Melalui sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis pada 24 Mei 2023, organisasi kebudayaan PBB ini menetapkan Geopark Maros-Pangkep sebagai UNESCO Global Geopark.

Geopark Maros-Pangkep yang mencakup wilayah darat dan laut memiliki total luas mencapai 5.058 kilometer persegi. Di dalamnya terdapat sekitar 50 situs geologi, budaya, dan biologi yang masuk dalam rencana utama pengembangan dan menjadi daya tarik kawasan itu. Geopark ini adalah tempat untuk melihat kera hitam Sulawesi (Macaca Maura), kera endemik di hutan Sulawesi. Selain itu, Taman Wisata Alam Bantimurung  yang terdapat di kawasan geopark adalah  rumah bagi sekitar 240 spesies kupu-kupu, itulah sebab kawasan Bantimurung dijuluki sebagai kerajaan kupu-kupu atau The Kingdom of Butterfly.

Tampak pada foto beberapa ekor kupu-kupu hinggap di tepi Danau Kassi Kebo di Taman Wisata Alam Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Deretan menara karst membentang dari Kabupaten Maros bagian selatan hingga bagian utara Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Memiliki luas sekitar 46.200 hektare dan diyakini terbesar kedua di dunia setelah kawasan karst di China Selatan.

Pada foto,warga melihat peserta lomba lari Geopark Half Marathon di kawasan Geopark Maros Pangkep di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Taman Wisata Alam Bantimurung memiliki sejumlah tempat yang elok untuk dinikmati. Beberapa air terjun terdapat di sini. Tampak Sejumlah pengunjung menikmati suasana air terjun di Taman Wisata Alam Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Masuknya geopark tersebut ke dalam UNESCO Global Geopark Network, maka keanekaragaman hayati dan geologi serta keragaman budaya di kawasan itu diharapkan terjaga dengan baik dan menjadi tujuan wisata dunia. Sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan, baik di sektor pariwisata maupun UMKM.

Pada foto, sejumlah wisatawan menaiki perahu saat melintasi Sungai Pute di Desa Wisata Salenrang di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Ratusan gua juga ditemukan di kawasan Geopark Maros-Pangkep. Sebagian menyimpan sisa-sisa peninggalan prasejarah. Mulai dari berbagai jenis artefak dan kerangka manusia purba. Hingga lukisan di dinding-dinding gua seperti lukisan telapak tangan, babi rusa dan perahu.

Tampak, detail lukisan manusia memegang tombak dan mendayung di atas perahu di dinding gua di Cagar Budaya Bulu Sipong I di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Geopark Maros-Pangkep menjadi Taman Bumi Global UNESCO pertama di Pulau Sulawesi dan yang ke-7 yang dimiliki Indonesia. Keberadaannya tentu menjadi nilai positif bagi pariwsata di Indonesia.

Tampak, sejumlah wisatawan menaiki perahu di dermaga Rammang-Rammang di Desa Wisata Salenrang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Arnas Padda