Bawomataluo adalah bahasa Nias yang berarti bukit matahari. Bawomataluoberada di atas bukit yang telah ada sejak berabad-abad lalu, hingga kini masih terpelihara dengan baik. Desa ini adalah ibu kota desa-desa adat yang tersebar di Nias, Sumatera Utara.
Desa Bawomataluo menyimpan sebuah tradisi yang masih terjaga kelestariannya yaitu lompat batu atau Fahombo. Ketika ritual Fahombo dilaksanakan, pemuda Nias akan mengenakan pakaian adat pejuang. Batu yang harus dilompati berbentuk seperti sebuah piramida dengan permukaan atas yang datar. Tingginya kurang lebih dua meter, dengan lebar sekitar satu meter.
Saat melompat, para pelompat yang kebanyakan pemuda Bawomtaluo tidak diperbolehkan menyentuh batu, sebab jika kulit menyentuh batu, maka mereka elum layak disebut penjaga tradisi.
Keberadaan lompat batu ini merupakan warisan tak ternilai dari para leluhur. Menjadi bukti sejarah akan kejayaan nenek moyang masyarakat Nias yang patut dijaga serta dilestarikan. Lompat batu adalah sebuah kearifan lokal yang kini telah menjadi salah satu warisan budaya dunia.
Dalam foto, Seorang pemuda Bawomataluo mengenakan pakaian tradisi lompat batu (fahombo) di Desa Bawomataluo, Nias Selatan, Sumatera Utara.