Indonesia.go.id - Rekayasa Transportasi: Menjawab Kebutuhan Mobilitas Masyarakat

Rekayasa Transportasi: Menjawab Kebutuhan Mobilitas Masyarakat

  • Administrator
  • Kamis, 26 September 2024 | 09:20 WIB
LIBUR PANJANG
  Selama periode libur panjang kali ini, ia menyatakan bahwa puncak arus keberangkatan penumpang terjadi pada Sabtu (14/9/2024), dengan total 37.346 penumpang yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir. Adapun sejumlah kota tujuan favorit penumpang meliputi Yogyakarta, Malang, Solo, Blitar, Surabaya, dan Semarang. ANTARA FOTO
Libur panjang yang biasanya penuh tantangan bagi para pelaku perjalanan, kini dapat dilalui dengan lebih lancar dan aman berkat sinergi dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait dalam sistem transportasi nasional.

Libur panjang perayaan hari besar selalu menjadi momen krusial bagi berbagai sektor transportasi di Indonesia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mobilitas masyarakat yang melonjak tajam menjadi tantangan tersendiri bagi operator transportasi, baik di sektor kereta api maupun jalan tol.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai dua pemain utama dalam transportasi publik pun terus dituntut meningkatkan layanannya. Salah satunya dengan melakukan rekayasa transportasi untuk mengakomodasi lonjakan penumpang dan kendaraan, dengan tujuan meningkatkan kenyamanan dan keamanan masyarakat selama perjalanan.

Libur panjang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah yang jatuh pada 14--17 September 2024 lalu misalnya, menunjukkan bagaimana penyesuaian operasional oleh perusahaan-perusahaan ini yang tidak hanya sekadar menambah kapasitas, tetapi juga berupaya memaksimalkan pelayanan dengan pendekatan strategis.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mengantisipasinya dengan mengoperasikan delapan kereta api (KA) tambahan. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi tingginya permintaan dari masyarakat yang ingin bepergian ke berbagai destinasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Total ada 183.434 tempat duduk dengan 321 perjalanan kereta api yang tersedia, termasuk dari delapan kereta api tambahan," ungkap Ixfan Hendriwintoko, Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, pada Minggu (15/9/2024).

Secara lebih rinci, tempat duduk yang disediakan terbagi menjadi 108.790 untuk keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen, dan 74.644 dari Stasiun Gambir. Hingga H-1 perayaan Maulid Nabi, sebanyak 135.000 tempat duduk telah terpesan, dengan penumpang terbanyak berasal dari Stasiun Pasar Senen yang mencatat 60.000 penumpang dengan 32 perjalanan KA per hari. Sementara itu, 45.000 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir dengan 33 perjalanan per hari.

Kereta tambahan yang dioperasikan selama periode ini, seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir–Solo Balapan dan KA Taksaka relasi Gambir–Yogyakarta, tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin merayakan Maulid Nabi di kampung halaman, tetapi juga berkontribusi pada kelancaran perjalanan, dengan memecah kepadatan di stasiun-stasiun utama.

Pada puncak arus keberangkatan, Sabtu (14/9/2024), total 37.346 penumpang diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir. Kota-kota tujuan favorit selama periode ini meliputi Yogyakarta, Malang, Solo, Blitar, Surabaya, dan Semarang, menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk mengunjungi destinasi-destinasi di Pulau Jawa.

Jalan Tol: Mengatur Arus, Menjaga Keselamatan

Di sektor transportasi jalan raya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga menghadapi tantangan besar dalam menangani lonjakan volume kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek selama libur panjang. Lisye Octaviana, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, menyebutkan bahwa sebanyak 405.000 kendaraan telah meninggalkan Jabodetabek pada H-2 libur Maulid Nabi. Lonjakan ini terlihat dari distribusi arus kendaraan melalui empat gerbang tol utama: GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans-Jawa), dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).

