Tank Harimau didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan dan pesisir pantai. Mengingat bobotnya yang lebih ringan dari Main Battle Tank.
Kesatuan militer Indonesia sudah menggunakan produk tank kelas medium buatan dalam negeri, sebagai kemandirian alat pertahanan. Industri pertahanan nasional melalui PT Pindad Bandung mampu memproduksi tank kelas medium bernama Harimau.
Tahun 2023 ini, sebanyak 18 unit Medium Tank Harimau kolaborasi PT Pindad dengan FNSS Turki, akan memperkuat jajaran TNI-AD. Seperti dilansir dari keterangan resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI pada Kamis (25/5/2023) dijelaskan dari jumlah itu, 10 unit sudah diproduksi di Turki, dan 8 unit lainnya di Indonesia. Bahkan TNI-AD berencana menambah kelengkapan kendaraan tempur (ranpur) dengan drone pengintai, untuk mengadaptasi tuntutan operasi pertempuran.
Penyediaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) tersebut merupakan wujud komitmen dari Kementerian Pertahanan RI dalam memenuhi kebutuhan dan modernisasi alutsista TNI. Realisasi tersebut, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar industri pertahanan dalam negeri mendapat kesempatan menjalin kerja sama dengan negara lain. "Salah satunya, mendorong kerja sama PT Pindad dengan FNSS Turki dalam produksi Medium Tank Harimau,” tulis keterangan Kemhan RI.
Tank Harimau sendiri memiliki Bobot 30 ton dengan power to weight ratio 24 tenaga kuda per ton. Jumlah personel mengoperasikan medium tank Harimau adalah tiga orang, terdiri dua orang pada turret (komandan dan juru tembak), serta seorang pengemudi.
Alat tempur ini juga dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm, serta senapan mesin kaliber 7,62 mm dengan menggunakan teknologi terbaru antar lain sistem kewaspadaan mandiri, sistem alarm ketika ditarget musuh, sistem pemburu musuh, sistem manajemen pertempuran, dan sistem proteksi hingga level 5, untuk proteksi balistik tingkat tertinggi.
Tank Harimau didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan dan pesisir pantai. Mengingat bobotnya yang lebih ringan dari main battle tank (MBT). Aslinya tank ini di Turki bernama Kaplan MT.
Menurut Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, dari sejumlah pesanan Kemhan RI, terdapat dua kendaraan tempur yang mendapatkan kontrak terbesar untuk PT Pindad. Yakni di antaranya adalah Medium Tank Harimau dan Kendaraan Tempur Infantri 8x8.
Medium Tank Harimau diorder sebanyak 18 unit dalam periode 2020-2023. Sementara untuk Infantri 8x8 sebanyak 23 unit dari 2020-2022. Medium Tank Harimau kontraknya seharga USD135 juta dan Infantri 8x8 sebesar USD82 juta.
Indonesia boleh berbangga. Salah satu inovasi yang dilakukan PT Pindad ini membuat Indonesia menjadi negara ketiga di dunia yang mampu memproduksi kendaraan tempur sejenis medium tank. Indonesia pun kini bisa disejajarkan dengan Jepang dan Polandia, yang juga lebih dahulu memproduksi tank penjelajah hutan ini.
Desain medium tank dibuat sesuai dengan kriteria kebutuhan dari pengguna, didasarkan pada strategi pertempuran modern di mana kemudahan mobilisasi menjadi salah satu keunggulan di samping kemampuannya sendiri.
Kendaraan tempur rancangan Pindad dan FNSS itu memiliki kemampuan pertahanan balistik dan antiancaman ranjau terkini. Medium tank generasi terbaru ini dilengkapi dengan kemampuan daya gempur yang luas mulai dari perlindungan jarak dekat untuk pasukan infantri hingga pertempuran antar-kendaraan tempur.
Sebelum diproduksi secara massal, prototipe tank telah menjalani sejumlah ujian yang sangat berat. Mulai dari uji tembak, uji balistik, uji medan di Indonesia dan Turki hingga uji ledakan ranjau. Seluruh tahap ujian dilewati dengan hasil sangat memuaskan dan berhasil mendapatkan sertifikat, baik dari Angkatan Bersenjata Turki maupun TNI. Tank ini juga merupakan tank pertama produksi Indonesia yang sepenuhnya sudah memenuhi standar NATO.
FNSS adalah salah satu industri kendaraan militer dan lapis baja terbaik di dunia saat ini. Produknya sudah digunakan di sejumlah negara NATO, Timur Tengah dan Asia Pasifik.
Sementara, melalui kolaborasi Pindad dan FNSS itulah, selaras dengan visi dari PT Pindad untuk menjadi perusahaan global terkemuka di bidang pertahanan dan keamanan serta produk industri di Asia Pasifik pada 2026.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari