Indonesia.go.id - Mensyukuri Kemerdekaan dan Memperteguh Kebinekaan

Mensyukuri Kemerdekaan dan Memperteguh Kebinekaan

  • Administrator
  • Senin, 24 Agustus 2020 | 02:34 WIB
UANG BARU
  Warga memotret layar yang menampilkan uang lembar pecahan Rp75.000 saat diluncurkan secara virtual, di Jakara, Senin (17/8/2020). Bank Indonesia mengeluarkan uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia dengan bentuk lembar pecahan Rp75.000. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Penerbitan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI sudah direncanakan sejak 2018. Tidak dimaksudkan untuk tambahan likuiditas guna pembiayaan program pemulihan ekonomi.

Bank Indonesia (BI) resmi meluncukan uang  kertas khusus bertema 75 tahun kemerdekaan Republik Indonesia di tengah perayaan Hari Kemerdekaan, Senin (17/8/2020). Otoritas bank sentral itu merilis uang khusus tersebut dalam pecahan Rp75.000. Perlu dicatat, lembaran uang spesial ini hanya dikeluarkan pada peringatan tertentu seperti 25 tahun dan 50 tahun kemerdekaan, serta beberapa peristiwa penting lainnya.

Seremoni peluncuran uang spesial itu dihadiri Gubernur BI Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Dalam kesempatan tersebut Menteri Sri Mulyani mengatakan, uang itu tak sembarang dicetak. Sejak tahap perencanaan, BI dan Kementerian Keuangan telah berkoordinasi dan melibatkan pula Kementerian Sosial, dan para ahli waris pahlawan.

"Pengeluaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI telah melalui berbagai perencanaan matang yang dilakukan sejak 2018," ujarnya.

Maka Menkeu menegaskan, pencetakan uang itu tak ada kaitan dengan pandemi Covid-19 dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang sedang digencarkan pemerintah saat ini. "Ini bukan merupakan pencetakan uang baru untuk peredaran bebas dan tersedia di masyarakat," tegas Menkeu.

Dengan demikian, uang baru itu tidak dimaksudkan untuk tambahan likuiditas demi pembiayaan dan pelaksanaan ekonomi. “Penerbitan uang baru semata-mata ditujukan untuk memperingati peristiwa atau tujuan khusus dalam hal ini peringatan kemerdekaan ke-75 RI."

"Peringatan ke-75 RI kali ini dirayakan sama-sama BI dan Kemenkeu dengan menerbitkan uang kemerdekaan 75 tahun. Mata uang ini uang kertas pecahan nominal 75.000, dicetak 75 juta lembar, dan yang tanda tangan Menkeu serta Gubernur BI," kata Sri Mulyani.

Uang baru ini dirancang dengan grafis yang apik. Pada satu sisi, ada gambar proklamator Kemerdekaan RI Soekarno-Hatta. Di sisi yang lain ada gambar foto sembilan anak usia SD yang mengenakan baju adat dari sembilan daerah yang berbeda.

Menteri keuangan mengakui, ada pesan khusus di balik penerbitan lembaran uang peringatan 75 tahun kemerdekaan RI itu. “Tujuannya, untuk menambah dan meningkatkan semangat, kita songsong masa depan dan kita dukung tujuan kemerdekaan," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Pada kesempatan itu, Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan bahwa peluncuran tahun ini merupakan kali keempat, setelah sebelumnya ada penerbitan uang peringatan Kemerdekaan ke-25 Tahun pada 1970, Kemerdekaan ke-45 Tahun pada 1990, dan Kemerdekaan ke-50 tahun pada 1995. "Ke depan Insyaallah Uang Peringatan Kemerdekaan RI akan dikeluarkan setiap 25 tahun sekali," ujar Perry.

Seperti yang sudah-sudah, uang peringatan itu akan menjadi memorabilia, benda kenang-kenangan yang berharga untuk dijadikan barang koleksi. Lantas, apa yang istimewa dari uang khusus penanda ulang tahun kemerdekaan ke-75 RI itu?

Bank Indonesia menyebutkan, ada tiga wujud makna yang ingin disampaikan dari penerbitan uang baru pecahan Rp75.000 itu. Pertama, mensyukuri kemerdekaan, dan itu ditunjukkan dengan adanya foto Proklamator RI Soekarno–Hatta, pengibaran Bendera Proklamasi RI 17 Agustus 1945, dan pencapaian pembangunan Indonesia khususnya di bidang infrastruktur melalui gambar tol Trans Jawa, Jembatan Youtefa Papua, dan Moda Raya Terpadu (MRT).

Kedua, memperteguh kebinekaan. Makna kedua itu tergambarkan dari anak-anak yang menggunakan pakaian adat mewakili wilayah barat, tengah, dan timur di NKRI. Ketiga, menyongsong masa depan yang gemilang. Itu yang disampaikan gambar anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus dan SDM unggul yang siap mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Berikutnya peta Indonesia Emas pada bola dunia yang melambangkan peran strategis Indonesia dalam ranah global, serta gambar satelit Merah Putih sebagai jembatan kemunikasi NKRI. Di sisi lain uang ada siluet ragam wajah Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan budaya. Selain itu ada gambar satelit di sebelahnya.

Jika melihat tren sebelumnya, BI selalu menerbitkan Uang Rupiah Khusus sebagai bagian dari perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia. Penerbitan uang baru tersebut dilakukan setiap 25 tahun sekali. Namun, sejak 2011 penerbitan mata uang rupiah baru harus mengacu ketentuan dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

Menurut UU itu, setiap penerbitan uang rupiah baru harus diselaraskan dengan makna UU, yakni frasa kesatuan Indonesia. Artinya, makna dan filosofi rupiah merupakan simbol negara Indonesia dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI, dan senafas dengan gelora semangat nasionalisme. Itu yang dilukiskan dari gambar pahlawan nasional, panorama alam, unsur budaya, dan simbol kekayaan alam lainnya.

Uang memorabilia pertama diluncurkan 17 Agustus 1970. Ketika itu pemerintah menerbitkan uang baru berupa sembilan uang koin dengan ragam nominal antara Rp200 sampai Rp25.000. Pecahan itu dikenal sebagai uang Seri 25 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Penerbitan uang baru untuk perayaan HUT ke-50 RI pada 1995, berupa dua Uang Rupiah Khusus yakni uang koin bernominal Rp300.000 dan Rp850.000. Di uang itu disematkan gambar Presiden ke-2 RI Soeharto. Kali ini, muncul pecahan baru Rp75.000 untuk menyambut hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2020. Artinya, uang baru itu layak Anda koleksi.

Jadi, segeralah memilikinya. Caranya cukup mudah dengan melakukan pemesanan dan penukaran melalui tautan https://pintar.bi.go.id mulai 17 Agustus 2020.

 

 

 

Penulis: Firman Hidranto
Editor: Putut Tri Husodo/Elvira Inda Sari
Redaktur Bahasa: Ratna Nuraini

Berita Populer