Indonesia.go.id - Stok Hewan Kurban Surplus

Stok Hewan Kurban Surplus

  • Administrator
  • Jumat, 7 Juni 2024 | 17:23 WIB
PETERNAKAN
  Seorang pedagang memberi makan sapi kurban yang dijual di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Kondisi hewan kurban yang surplus membuat persediaan stok hewan kurban aman. ANTARA FOTO/ Bayu Pratama
Dari kebutuhan hewan kurban tahun ini sebanyak 1,97 juta ekor, ketersediaan telah mencapai 2,06 juta ekor. Artinya, terjadi surplus ketersediaan hewan kurban.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa ketersediaan pasokan hewan kurban di seluruh Indonesia untuk Iduladha 2024 dalam kondisi surplus sebanyak 88 ribu ekor. Alhasil, dipastikan bahwa ketersediaan aman dan mencukupi.

“Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), secara nasional, kebutuhan hewan kurban berada pada angka 1,97 juta ekor, dengan ketersediaannya yang mencapai 2,06 juta ekor, maka ketersediaan hewan kurban tahun ini berpotensi surplus hingga 88 ribu ekor,” kata Mentan Andi Amran di Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Berdasarkan data itu pula, Mentan Andi Amran memastikan ketersediaan hewan kurban baik sapi, kerbau, kambing, maupun domba telah melebihi kebutuhan nasional. “Persiapan kurban, insyaallah aman. Cukup sampai kita Iduladha nanti. Saya sudah terima laporannya, dan aman, jumlahnya sangat cukup," ujarnya.

Hingga kini, Mentan Andi Amran menyebut, pihaknya aktif memonitor ketersediaan hewan kurban di seluruh daerah. Bukan hanya dari sisi ketersediaan stok, Mentan Andi Amran juga mengaku pihaknya senantiasa memfokuskan pemantauan pada aspek kesehatan hewan.

 

Pengelolaan Hewan Ternak

Didampingi Wakapolri Komjen Agus Andrianto, Mentan Andi Amran juga menegaskan bahwa pengelolaan hewan ternak harus dilihat secara konkret dan holistik. "Intinya bisnis itu pendekatannya harus holistik dari hulu sampai hilir. Karena kalau pakan tidak diperhatikan, kemudian marginnya tidak diperhatikan ini berbahaya. Justru sebaliknya kita harus membangun sumber pakan sendiri agar memiliki nilai ekonomi yang jauh lebih besar," katanya.

Hal yang mesti selalu mendapat perhatian dari pengusaha ternak, menurut Mentan Andi Amran, adalah ketersediaan pakan dan juga memperhatikan kesehatan hewan. “Ketersediaan pangan dan kesehatan hewan mesti menjadi perhatian pengusaha, agar daging yang dihasilkan dalam kondisi sehat dan juga siap jual,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Mentan Andi Amran juga langsung memerintahkan jajarannya agar senantiasa mengedepankan pelayanan. Sehingga, menurut dia, para peternak yang mengajukan perizinan tidak mendapat kesulitan. “Jangan sampai, izin yang diajukan malah membuat petani merugi. Jadi kami sebagai regulator akan membuat kebijakan yang memudahkan. Bila perlu izinnya kami antarkan karena tidak boleh mempersulit. Dan ingat tidak ada macam-macam dalam mengurus izin," tegas pria asal Sulawesi Selatan itu.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Nasrullah mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kurban tahun ini.

“Kami memastikan sertifikat kesehatan ternak yang dilalulintaskan sudah lengkap. Lalu, memeriksa ear tag untuk menjamin ternak telah teregister. Dan kami menerjunkan petugas kesehatan hewan di kabupaten/kota untuk melakukan pengecekan rutin di penampungan ternak,” katanya, saat mendampingi kunjungan Mentan Andi Amran tersebut.

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari

Berita Populer