Di negara besar ini, masih ada desa yang apabila warganya hendak ke desa tetangga, harus berjalan mengitari sungai berkilo-kilometer jauhnya. Masih ada dusun yang anak sekolahnya bertaruh nyawa setiap pagi dan sore, meniti tambang yang terentang di atas kali bak di film Indiana Jones. Masih ada kampung yang untuk keluar dari sana mesti menyeberangi sungai yang berair deras.
Di desa-desa seperti itulah, kita bangun jembatan gantung. Sepanjang 2015-2018, melalui Kementerian PUPR, pemerintah telah membangun 164 jembatan gantung di berbagai pelosok Tanah Air. Tahun 2019 ini, kita bangun lagi sebanyak 166 jembatan gantung di seluruh Indonesia.
Jembatan-jembatan gantung ini akan mempermudah akses warga masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kecamatan, juga akses silaturahmi antarwarga.
Itu pula sebabnya, empat tahun terakhir, kita gencar membangun jembatan. Jika disambung-sambungkan, panjangnya 41.063 meter. Lebih dari 41 kilometer! Dari yang megah dan menjadi ikon daerah seperti Jembatan Holtekamp di Jayapura dan Jembatan Kali Kuto di ruas tol Batang-Semarang, sampai jembatan yang dibangun semata-mata untuk menunjang arus logistik, konektivitas transportasi, dan lain-lain. Sumber: BPMI 2019