Indonesia.go.id - Lintasan Sejarah Indonesia dalam Ruang Tiga Dimensi

Lintasan Sejarah Indonesia dalam Ruang Tiga Dimensi

  • Administrator
  • Minggu, 10 April 2022 | 11:00 WIB
MUSEUM NASIONAL
  Pengunjung menyaksikan pertunjukan tiga dimensi dalam pameran ruang ImersifA
Di Museum Nasional Indonesia, terdapat ruang tiga dimensi yang dapat membuat pengunjung seolah-olah ada di dalam video yang ditampilkan. Dinding dan lantai diproyeksikan gambar bergerak yang dilengkapi dengan tata suara.

Mulai pertengahan April 2022 Museum Nasional Indonesia Jakarta menampilkan wahana baru. Pengunjung akan merasakan pengalaman interaktif mengenali sejarah peradaban Indonesia lewat teknologi imersif.

Teknologi imersif merupakan sebuah teknologi informasi tiga dimensi, di mana seluruh dinding dan lantai di sebuah ruangan diproyeksikan gambar bergerak yang dilengkapi dengan tata suara, sehingga pengunjung dapat merasakan pengalaman yang unik dan menarik.

Ruang ImersifA hadir di Gedung A Museum Nasional Indonesia dan telah resmi diluncurkan pada Kamis, 31 Maret 2022, oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid.

Ruang ImersifA merupakan instalasi permanen video mapping dengan ukuran 12 meter x 21 meter. Ruang imersifA ini didukung dengan kurang lebih 20 proyektor buatan Panasonic.

Dengan teknologi maju itu membuat masyarakat seolah-olah ada di dalam video tersebut. Pada setiap sesi pertunjukan, sajian video mapping berdurasi 30 menit yang diproyeksi dengan sudut 360 derajat, termasuk lantai.

Pengunjung yang menyaksikan akan merasakan sensasi seolah-olah ada di dalam video. Dinding yang mengelilingi dan lantai yang dipijak menjadi layar yang memutar pertunjukan.

Konten ImersifA menampilkan sejarah Indonesia dalam konsep alam, masyarakat, sejarah, dan budaya, dari masa ke masa. Di ruang ini, pengunjung akan berpetualang, mengalami dunia dari sudut pandang pelaku sejarah.

Layaknya penjelajah, pengunjung dapat mengeksplorasi khazanah dan keanekaragaman alam Indonesia, seni dan budaya, kerukunan beragama, benda cagar budaya, bangunan cagar budaya. Pengunjung juga bisa merasakan pengalaman eksotik menembus batas berbagai motif-motif tradisional Indonesia yang tersebar di berbagai koleksi museum.

Dirjen Hilmar Farid mengatakan, perkembangan teknologi digital telah menciptakan banyak terobosan dalam menghadirkan masa lalu ke masa kini. Masa lalu tidak lagi hanya dihadirkan sebagai sajian audio-visual, tetapi sebagai sesuatu yang dapat berinteraksi dengan pemirsa masa kini.

"Untuk itulah Museum Nasional membuka sebuah ruang pamer imersif. Sebagai lembaga yang berfungsi memanfaatkan peninggalan bersejarah untuk pendidikan publik, Museum Nasional menyediakan ruang bagi khalayak untuk mengalami kembali sejarah dan menimba inspirasi dari pengalaman itu," ujar Hilmar seperti dilansir dari laman Kemendikbudristek, Kamis (31/3/2022).

Lebih lanjut, Hilmar menambahkan, dengan pameran tematik yang diperbarui secara berkala, ruang pamer imersif di Museum Nasional juga diharapkan dapat menarik minat masyarakat pergi ke museum. Atraksi tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi permuseuman masyarakat dan membentuk sebuah kebiasaan yang sehat dari khalayak untuk pergi ke museum secara berkala.

Keseluruhan gambar dan penyajian di Ruang ImersifA menampilkan ornamen dan bentuk-bentuk budaya Nusantara dengan musik yang diaransemen modern dan melibatkan audio visual untuk menciptakan sensasi pengalaman unik terutama penglihatan, suara, dan imajinasi melalui bantuan teknologi digital. Setiap pengunjung imersifA akan merasakan pengalaman dan emosi yang bersifat personal sehingga setiap orang berkesempatan merasakan pemaknaan pribadi dan inspirasi.

Pembuatan ruang imersifA di Museum Nasional Indonesia merupakan bagian dari rencana Kemendikbudristek merevitalisasi tujuh museum di Jakarta tahun ini. Tujuan revitalisasi agar museum mengadopsi gaya dan teknologi digital untuk menarik perhatian pengunjung, khususnya kaum milenial.

Beberapa museum yang sedang direvitalisasi tahun ini yakni Museum Naskah Proklamasi dan Museum Nasional Indonesia. Konsep revitalisasi pun mengusung gaya digital yang sudah diterapkan pada Museum Sumpah Pemuda.

Ruang ImersifA di Museum Nasional akan mulai melayani kunjungan masyarakat pada pertengahan April 2022 dengan waktu operasional Rabu sampai dengan Minggu, pukul 09.00 s.d. 15.00 WIB.

Setiap hari akan ada lima sesi kunjungan dengan jumlah pengunjung pada tiap sesi maksimal 30 orang. Saat ini kunjungan ke Ruang ImersifA Museum Nasional tidak dikenakan biaya khusus. Pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk Museum Nasional Indonesia seharga Rp10.000/orang dewasa dan Rp5.000/anak.

Sementara ini, fasilitas baru di Museum Nasional tersebut baru dibuka untuk beberapa kelompok, seperti lansia, disabilitas, hingga anak sekolah yang memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP).

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari