Pemerintah sudah memulai pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah pada Senin, 4 Agustus 2025. Program pemerintah yang menjadi bagian Asta Cita ini berlangsung serentak di 12 lokasi sekolah/madrasah/pesantren yang tersebar di berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Sidoarjo, dan Tangerang.

Pada foto, siswa mengikuti cek kesehatan kebugaran saat pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah di SD Negeri 2 Cideng, Jakarta, Senin (4/8/2025). Pemerintah mulai melaksanakan program CKG Sekolah serentak dengan target pada tahun 2025 sebanyak 53 juta peserta didik mengikuti program CKG di seluruh Indonesia sebagai upaya deteksi dini penyakit tidak menular dan tumbuh kembang. ANTARA FOTO/Bayu Pratama

Pada 2025, pemerintah menargetkan sebanyak 53 juta peserta didik di seluruh Indonesia untuk mengikuti program CKG Sekolah. Program ini akan menjangkau 282.317 satuan pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK, termasuk madrasah, pesantren, serta Sekolah Rakyat.

Pada foto, siswa SMPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang melakukan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), Senin (4/8/2025)/ Agus Siswanto

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), program CKG Sekolah menyasar anak usia 7 hingga 17 tahun dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. 

Pada foto, siswa SMPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang mengikuti pengukuran tinggi tubuh saat melakukan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), Senin (4/8/2025)/ Agus Siswanto

Pada cek kesehatan, para siswa mengikuti proses skrining yang mencakup pemeriksaan umum dan pencatatan status kesehatan siswa. Seluruh data dicatat secara individu dan akan dianalisis bersama oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan pihak sekolah.

Pada foto, petugas kesehatan memeriksa kondisi gigi siswi saat pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah di SD Negeri 2 Cideng, Jakarta, Senin (4/8/2025). Pemerintah mulai melaksanakan program CKG Sekolah serentak dengan target pada tahun 2025 sebanyak 53 juta peserta didik mengikuti program CKG di seluruh Indonesia sebagai upaya deteksi dini penyakit tidak menular dan tumbuh kembang. ANTARA FOTO/Bayu Pratama

Jika ditemukan pola risiko kesehatan yang signifikan, intervensi akan diberikan dalam bentuk rujukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau penyuluhan kesehatan massal di lingkungan sekolah.

Pada foto, Petugas kesehatan memeriksa tinggi badan siswa saat pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah di SD Negeri 2 Cideng, Jakarta, Senin (4/8/2025). Pemerintah mulai melaksanakan program CKG Sekolah serentak dengan target pada tahun 2025 sebanyak 53 juta peserta didik mengikuti program CKG di seluruh Indonesia sebagai upaya deteksi dini penyakit tidak menular dan tumbuh kembang. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Program CKG Sekolah merupakan bagian dari agenda prioritas nasional untuk meningkatkan kualitas kesehatan siswa melalui pendekatan promotif dan preventif. Skrining kesehatan mencakup pemeriksaan status gizi, tekanan darah, gula darah, anemia, kesehatan mata, gigi, telinga, hingga kebugaran jasmani disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

Pada foto, seorang siswa menjalani tes penglihatan mata saat pemeriksaan kesehatan di SMA Tahfidz Al Hikmah, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (24/7/2025).ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Program cek kesehatan ini adalah kerja kolaborasi lintas sektor yang memanfaatkan teknologi digital. Program yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini diharapkan tidak hanya mendeteksi masalah kesehatan siswa, tetapi juga membangun generasi muda yang tangguh di era digital.

Pada foto, Siswa SMPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang melakukan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), Senin (4/8/2025)/ Agus Siswanto

Untuk SD/sederajat terdapat 13 jenis pemeriksaan, termasuk status gizi, tekanan darah, kebugaran fisik, gigi, mata, telinga, kesehatan mental, dan riwayat imunisasi.

Pada foto, Petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mendata nama murid saat Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Banda Aceh, Aceh, Rabu (23/7/2025). ANTARA FOTO/ Ampelsa

Untuk SMP/sederajat, terdapat 15 jenis pemeriksaan, di antaranya skrining talasemia dan tes kadar hemoglobin melalui pengambilan darah sederhana di ujung jari. Selanjutnya, untuk siswa SMA/sederajat terdapat 14 jenis pemeriksaan, dengan penambahan aspek pemeriksaan kesehatan reproduksi.

Pada foto, Petugas Puskesmas Tlogosari Wetan (kanan) mengambil sampel darah siswi di SMA Tahfidz Al Hikmah, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (24/7/2025).ANTARA FOTO/ Aprillio Akbar