Indonesia.go.id - Seleksi Masuk Kampus Negeri Mengedepankan Tes Berbasis Nalar

Seleksi Masuk Kampus Negeri Mengedepankan Tes Berbasis Nalar

  • Administrator
  • Rabu, 25 Januari 2023 | 09:23 WIB
PENDIDIKAN TINGGI
  Petugas mengawasi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Proses kegiatan seleksi ujian masuk perguruan tinggi negeri atau PTN mulai 2023 akan menerapkan format baru. ANTARA FOTO/ Makna Zaezar
Sebanyak 137 PTN menjadi peserta SNPMB 2023. Angka itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 125 PTN.

Proses kegiatan seleksi ujian masuk perguruan tinggi negeri atau Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mulai 2023 akan menerapkan format baru. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menggelar tiga jalur seleksi untuk menerima mahasiswa baru di PTN. Ketiga jalur itu terdiri atas Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri.

Sebelumnya, untuk masuk ke PTN dapat melalui tiga jalur penerimaan seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) berdasarkan seleksi nilai rapor dan prestasi lainnya. Kemudian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) berbasis nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dan terakhir yaitu Seleksi Mandiri.    

Penerapan format anyar untuk menjaring mahasiswa baru di bangku PTN itu sebelumnya telah disampaikan Menteri Dikbudristek Nadiem Makarim dalam "Merdeka Belajar Episode 22: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri" di kanal Youtube Kemendikbudristek, pada 7 September 2022. Menurut menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju itu, untuk bisa melompat ke masa depan dan mengejar semua ketertinggalan, perlu pendidikan yang adil, inklusif, holistik, serta terintegrasi. 

Pemerintah, kata Nadiem, ingin transformasi seleksi masuk PTN ini lebih disederhanakan supaya dapat menyempurnakan semua mekanisme yang ada di antara prinsip perubahan seperti mendorong pembelajaran yang menyeluruh dan berfokus pada penalaran. Kemudian menekan sekecil mungkin kesenjangan calon mahasiswa dari latar belakang sosial ekonomi berbeda.

Keputusan itu kemudian diperkuat dengan terbitnya Peraturan Mendikbudristek nomor 48 tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri. “Untuk sukses pada jalur ini, peserta didik harus sadar bahwa seluruh mata pelajaran adalah penting, kemudian menggali minat dan bakatnya, serta tingkatkan prestasi yang ada,” ucap Nadiem.

Menurut Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Profesor Nizam, seleksi masuk PTN berbasis tes kali ini akan istimewa karena menyatukan lulusan dari jenjang pendidikan vokasi dan akademik (SMA/MA/SMK). Mereka hanya cukup mendaftar dan ikut tes satu kali untuk bisa mengincar kursi PTN di jenjang sarjana maupun diploma seperti politeknik, universitas, atau institut dan sebagainya.  

 

Diikuti 137 PTN

Selain itu, model tes tidak lagi mengacu kepada subjek mata pelajaran. Akan tetapi lebih pada kesiapan siswa untuk belajar di perguruan tinggi. "Soal yang ada pun tidak lagi mengukur kemampuan akademik siswa. Tes akan mengukur daya analisis siswa. Seleksi dilaksanakan secara terbuka, hemat waktu dan biaya bagi calon mahasiswa, serta lebih efisien dari sisi penyelenggaraan,” urai Nizam.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, rata-rata ada sekitar 3,7 juta siswa lulus dari jenjang pendidikan SMA, MA, dan SMK. Sebanyak 1,9 juta lulusan meneruskan ke jenjang perguruan tinggi. Menurut Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Muhammad Ashari, bila berkaca pada 2022 ada sebanyak 1,5 juta lulusan SMA, MA, dan SMK mengikuti SNMPTN 2022 dan SBMPTN 2022. Mereka mendaftar sejak awal 2022. Sedangkan persentase siswa diterima PTN berkisar 18-20 persen dan merebut bangku PTN favoritnya hanya 7-9 persen saja.

Ia menyebutkan, khusus untuk 2023 ini sebanyak 137 PTN menjadi peserta SNPMB meliputi 76 PTN akademik, 43 PTN vokasi/politeknik negeri, dan 18 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Angka itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 125 PTN. Calon mahasiswa bebas memilih untuk masuk ke PTN akademik, vokasi, maupun keagamaan. “Pada tahun ini ada sebanyak 137 PTN atau meningkat dari tahun sebelumnya yang jumlahnya sebanyak 125 PTN,” ujar Ashari, Selasa (10/1/2023).

Untuk jalur siswa berprestasi atau SNBP, prestasi akademik yang diukur juga meliputi semua mata pelajaran dengan bobot 50 persen. Sedang sisanya, diserahkan ke perguruan tinggi masing-masing yang bisa menggunakan parameter nilai mata pelajaran sesuai program studi (prodi) yang akan diambil siswa serta prestasi non-akademik lainnya.

Tahapan jalur SNBP dan SNBT telah diawali dengan registrasi akun SNPMB bagi sekolah dan siswa pada 9 Januari 2023 lalu di portal SNPMB, https://portal.snpmb.bppp.kemdikbud.go.id. Registrasi akun SNPMB bagi sekolah akan diakhiri pada 9 Februari 2023 pukul 15.00 WIB.

Registrasi akun SNPMB ini diperuntukkan khusus bagi lulusan 2023 dan akan mengikuti SNBP dengan masa pendaftaran berakhir pada 15 Februari 2023 pukul 15.00 WIB. Bagi peserta yang akan mendaftar SNBT, registrasi akun SNPMB dapat dilakukan pada 14 Februari 2022 dan ditutup 28 Februari 2023 pukul 15.00 WIB.

Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek sendiri, telah menyiapkan data dukung SNPMB dan bersumber dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk SMA/SMK dan Education Management Information System (EMIS) untuk MA. Beberapa data yang ada di portal SNPMB mulai dari status peserta didik, potret setiap satuan pendidikan, jumlah peserta didik, data jumlah rombongan belajar (rombel) terkoneksi langsung dengan data dari Pusdatin. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan satu data pendidikan di Indonesia.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari