Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan berinvestasi di Indonesia berarti berinvestasi di masa depan yang lebih cerah.
Dingin musim winter masih terasa di Hannover, Jerman, pada Minggu (16/4/2023). Meski dingin dengan suhu 6 derajat celcius, ibu kota negara bagian Lower Saxony Jerman, terlihat cerah.
Suasana yang mendekati hangat menuju musim semi dengan matahari yang bersinar cerah tentu menjadi berkah bagi gelaran pameran industri terbesar dunia, Hannover Messe 2023. Gelaran Hannover Messe 2023, yang telah berusia 74 tahun, kali ini terlihat berbeda dibandingkan pameran sebelum-sebelumnya.
Pasalnya, pembukaan pameran kali ini terasa spesial karena dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz di Hannover Congress Centrum. Tentu ada yang bertanya ada kepentingan apa sehingga Presiden Jokowi hadir di pameran teknologi industri terbesar tersebut?
Di pameran yang diselenggarakan di Hannover Fairground, Jerman, mulai 17--21 April 2023 itu, Indonesia menjadi official partner country dari perhelatan akbar industri tersebut. Indonesia hadir di pameran dan menempati areal mencapai 3.000 m2.
Areal seluas itu dinamakan National Pavilion, yang didesain khusus berbentuk kapal tradisional Indonesia. Desain khusus Kapal Pinisi itu ingin memberikan gambaran soal kesiapan dan semangat Indonesia dalam mengarungi tantangan masa depan.
Kapal Pinisi itu memiliki kompas yang dinamakan Making Indonesia 4.0, sebagai navigator transformasi industri di Indonesia. Berkaitan dengan desain pavilion Indonesia, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak peserta dan pengunjung pameran itu untuk mengunjungi Paviliun Indonesia demi melihat Indonesia sebagai land of opportunity dan sebagai hub manufaktur masa depan.
“Kapal Pinisi ini memiliki dua tiang utama dan tujuh buah layar. Dua tiang layar utama mencerminkan fondasi transformasi Indonesia, yaitu hilirisasi industri dan percepatan transisi energi bersih,” jelas Presiden Jokowi.
Sementara itu, simbol tujuh layar mencerminkan sektor prioritas yang dipromosikan oleh co-exhibitor, meliputi makanan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, dan farmasi. Percepatan transformasi industri Indonesia akan berkontribusi bagi bangkitnya ekonomi kawasan dan ekonomi global.
“Dengan spirit “Infinite Journey”, mari berlayar bersama dan mengakselerasi transformasi industri bagi dunia yang lebih baik, karena berinvestasi di Indonesia berarti berinvestasi di masa depan yang lebih cerah,” ujar Presiden Jokowi, dalam kesempatan pembukaan itu seperti dikutip dari laman Setpres, Minggu (16/4/2023).
Lebih jauh lagi, Presiden Jokowi menyebut bahwa Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama, di antaranya dalam hilirisasi industri dan ekonomi hijau. “Indonesia tidak sedang menutup diri, justru kami sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir di Indonesia,” ujar Presiden Jokowi.
Dalam membangun industri tersebut, Presiden Jokowi menilai bahwa Indonesia memiliki peluang yang sangat besar, terlihat dari proyeksi nilai investasi dalam peta jalan hilirisasi Indonesia yang mencapai USD545,3 miliar.
“Hingga 2040, ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diproyeksikan mencapai nilai investasi USD545,3 miliar. Ini peluang yang sangat besar, yang saling menguntungkan,” kata Presiden Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga memaparkan, sebanyak 157 co-exhibitors terlibat dalam pameran itu dengan menempati areal sekitar 3.000 meter persegi, yang terdiri atas sektor swasta, lembaga penelitian dan pengembangan, start-up, lembaga pemerintah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Partisipasi Indonesia dalam acara ini untuk menyajikan agenda transformasi ekonomi nasional melalui peningkatan kerja sama industri dan teknologi, mendorong ekspor untuk investasi asing, serta memperkuat hubungan bilateral. Tidak hanya dengan Jerman, melainkan juga dengan sejumlah negara-negara Eropa,” ujar Airlangga.
Meskipun pameran Hannover Messe 2023 baru berakhir pada Jumat (21/4/2023), Dirjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto memastikan, terdapat 19 perjanjian kerja sama baru yang ditandatangani pada ajang pameran tersebut.
"Salah satu sasaran partisipasi Indonesia sebagai partner country Hannover Messe 2023, yaitu terwujudnya kerja sama industri dan penanaman modal asing. Ada beberapa perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani, yaitu kesepakatan G to B (government to business) dan kesepakatan B to B (business to business)," tutur Eko.
Eko menyampaikan, 19 perjanjian kerja sama tersebut terdiri dari tiga perjanjian G to B dan 13 perjanjian B to B. Perjanjian yang ditandatangani mencakup kerja sama di bidang industri semikonduktor, tenaga surya, peralatan medis, pengelolaan limbah, industri kimia. Selain itu, juga disepakati kerja sama, seperti pengembangan milling CNC, internet of things, industri digital, sistem pengisian dan baterai kendaraan listrik, investasi dan kawasan industri, keberlanjutan dan transisi energi, sumber daya manusia, serta start-up dan inovasi.
Menurutnya, penandatanganan kerja sama industri itu diharapkan dapat membawa banyak perubahan dalam peningkatan industri di berbagai bidang dan juga membuka akses pasar industri yang lebih luas. Pendapat Eko juga diperkuat dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Menurutnya, Hannover Messe 2023 akan membawa masuk nilai investasi yang sangat besar.
"Melalui memorandum of understanding (MoU) yang sudah resmi disepakati, akan ada Rp30 triliun investasi yang masuk ke Indonesia. Tentunya kami berharap, melalui Hannover Messe akan ada lebih banyak lagi investasi yang masuk," jelas Airlangga.
Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari