Indonesia.go.id - Keindahan Wisata Jayapura

Keindahan Wisata Jayapura

  • Administrator
  • Rabu, 6 Maret 2019 | 06:54 WIB
PARIWISATA
  Danau Sentani. Sumber foto: IGID

Kabupaten Jayapura dianugerahi keindahan alam yang menakjubkan. Deretan perbukitan berpadu harmonis dengan keelokan Danau Sentani. Kicauan dan kepak burung Cenderawasih nan eksotik, dipadu kecantikan pantai di sisi utara, akan memanjakan turis.

Anda pernah ke Sentani, Kabupaten Jayapura? Atau transit di Bandara Sentani? Jika Anda ke Merauke, Wamena, atau daerah lain di Papua, tentu pernah singgah di Sentani. Karena Bandara Sentani merupakan satu-satunya tempat transit untuk menuju ke wilayah lain di Papua.

Jika Anda cukup waktu untuk menunggu penerbangan selanjutnya, apalagi harus berganti hari, isilah waktu tunggu tersebut dengan melihat-lihat keindahan alam di sekitar Bandara Sentani. Jika tak cukup berkeliling danau, kita  dapat melihat keindahan Danau Sentani dan Kota Sentani dari atas Bukit Mac Arthur yang hanya memakan waktu tak lebih dari 30 menit dari bandara.

Di bukit ini, selain ada prasasti juga terdapat display foto-foto Perang Dunia II. Jenderal Mac Arthur adalah panglima Amerika saat Perang Dunia II di Holandia. Menurut sejarah, Kabupaten Jayapura termasuk salah satu wilayah tempat terjadinya pertempuran Perang Dunia II yang hebat. Di daerah ini terdapat sejumlah peninggalan perang dunia, antara lain, bunker tempat  Meriam Sekutu  di Maribu dan Tangki minyak  dan tempat pendaratan Kapal sekutu di distrik Depapre.

Kabupaten Jayapura yang beribu kota di Sentani ini terkenal dengan jajaran perbukitan yang mengelilingi danau. Danau Sentani berada di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cyclops. Danau ini memiliki luas sekitar 9.360 hektar dan berada pada ketinggian 75 mdpl. Danau Sentani merupakan danau terbesar di Papua. Di danau ini juga terdapat 22 buah pulau kecil.

Setiap pulau di Danau Sentani mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya di Kampung (Pulau) Abar. Di kampung itu berkembang kerajinan gerabah yang sudah turun temurun. Kerajinan Gerabah ini awalnya berbentuk belanga dan sempe, sebagai peralatan dapur masyarakat Sentani. Tapi belakangan sudah berkembang, ada yang mencoba bikin vas bunga, dan hiasan meja lainnya.

Di Pulau Ayapo?memiliki tradisi penyambutan tamu dengan menggelar Tarian Selamat Datang. Di pulau ini terdapat situs terkait dengan sejarah Danau Sentani, berupa Lumpang Batu. Di Pulau Asei Besar berkembang lukisankulit kayu merupakan warisan turun-temurun di Pulau Asei Besar. Goresan berwarna dasar hitam dan polesan warna merah dan kuning, serta motif ikan dan soa-soa (biawak) merupakan ciri khas lukisan kulit kayu di tempat ini.

Selain itu di sekitaran Danau Sentani, banyak tempat menarik yang sering dikunjungi wisatawan. Salah satunya ada di Distrik Waibu, yaitu Tungku Wiri atau lebih dikenal dengan sebutan bukit Teletubbies. Dinamakan bukit Teletubbies karena bentuknya menyerupai bukit yang ada di program tv anak-anak, Teletubbies. Juga terdapat Danau Love yang memang bentuknya seperti  hati.

