Menurut catatan sejarah, desa ini sudah ada sejak masa pemerintahan Dewa Gede Putu Tangkeban III pada abad ke-14. Dikisahkan, masyarakat Bangli sering menggunakan jasa orang-orang dari Desa Bayung Gede berkaitan dengan kegiatan keagamaan, kebudayaan, dan bela diri. Masyarakat Bangli menyediakan tempat istirahat bagi orang-orang dari Bayung Gede di tempat yang dikenal sebagai Desa Penglipuran.