Indonesia.go.id - Lebaran, Momentum Diaspora Indonesia Perkuat Silaturahmi

Lebaran, Momentum Diaspora Indonesia Perkuat Silaturahmi

  • Administrator
  • