Indonesia.go.id - Kunjungan Perdana Kaisar Reiwa ke Indonesia

Kunjungan Perdana Kaisar Reiwa ke Indonesia

  • Administrator
  • Selasa, 20 Juni 2023 | 14:01 WIB
BILATERAL
  Kaisar Jepang Naruhito (kiri) didampingi Permaisuri Masako (kanan) berbincang dengan sejumlah siswa saat tiba di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Sabtu (17/6/2023). Kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako merupakan kunjungan kenegaraan pertama ke Indonesia guna mempererat hubungan persahabatan Jepang dan Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kaisar Naruhito bersama Permaisuri Owada Masako berada di Indonesia selama tujuh hari untuk sebuah kunjungan kenegaraan dan berwisata ke Candi Borobudur.

Mesin kembar General Electric GE90-115B menderu keras saat 12 set roda sukses mengantarkan pendaratan badan tambun pesawat berbadan lebar Boeing 777-300ER di tarmac landasan pacu sisi utara Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (17/6/2023) sekira pukul 16.20 WIB. Pesawat buatan Amerika Serikat berkelir dominan putih dengan sapuan merah di bagian tengah itu segera bergerak menuju landasan parkir atau apron Terminal VVIP.

Pada sisi kiri dan kanan depan pesawat bernomor ekor 80-111 dan berdaya angkut maksimal 550 orang ini tertera tulisan "Japan" dalam huruf kapital serta huruf kanji. Itulah Japan Air Force One, pesawat kenegaraan milik Pemerintah Kekaisaran Jepang yang mulai berdinas sejak 1 April 2019.

Sabtu sore itu pesawat canggih berteknologi khusus tersebut mendapat tugas membawa Kaisar Naruhito melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Kedatangan kaisar berusia 63 tahun tersebut disambut oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang didampingi Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji serta Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi.

Bersetelan jas resmi warna gelap, kaisar bernama lengkap Hironomiya Naruhito menuruni anak tangga ditemani Permaisuri Owada Masako. Penampilan ibu dari Putri Aiko itu sungguh anggun, memakai setelan peach pupus cerah dipadu topi dan tas genggam warna senada.

Prosesi penyambutan di atas karpet merah berlangsung singkat, tak lebih dari lima menit termasuk melewati barisan 17 prajurit Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) berpakaian khusus merah-hitam dan penutup kepala khas. Kedatangan penjaga Takhta Krisan ini tak hanya merupakan pertama kali ke Indonesia, selaku kepala negara Jepang. Melainkan, juga lawatan kenegaraan perdana sejak penobatannya sebagai kaisar pada 1 Mei 2019.

Ketika menggelar konferensi pers di Istana Kekaisaran di Tokyo, Kamis (15/6/2023), Kaisar Naruhito mengatakan bahwa kunjungannya ke Indonesia diharapkan dapat lebih memperdalam hubungan persahabatan kedua negara yang telah terjalin sejak 65 tahun silam dan menurutnya telah melalui masa-masa sulit. Ia pun menyebutkan, dirinya dan istri dapat lebih banyak belajar tentang Indonesia melalui lawatan perdananya.

"Penting untuk mengingat mereka yang kehilangan nyawa, memperdalam pemahaman tentang sejarah masa lalu dan memupuk cinta perdamaian," katanya seperti dikutip dari Mainichi Shimbun.    

Ia pun berharap bahwa kunjungan kali ini dapat memacu keterlibatan lebih besar di antara pemuda Indonesia dan Jepang, terlebih lagi di 2023 ini kedua negara sedang memegang peranan penting di dalam percaturan diplomasi internasional. Indonesia memegang Keketuaan Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang selaku Ketua KTT G-7, sebuah forum kerja sama ekonomi tujuh negara paling maju di dunia dan Indonesia masuk sebagai salah satu negara mitra penting.

 

Kunjungan Balasan

Kaisar menambahkan, kunjungan ke Indonesia merupakan balasan dari undangan yang disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat berkunjung ke Istana Kekaisaran Jepang, 27 Juli 2022. Usai pertemuan selama sekitar 30 menit itu, saat berpamitan sebelum meninggalkan Istana, Presiden menyampaikan sebuah permintaan kepada Naruhito untuk berkunjung ke Indonesia.

"Saya tunggu kunjungannya di Indonesia, Yang Mulia," ucap Presiden ketika itu. Kaisar pun menjawab dengan simpatik serta mendoakan kesuksesan untuk Presiden dan rakyat Indonesia.

Kini, kedua tamu istimewa bangsa Indonesia itu dijamu makan siang oleh Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat. Selama di Indonesia, selain bertemu Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo di Istana Bogor, pasangan Kaisar dan Permaisuri Jepang juga sudah memiliki jadwal yang padat hingga 23 Juni 2023 sebagai hari terakhir kunjungan.

