Di Solo, Jawa Tengah, sebuah seni pertunjukkan panggung bernama Wayang Orang Sriwedari berusaha bertahan melawan zaman. Dibentuk pada 1911, Wayang Orang Sriwedari bukan produk budaya biasa. Lahir akibat dampak krisis ekonomi yang menimpa pemerintahan Mangkunegaran V, kelompok wayang orang ini telah menjelma menjadi ikon budaya Kota Solo hingga kini.
Di Taman Sriwedari (Kebon Rojo), yang menjadi tempat rekreasi raja-raja Kasunanan Surakarta, kelompok ini melakukan pertunjukan. Di sebuah gedung berkapasitas 500 orang mulanya, Wayang Orang Sriwedari pentas pertama kalinya.
Adalah Gan Kam, pengusaha Tionghoa di Solo kala itu yang berinisiatif menyewa tempat itu. Selain ketertarikan akan seni pertunjukkan wayang, ia melihat prospek bisnis pertunjukan kala itu cukup menjanjikan.
Di usia yang lebih dari satu abad, Wayang Orang Sriwedari bertahan dari gempuran zaman. Mereka selamat oleh munculnya banyak platform media sosial dan anak-anak muda para pembuat konten digital.
Untuk mendapat cerita lengkapnya, sila lihat di Galeri Foto pada portal ini.
Foto : Wonderful Image Indonesia/ KEMENPAREKRAF
Naskah : Bismo Agung