Perjalanan menantang ke Bukit Legend terbayar oleh suguhan panorama indah pegunungan dan perbukitan yang dikelilingi hutan lebat.
Taman Nasional Baluran adalah destinasi pariwisata andalan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Sebenarnya kabupaten itu tidak hanya memiliki destinasi taman nasional, melainkan memiliki pula wisata pantai, di antaranya Pantai Pasir Putih, Pantai Labuhan Merak, Taman Nasional Baluran.
Selain objek wisata di atas, kini di Kabupaten Situbondo ada destinasi yang patut untuk dikunjungi, yakni objek wisata alam pegunungan yang masih sangat alami dan belum terjamah oleh banyak orang. Kawasan itu dikenal dengan nama Bukit Legend.
Wisata alam Bukit Legend terletak di Desa Selobanteng, Kecamatan Banyuglugur. Desa di wilayah barat Kabupaten Situbondo itu berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo.
Wisata alam Bukit Legend ini sangat cocok dan direkomendasikan bagi wisatawan yang suka petualangan ke tempat-tempat panorama alam yang indah. Medannya yang alami membuat perjalanan menuju lokasi wisata ini cukup memacu adrenalin.
Bagi wisatawan yang menggunakan mobil pribadi, patokan menuju destinasi itu adalah dengan menemukan dulu Desa Selobanteng, yang berlokasi di Jalan Raya Pantura Probolinggo-Situbondo. Desa itu berada sekitar 5 kilometer di sisi kanan (selatan) Jalan Raya Pantura Situbondo-Probolingo.
Bila sudah berada di Desa Selobanteng, wisatawan dapat mengikuti rambu jalan ke kawasan wisata alam pegunungan tersebut. Setibanya di Balai Desa Selobanteng, wisatawan akan bertemu pemandu wisata yang akan menawarkan transportasi sepeda motor (ojek) untuk menuju ke titik destinasi wisata Bukit Legend.
Jasa ojek itu diperlukan karena jalur untuk menuju Bukit Legend, sejauh sekitar empat kilometer itu sangatlah ekstrem. Diperlukan waktu sekitar 30—40 menit untuk sampai ke lokasi tujuan.
Selain jalan setapak nan berkelok-kelok, medan yang harus ditempuh untuk mencapai destinasi wisata alam itu juga berupa jalan menurun yang curam dan tanjakan yang terhitung terjal. Maklum saja, Bukit Legend berada di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Namun setibanya di lokasi, perjalanan yang relatif memacu adrenalin itu seketika terbayar oleh suguhan panorama indah pegunungan dan perbukitan yang dikelilingi hutan lebat. Rusman, seorang tenaga medis asal Probolinggo, mengungkapkan kekagumannya pada destinasi wisata itu.
“Sangat menarik, exciting, keindahan alam pegunungan di Bukit Legend. Perjalanan yang ekstrem, terbayar dengan suguhan panorama indah wisata alam yang masih sangat alami dan tidak banyak terjamah oleh wisatawan,” ujarnya, mengekspresikan wisata Bukit Legend.
Sajian keindahan alam, menurut Rusman menjadi kian lengkap jika wisatawan berada di bukit itu hingga menjelang sore hari. “Sebab, kita pasti akan terpesona oleh sunset di sana,” katanya.
Sebagian besar pengunjung wisata alam Bukit Legend memilih menginap dengan mendirikan tenda camping untuk bermalam. Setelah melepas lelah selama menempuh perjalanan, mereka menikmati keindahan Matahari terbenam atau sunset sembari menyeruput secangkir kopi.
Di Bukit Legend, saat malam tiba, suhu udara turun mencengkram. Jika memilih bertahan di dalam tenda, sebagian wisatawan lainnya pun bergegas menyalakan api unggun untuk menghangatkan tubuh dengan menikmati secangkir kopi jenis arabika Argopuro.
Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari