Indonesia.go.id - Industri Halal, Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Industri Halal, Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional

  • Administrator
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 14:00 WIB
INDUSTRI HALAL
  Pengunjung melihat pernak-pernik hijab yang dipajang di Halal Indonesia International Industry Expo 2024 di ICE BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (26/9/2024). Industri halal di Indonesia terus menunjukkan performa yang semakin kuat sebagai sektor yang potensial untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional. ANTARA FOTO
Posisi di kancah ekonomi syariat global terus diperbaiki. RI menduduki peringkat ketiga di Global Islamic Economy Indicator dalam SGIER 2023/2024. Unggul atas UEA dan Bahrain.

Industri halal di Indonesia terus menunjukkan performa yang semakin kuat sebagai sektor yang potensial untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan berbagai inisiatif dan regulasi pemerintah, sektor itu turut memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam industri halal global, selain menjadi tumpuan bagi pengembangan ekonomi syariat

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam sambutannya pada Penganugerahan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (27/9/2024), menegaskan bahwa sektor industri halal berpotensi menjadi salah satu pilar utama yang menopang ekonomi nasional di masa depan. Hal ini bukan sekadar wacana, melainkan berdasarkan data riil yang menunjukkan pertumbuhan signifikan di berbagai sektor industri halal.

Pada triwulan pertama 2024, sektor unggulan halal value chain (HVC) mencatat pertumbuhan sebesar 1,94 persen year on year (yoy), dengan dua sektor utama yakni makanan dan minuman halal serta modest fashion yang mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi, masing-masing sebesar 5,87 persen dan 3,81 persen (yoy). Pertumbuhan itu merupakan sinyal positif bahwa sektor-sektor industri halal di Indonesia tidak hanya berkembang secara domestik, melainkan berpeluang menembus pasar internasional yang lebih luas.

Potensi Besar 

Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar kedua di dunia, mencapai 241,7 juta jiwa. Dengan populasi yang besar ini, potensi pasar domestik untuk produk halal sangat menjanjikan. Menurut data dari State of the Global Islamic Report (SGIER) 2023/2024, jumlah konsumsi produk halal di dunia diperkirakan mencapai USD2,4 triliun pada 2024, mencerminkan lonjakan permintaan global terhadap produk halal. 

Sementara itu, Pew Research Center memproyeksikan pada 2030, jumlah populasi muslim dunia akan mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,5 persen dari total populasi dunia. Sebagai negara dengan potensi besar di sektor ini, pemerintah Indonesia terus memperkuat kebijakan dan regulasi untuk mendukung pertumbuhan industri halal. 

Upaya itu tidak hanya bertujuan untuk memenuhi permintaan domestik, melainkan memperluas ekspor produk halal ke pasar global. Indonesia juga terus memperbaiki posisinya di kancah ekonomi syariat global. 

Pada Global Islamic Economy Indicator dalam State of the Global Islamic Report (SGIER) 2023/2024, Indonesia berhasil naik satu peringkat menjadi posisi ketiga, mengungguli Uni Emirat Arab dan Bahrain. Peningkatan ini didukung oleh sektor-sektor unggulan industri halal, seperti farmasi dan kosmetik halal, makanan halal, serta modest fashion.

Merujuk data SGIER, konsumsi produk halal di dunia diperkirakan mencapai USD2,4 triliun pada 2024. Ini menempatkan Indonesia pada posisi strategis untuk menjadi salah satu pusat produksi dan distribusi produk halal dunia.

Makanan hingga Kosmetik

Sektor-sektor industri halal di Indonesia tidak terbatas pada makanan dan minuman saja. Industri farmasi dan kosmetik halal juga menjadi sektor yang berkembang pesat. Pada 2024, Indonesia berhasil naik tiga peringkat menjadi posisi kelima di sektor farmasi dan kosmetik halal, mengungguli beberapa negara besar lainnya. 

Produk kosmetik halal, misalnya, kini menjadi salah satu ekspor unggulan yang diminati pasar global, terutama di negara-negara dengan populasi muslim yang besar. Selain itu, industri modest fashion di Indonesia juga mengalami kemajuan pesat. Indonesia, yang dikenal sebagai salah satu kiblat fesyen muslim dunia, menempati peringkat ketiga dalam industri modest fashion global, setelah Malaysia dan Turki. 

Produk-produk modest fashion Indonesia telah menembus pasar Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat, dengan permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya.

Mendorong Inovasi 

Sebagai bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan dan promosi industri halal, Kementerian Perindustrian mengadakan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) setiap tahunnya, sejak 2021. Pada 2024, IHYA kembali digelar dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari kalangan pemerintah, industri, akademisi, dan organisasi masyarakat. 

Penghargaan itu menjadi ajang bergengsi untuk memberikan apresiasi kepada para pelaku industri yang telah berinovasi dan berkontribusi dalam memajukan industri halal nasional. Di 2024, penghargaan IHYA diberikan kepada 22 penerima dari delapan kategori, termasuk Best Halal Innovation yang diraih oleh CV Batik Teknologi Indonesia dan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil. 

Sedangkan kategori lainnya, seperti Best Halal Supply Chain yang diraih oleh PT Dexa Medica, menunjukkan betapa luasnya jangkauan sektor industri halal di Indonesia. Melalui IHYA pula, Kementerian Perindustrian berharap dapat memperkuat ekosistem ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia, serta meningkatkan daya saing produk halal Indonesia di pasar global. 

Penghargaan itu juga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para pelaku industri halal untuk terus berinovasi dan menciptakan produk-produk berkualitas yang dapat bersaing di tingkat internasional. Meski industri halal Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan, masih ada tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Salah satu tantangan utama adalah memperkuat rantai pasok halal (halal supply chain) yang dapat menjamin kehalalan produk dari hulu hingga hilir. Selain itu, perlunya kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, industri, dan lembaga keuangan syariah untuk mendukung pembiayaan dan investasi di sektor ini.

Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar yang dapat dimanfaatkan. Indonesia, dengan populasi muslim yang besar dan dukungan pemerintah yang kuat, memiliki semua potensi untuk menjadi pusat industri halal dunia. Dengan terus mendorong inovasi, memperkuat infrastruktur halal, serta meningkatkan kesadaran dan promosi produk halal, Indonesia dapat meraih posisi sebagai pemain utama di pasar global.

 

Redaktur: Ratna Nuraini
Penulis : Dwitri Waluyo/TR