksanaan PON Papua sebenarnya sudah berlangsung sejak Agustus lalu. Ada sejumlah kegiatan yang sudah berlangsung di 4 klaster penyelenggara PON, yaitu di Kota dan Kabupaten Jayapura, Merauke, serta Mimika. Panitia telah menggelar sejumlah konser atau festival musik sebagai sarana sosialisasi kegiatan dan kesiapan PON ini. Konser terbuka pertama kali di Indonesia sejak pandemi, melibatkan band Kotak, penyanyi Rio Febrian, serta penyanyi dan band Papua.

Sesuai jadwal, rangkaian pembukaan PON itu akan dimulai dengan Kirab Api Abadi PON melewati enam sampai tujuh kota di Papua. Dimulai dari Pengambilan Api Abadi PON pada 27 September di Sorong, kemudian kirab yang berlangsung setiap hari ke Biak, Timika, Merauke, juga Wamena.

Kirab Api PON yang juga akan melibatkan ribuan orang itu mendapat pengamanan jajaran TNI dan Polri itu akan berakhir di Jayapura, tepatnya di Stadion Lukas Enembe. Stadion baru yang khusus dibangun untuk PON XX ini. Di stadion itulah berlangsung opening ceremony di Jayapura yang rencananya akan digelar pada 2 Oktober sore.

Sementara itu Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar saat acara peresmian kantor Sekretariat Sub PB PON Kota Jayapura, oleh Gubernur Papua Lukas Ebembe, Sabtu, 11 September 2021, menyampaikan harapan Presiden RI Joko Widodo agar penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua dapat memberikan dampak ganda dengan melibatkan masyarakat Papua.

"PON XX di Papua, sesuai harapan Presiden Joko Widodo, bukan hanya harus sukses secara event, administrasi, dan penyelenggaraan, tetapi juga memberikan dampak berganda," ujar Billy.

PON XX Papua akan berlangsung pada 2--15 Oktober 2021, dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga di empat klaster penyelenggaraan, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. Sebanyak kurang lebih 7.066 atlet dari 34 provinsi di seluruh Indonesia, dijadwalkan akan mengikuti perhelatan tersebut.

Untuk mendukung terselenggaranya PON XX Papua, pemerintah telah membangun delapan venue olahraga bertaraf Internasional dengan biaya Rp950 miliar yang berasal dari APBN.

 

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari

Berita Populer