Kedua tamu negara turut meninjau sejumlah proyek pembangunan kerja sama Jepang dan Indonesia seperti ke Depo Kereta Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta dan melihat Stasiun Pompa Waduk Pluit. Mereka juga berkunjung ke Taman Makam Pahlawan Kalibata serta ke Museum Nasional dan bersama rombongan menuju kampus Universitas Dharma Persada dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mitra Industri MM2100 di Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jabar.

Mereka juga berkesempatan bersua dengan masyarakat Jepang di Indonesia dan relawan Kerja Sama Luar Negeri Jepang, JICA. Selanjutnya, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako terbang menuju Daerah Istimewa Yogyakarta guna melihat Balai Teknik Sabo dan Istana Keraton diikuti jamuan makan malam yang diadakan oleh Sultan Hamengkubuwono X serta Ratu Hemas. Tak lupa mereka mengunjungi objek wisata ternama Candi Borobudur sebelum bertolak menuju Jakarta dan kembali ke Jepang.

Sejak awal Naruhito sudah menyebutkan bahwa tidak selalu dalam kesempatan kunjungan ke berbagai tempat di Indonesia, dirinya didampingi oleh Permaisuri Masako. Hal itu lantaran alasan kesehatan.

 

Kaisar Reiwa

Naruhito naik takhta setelah sang ayah, Kaisar Akihito mengumumkan pengunduran diri pada 30 April 2019 dalam usia 85 tahun lewat sebuah upacara sakral. Alasan kesehatan menjadi penyebab mundurnya Akihito. Ini merupakan peristiwa pertama kaisar Jepang turun takhta sejak 1817 lampau.

Akihito sendiri menjadi kaisar setelah ayahnya, Hirohito wafat pada 7 Januari 1989 dalam usia 88 tahun. Kaisar Hirohito sempat memimpin Jepang selama 64 tahun (1926--1989) atau terlama dalam sejarah kekaisaran di Negara Matahari Terbit.

Jepang merupakan negara modern satu-satunya di dunia yang sistem monarkinya berbentuk kekaisaran dan menjadi kerajaan tertua di dunia yang telah ada sejak 660 SM, diawali oleh Kaisar Iwarebiko yang mengklaim dirinya keturunan Amaterasu atau Dewa Matahari. Sedangkan Naruhito merupakan kaisar ke-126 atau kelima sejak era Jepang Modern ditandai naiknya Mutsuhito sebagai Kaisar Meiji pada 1867.

Seperti dikutip dari BBC, setiap pemerintahan suatu kekaisaran Jepang atau disebut sebagai gengo akan memiliki nama yang berasal dari satu kata saja. Nama itu digunakan sejalan dengan kalender Masehi untuk menghitung tahun, sehingga pilihan nama harus dipertimbangkan dengan matang. Nama gengo muncul pada uang koin, koran, surat izin mengemudi, dan dokumen-dokumen resmi sebagai penanda waktu. Namun ia juga mewakili semangat sebuah masa, yang merangkum budaya dan momen-momen pada masa itu.

Kabinet pemerintahan Jepang akan memilih sebuah nama dari daftar yang disusun oleh para akademisi, setelah sejumlah pakar ikut menentukan mana saja yang dianggap terbaik. Era kepemimpinan Naruhito ditetapkan dengan nama Reiwa yang bermakna "ketertiban dan harmoni" sehingga namanya bisa dipanggil sebagai Kaisar Reiwa.

Saat Akihito berkuasa selama 30 tahun, eranya disebut sebagai Heisei, artinya "mencapai perdamaian" atau Kaisar Heisei dan Hirohito adalah Kaisar Showa yang berarti "harmoni yang tercerahkan". Naruhito lahir dari rahim sang ibu, Permaisuri Michiko Shoda di Tokyo, 23 Februari 1960.

Seperti halnya sang ayah, ia pun menikahi Masako, perempuan dari masyarakat biasa pada 9 Juli 1993. Keduanya pernah mengenyam pendidikan di Universitas Oxford, Inggris. Putri Aiko menjadi anak satu-satunya yang dimiliki pasangan ini.

Karena aturan Kekaisaran Jepang bahwa hanya laki-laki dengan garis keturunan kaisar yang bisa melanjutkan takhta, membuat saudara kandung Naruhito yakni Fumihito dinobatkan sebagai Putra Mahkota sekaligus pewaris takhta urutan pertama. Ia diikuti oleh anak keduanya, Pangeran Hisahito dan akan menginjak usia 17 tahun pada 6 September 2023 mendatang. Selamat datang di Bumi Nusantara dan menikmati keramahan penduduk serta keindahan alamnya.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari