Jangan membuang sampah sembarangan di gunung agar kawasan konservasi tetap terjaga kelestariannya dan tidak merusak lingkungan.
Aktivitas mendaki gunung makin diminati oleh berbagai kalangan. Buktinya, semakin banyak video pendakian ke gunung yang menayangkan kegiatan pendakian yang dilakukan oleh anggota keluarga atau kelompok remaja perempuan, atau kelompok karyawan kantoran.
Sebelumnya, aktivitas luar ruang (outdoor) relatif didominasi oleh kelompok pecinta alam saja dan masih jarang mengajak serta keluarga. Ada beragam alasan yang menyebabkan kegiatan mendaki gunung makin diminati. Misalnya ingin mendapatkan pengalaman baru bagaimana rasanya mendaki gunung, ingin menikmati keindahan alam dengan udara bebas polusi, atau merasakan sensasi menyaksikan terbit atau terbenamnya matahari dari puncak gunung.
Selain itu mendaki gunung juga berfaedah bagi kesehatan tubuh manusia. Mengutip penjelasan National Geographic Indonesia, mendaki gunung dapat memperbaiki kesehatan mental dan fisik. Karena mampu meningkatkan kardiovaskular dan muskulokeletal serta menjaga keseimbangan dan koordinasi otak.
Asisten Direktur Program Olahraga dan Rekreasi Petualangan Stanford University Alyson Chun mengatakan, mendaki gunung menjadi cara paling ampuh untuk keluar dari depresi dan kecemasan berlebihan, karena terhubung dengan perasaan takjub dan kagum. Bagi pendaki yang telah berkali-kali melakukan pendakian, tentu tak sulit untuk menentukan target gunung mana saja yang selanjutnya hendak didaki. Tentu tidak demikian bagi mereka yang belum pernah merasakan sensasi mendaki gunung.
Umumnya pendaki pemula masih minim informasi mengenai gunung mana saja yang layak untuk didaki dengan tingkat kesulitan yang minim pula. Berikut ini adalah tujuh gunung yang direkomendasikan bagi para pendaki pemula untuk dijelajahi dengan keindahan alam yang tak kalah dengan gunung-gunung lainnya dan memiliki jalur pendakian yang tidak sulit ditaklukkan.
1. Gunung Pancar
Letak gunung ini tak jauh dari pusat kota Jakarta atau tepatnya berada di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ketinggiannya tak lebih dari 800 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan sangat cocok dijelajahi oleh masyarakat yang belum pernah mendaki gunung.
Seperti ciri khas kawasan gunung, suhu udara di tempat ini cukup sejuk, berkisar 22--24 derajat Celcius. Vegetasi alam Gunung Pancar didominasi oleh rimbunan pohon tusam (Pinus merkusii) yang membuat kawasan ini menjadi teduh. Sejatinya kawasan ini menjadi bagian pengelolaan Taman Wisata Alam Gunung Pancar Sentul.
Menariknya, terdapat sumber air panas di Gunung Pancar yang dijadikan lokasi pemandian umum dan dikembangkan sebagai wana wisata. Kawasan Gunung Pancar juga menyediakan lapangan kemah (camping ground) dan arena bersepeda.
2. Gunung Kencana
Masih di Bogor, terdapat kawasan pendakian yang cocok bagi pendaki pemula. Namanya Gunung Kencana yang terletak di Kampung Rawa Gede, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Ketinggiannya sekitar 1.803 mdpl dan seperti Gunung Pancar, Gunung Kencana adalah bagian dari Pegunungan Jonggol dan menghadap langsung ke Gunung Gede dan Gunung Pangrango.
Vegetasi alamnya cukup lengkap dengan koleksi flora berupa rotan, kiara, tepus, babanjaran, nampong, kaliandra, dan aneka perdu lainnya. Tanjakan Sambalado menjadi rute paling dikenal dari Gunung Kencana lantaran terdapat undakan terjal yang disusun dari kayu dan menguras energi serta berada di lereng pada kemiringan 45 derajat.
3. Gunung Papandayan
Gunung Papandayan yang berlokasi di Kabupaten Garut, Jabar, memiliki ketinggian sekitar 2.665 mdpl dengan rute pendakian melandai. Ada beberapa kawah aktif di kawasan Gunung Papandayan. Misalnya, Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya. Kawah Papandayan kawasan gunung berapi yang masih aktif dengan luas mencapai 10 hektare. Terdapat lubang-lubang magma yang mengeluarkan asap/uap air yang menimbulkan berbagai macam suara unik.
Menariknya, terdapat Blok Pondok Saladah yakni kawasan padang rumput dengan luas mencapai 8 hektare dan acap ditemui hutan tanaman khas gunung yakni edelweis (Anaphalis javanica). Lokasinya di ketinggian 2.288 mdpl dan biasa digunakan sebagai lokasi berkemah para pendaki sebelum menuju puncak.
4. Gunung Andong
Gunung Andong berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah juga menjadi favorit para pendaki pemula lantaran medan pendakiannya yang beragam. Tingginya mencapai 1.726 mdpl dan terletak di Desa Ngablak, Kecamatan Ngablak dan Desa Tlogorejo, Kecamatan Grabag. Gunung ini berdekatan dengan Gunung Telomoyo.
Seperti dikutip dari website Pemerintah Kabupaten Magelang, para pendaki kerap mengejar menuju puncak menjelang subuh agar bisa menyaksikan terbitnya matahari yang semburat sinarnya keemasan (golden sunrise).
Ada tiga jalur yang bisa ditempuh, yaitu rute dari selatan (Yogyakarta, Ketep Magelang, dan Purworejo) rute jalur dari utara Magelang (Semarang, Salatiga, Ungaran, Boyolali dan Solo) dan juga rute dari barat (Grabag, Wonosobo, Secang, Temanggung, dan Parakan). Ada enam basecamp sebagai titik mula pendakian Gunung Andong, yakni Dusun Sawit, Dusun Pendem, Dusun Gugik, dan Dusun Temu di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Serta dua lainnya di Dusun Kudusan dan Dusun Sekararum Kembangan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Namun, dari enam basecamp tersebut, basecamp Taruna Jaya Giri via Dusun Sawit lebih populer, selalu ramai di akhir pekan. Tiket mendaki cukup terjangkau yakni hanya Rp5.000 per orang.
5. Gunung Bromo
Gunung Bromo sudah sangat dikenal karena memiliki kawah aktif dengan jalur pendakian yang menanjak serta menjadi favorit pendaki pemula. Dibutuhkan waktu maksimal 4--5 jam agar bisa mencapai puncak bergantung dari kepadatan pendaki yang akan mendaki. Ketinggiannya mencapai 2.329 mdpl dan berada di 4 kabupaten yakni Lumajang, Probolinggo, Malang, serta Pasuruan di Jawa Timur. Gunung adalah gunung api aktif dan terakhir meletus pada 19 Juli 2019 dan berada di dalam kawasan Taman Nasional Tengger Semeru.
6. Gunung Prau
Gunung Prau letaknya ada di kawasan Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Tingginya sekitar 2.565 mdpl dengan jalur pendakian yang relatif tidak sulit dan memakan waktu 3--4 jam untuk mencapai kawasan puncak. Gunung Prau menjadi favorit pendaki pemula karena suguhan keindahan alam, juga dapat dengan mudah melihat siluet Gunung Sindoro di kejauhan. Terdapat beberapa titik pendakian menuju puncak Prau seperti Patak Banteng, Dieng, Kalilembu, Wates, dan Igirmranak.
7. Gunung Ijen
Terkenal dengan fenomena api biru, Gunung Ijen yang memiliki ketinggian 2.769 mdpl ini erletak di Banyuwangi, Jawa Timur. Gunung ini cocok untuk pendaki pemula. Jalur pendakian Gunung Ijen sudah cukup tertata dan aman, dengan waktu tempuh sekitar 2-3 jam. Selain itu, pendaki bisa menyaksikan keindahan danau kawah berwarna hijau toska di puncaknya.
Bagi para pendaki pemula, perlu diingat bahwa tidak semua jalur pendakian memiliki tingkat kesulitan yang sama. Untuk pendaki pemula, seperti dikutip dari Antara, sebaiknya menghindari jalur yang sulit dan pilihlah lokasi yang sesuai dengan kemampuan fisik dan mental. Selain itu, pastikan kondisi cuaca di area pendakian agar dapat mempersiapkan diri dan mengubah rencana jika diperlukan.
Selain itu, pendaki pemula perlu menyiapkan kondisi kesehatan fisik dan mental dengan berolahraga melatih otot-otot kaki dan keseimbangan dengan jogging dan senam serta cukup istirahat dan mengonsumsi vitamin. Persiapkan peralatan pendakian standar seperti tas mendaki, sepatu, senter, baju hangat, perbekalan yang cukup, peralatan masak dan kemah.
Ketika mendaki, jangan lupa mengikuti petunjuk arah selama perjalanan dan tak segan bertanya jika ragu dengan jalur yang dilewati. Jangan membuang sampah sembarangan dan usahakan membawa kembali sampah yang dihasilkan untuk dibuang di tempat penampungan khusus yang tersedia di tiap pintu masuk resmi dari jalur pendakian.
Mendaki gunung bisa menjadi pengalaman yang memuaskan dan menyenangkan jika dilakukan dengan persiapan yang matang. Hal ini menjadi langkah yang tepat untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan selama pendakian. Jangan lupa untuk selalu mematuhi aturan pendakian dan menjaga kelestarian alam. Selamat mendaki gunung!
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/TR