Dari total kendaraan tersebut, mayoritas menuju arah timur, dengan lebih dari 201.974 kendaraan menuju Trans-Jawa dan Bandung. Lonjakan ini merupakan peningkatan sebesar 40,13 persen dibandingkan hari normal. Sementara itu, sebanyak 110.557 kendaraan menuju arah barat, yaitu ke Merak, dan 92.478 kendaraan lainnya menuju Puncak di selatan.

"Peningkatan volume kendaraan sebesar 23,63 persen dari lalin normal ini harus diantisipasi dengan baik," ungkap Lisye. Jasa Marga juga memberikan berbagai panduan kepada pengguna jalan untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman, seperti memeriksa kondisi kendaraan, memantau saldo uang elektronik, serta beristirahat di area peristirahatan jika merasa lelah.

Rekayasa transportasi selama libur panjang ini membawa perbaikan signifikan dibandingkan situasi beberapa tahun sebelumnya. Jika dahulu penumpukan kendaraan di jalan tol dan membludaknya penumpang di stasiun-stasiun besar kerap menjadi masalah yang tak terhindarkan, kini strategi yang diterapkan baik oleh KAI maupun Jasa Marga berhasil mengurai sebagian besar permasalahan tersebut.

Pada periode sebelum penerapan kereta tambahan dan pengelolaan lalu lintas yang lebih baik, masyarakat sering kali mengeluhkan ketidaknyamanan akibat kehabisan tiket atau harus berdesakan di stasiun dan rest area. Penumpukan kendaraan di jalur utama seperti Tol Jakarta–Cikampek dan Cipularang juga menjadi pemandangan umum saat libur panjang, dengan waktu tempuh perjalanan yang bisa berlipat ganda.

Kini, dengan adanya kereta tambahan dan rekayasa lalu lintas di jalan tol, penumpang dan pengendara bisa merasakan pengalaman perjalanan yang lebih lancar. Meskipun tetap ada kenaikan volume lalu lintas dan penumpang, antisipasi yang lebih baik dari pihak operator transportasi mampu menjaga stabilitas pelayanan.

Kenyamanan Lebih: Fokus pada Pengguna dan Keselamatan

Salah satu fokus utama dalam rekayasa transportasi kali ini adalah peningkatan kenyamanan bagi pengguna. Di sektor kereta api, KAI telah menambah jumlah perjalanan dan memastikan tersedianya tiket, terutama untuk rute-rute favorit. Selain itu, upaya menjaga kebersihan, keamanan, dan ketersediaan fasilitas di stasiun-stasiun keberangkatan juga terus ditingkatkan.

Sementara itu, di jalan tol, Jasa Marga terus memberikan informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas dan menyediakan rest area yang cukup untuk pengendara beristirahat. Mereka juga mengimbau para pengendara untuk mematuhi rambu-rambu dan menjaga kondisi kendaraan sebelum memulai perjalanan panjang.

Selain meningkatkan kenyamanan, keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Lisye Octaviana mengingatkan agar pengguna jalan tol memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, memperhatikan saldo uang elektronik, serta tidak memaksakan diri jika merasa lelah di tengah perjalanan.

Libur panjang Maulid Nabi lalu menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang baik, rekayasa transportasi dapat berjalan efektif untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan masyarakat. Baik di sektor kereta api maupun jalan tol, upaya penambahan kapasitas, manajemen arus, serta penyediaan fasilitas yang memadai telah berhasil menjawab tantangan mobilitas tinggi selama libur panjang.

Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan oleh KAI dan Jasa Marga tidak hanya membantu masyarakat mencapai tujuan mereka dengan lebih nyaman, tetapi juga memberikan pelajaran penting tentang bagaimana manajemen transportasi bisa beradaptasi dengan kondisi-kondisi kritis seperti libur nasional. Ke depan, rekayasa transportasi yang terus ditingkatkan akan menjadi elemen penting dalam menciptakan sistem transportasi publik yang andal dan berkelanjutan.

Dengan demikian, libur panjang yang biasanya penuh tantangan bagi para pelaku perjalanan, kini dapat dilalui dengan lebih lancar dan aman berkat sinergi dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait dalam sistem transportasi nasional.

 

Penulis: Eri Sutrisno

Redaktur: Ratna Nuraini/TR