Tidak jauh dari bukit Teletubbies terdapat sebuah situs Megalitik Tutari. Letaknya berada di atas bukit Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua. Dalam legenda yang dipercaya oleh masyarakat Doyo Lama, Tutari adalah nama salah satu suku yang mendiami kawasan Danau Sentani bagian barat.

https://indonesia.go.id/assets/img/assets/1551855668_Wisata_Jayapura_2.jpg" />

Banyak hal yang bisa ditemui ketika menyusuri Danau Sentani. Salah satunya, Goa Dikire Kampare. Warga setempat memercayai, goa ini adalah tempat menyembunyikan Presiden Soekarno dari kejaran tentara Jepang. Cerita ini masih belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Pasalnya, para sejarawan meyakini Soekarno dalam masa perjuangan kemerdekaan tidak pernah menginjakkan kaki di Jayapura.

Kabupaten Jayapura memiliki festival budaya bertaraf internasional yang digelar setiap tahunnya. Setiap Juni diselenggarakan Festival Danau Sentani yang dipusatkan di Pantai Kalkothe. Puluhan tari-tarian tradisional dan tarian Yosimpancar atau tarian Lemonipis tampil dalam perhelatan. Dan yang pasti di festival ini juga tampil tarian di Isolo, yakni tarian di atas perahu.

Sedangkan pada November, di pesisir utara kabupaten Jayapura digelar Festival Bahari Tanah Merah. Festival Bahari Tanah Merah diselenggarakan di Pantai Tablanusu, pantai yang dipenuhi batu kerikil. Dua festival budaya itu menjadi agenda rutin yang tiap tahunnya dihadiri turis domestik maupun mancanegara.

Wisata Pantai

Sekitar 45 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda empat ke arah Utara, mata kita akan dimanjakan dengan keindahan pantai-pantai di Kabupaten Jayapura yang berbataan langsung dengan Lautan Pasific. Sesampainya di teluk tanah merah ini, kita mendapatkan sejumlah wisata pantai yang mempesona.

Pantai Sinokisi sangat direkomendasikan untuk wisatawan yang datang ke Kabupaten Jayapura. Pasirnya putih, air berwarna hijau kebiruan, dan suasana yang masih sepi, membuat siapapun yang datang akan betah berlama-lama. Pantai Sinokokisi terletak di Distrik Yokari, Kabupaten Jayapura.  Tersedia pondok di pinggir pantai itu, tapi bila ada yang ingin bermalam, warga siap membantu. Untuk mencapai lokasi itu, perlu menyewa boat atau perahu. Perjalanan dari Dermaga Depapre, diperlukan waktu 30 menit.

Di sebelah barat Pantai Sinokisi, terdapat Pantai Bukisi. Pantai ini masih masuk wilayah Distrik Yokari, Kabupaten Jayapura. Bukisi memiliki garis pantai yang panjang. Di sisi timurnya terdapat muara tempat bertemunya air laut dan air danau.

Distrik Depapre sendiri memiliki Pantai Harlem, ada juga Pantai Amai. Pantai Amai memiliki pasir putih dan air yang sangat jernih, meskipun ombak menggulung, Anda tidak akan menemukan air yang keruh. Sehingga sangat mungkin untuk Anda mandi dan bermain-main dengan pasir putihnya.

Sementara itu sekitar 1 jam dari Depapre menggunakan perahu motor, kita juga menemukan pantai nan elok. Namanya Pantai Tarvia. Pantai ini terletak di bagian paling barat Kabupaten Jayapura. Pantainya cukup panjang dan memiliki menara pantau. Yang bisa digunakan untuk melihat lautan dari atas.

Bird Watching

Jika kita berwisata ke Kabupaten Jayapura jangan lupa datang di Bird Watching Rephang Muaif di Distrik Nimbokrang. Di tempat ini kita bisa melihat Cenderawasih, burung khas dari Papua. Dari total 43 jenis Cenderawasih, delapan di antaranya yang sudah teridentifikasi hidup di hutan ini. Empat di antaranya bisa dilihat secara langsung. Untuk ke sana hanya butuh waktu sekitar 1 jam saja dari Bandara Sentani. (E-2)