Inilah Desa Adat Ratenggaro atau Kampung Adat Ratenggaro. Desa tua yang masih memegang teguh tradisi nenek moyang.
Ratenggaro berasal dari dua kata yakni Rate yang bermakna “kuburan” serta Garo yang bermakna “orang garo”. Desa ini memang dikelilingi makam nenek moyang masyarakat Ratenggano yang dibuat dari batu.
Kampung adat Ratenggano berada di Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain memiliki daya tarik budaya, kampung adat ini memiliki panorama pantai yang cantik menawan.
Di kampung adat Ratenggano, rumah-rumah dengan atap menjulang tinggi. Dibuat sebagai penghormatan pada leluhur dan identitas status sosial penghuninya.
Ada satu ritual keyakinan masa lampau yang masih dilakukan di Ratenggano hingga saat ini, ritual itu bernama Marapu.
Ratenggaro posisinya sekitar 56 kilometer dari Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya, dan dapat ditempuh dalam 1,5 jam berkendara melewati aspal mulus. Kita bisa mencapai desa unik ini dari Tambolaka dengan menyewa mobil bertarif Rp500 ribu untuk dipakai seharian. Atau dapat menggunakan jasa ojek bertarif Rp200 ribu-Rp300 ribu. KEMENPAREKRAF