
Masyarakat di Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya
percaya benar laut adalah berkah yang tak terhingga. Karenanya kewajiban merekalah menjaga kelangsungan berkah itu secara nyata. Dengan kearifan lokal bernama tradisi Sasi masyarakat di sana berupaya melestarikan ekosistem laut bak pusaka.
Dalam menjalankan tradisi Sasi, masyarakat Kapatcol melibatkan pemuka agama. Kehadiran mereka sebagai wakil dari Tuhan YME menjadikan tujuan tradisi Sasi bersifat kuat dan mengikat.
Laut di Kapatcol begitu bersih.Hasil lautnya pun amat berlimpah.Keberkahan tak hanya itu,alam di sana juga begitu Indah. Inilah yang mereka limpahan berkah yang harus dijaga.
Prosesi Tradisi Buka Sasi yang berlangsung di Perairan Misool, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, diikuti segenap masyarakat di sana. Namun ada kelompok yang disebut pemangku adat di sana sebagai para penjaga laut. Kelompok itu bernama Waifuna yang berarti kelompok terberkati oleh Tuhan, jumlah anggotanya sebanyak 36 orang.
Jumlah anggota Waifuna sebanyak 36 orang, sebagian besar berumur 30 tahun ke atas. Orang-orang inilah yang mempunyai tugas menjaga agar masyarakat di sana tidak serakah dalam memanfaatkan hasil laut di kampungnya. Tradisi Sasi Laut sendiri adalah sebuah sistem adat dalam mengelola sumber daya alam di daratan maupun lautan.
Di antara para Waifuma itu, ada sosok Yolanda Kacili (23), seorang mama muda yang merupakan cucu dari ketua Kelompok Waifuma, Almina Kacili dengan memiliki kemampuan menyelam atau molo hingga sedalaman 19 meter.
Sebelum upacara buka Sasi, masyarakat dilarang mengambil lobster, teripang dan lola selama periode tutup Sasi. Saat buka Sasi masyarakat tidak boleh mengambil secara serakah karena ada aturan ukuran dan jenis yang boleh diambil di lokasi Sasi seluas 213 hektar itu.
Selama tiga hari pelaksanaan, para Waifuma ttersebut berhasil menangkap 1.138 teripang, 599 lola dan 20 lobster. Atas kesepakat bersama, hasil tangkapan dijual untuk membiayai perawatan dua anak yang sakit dan kebutuhan lainnya di kampung tersebut.
Hasil tangkapan itu kemudian dimasak bersama, dan sebelumnya dilakukan pengasapan. Selain dikonsumsi sendiri, hasil tangkapan berupa, ikan, teripang dan lainnya itu dijual di pasar Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.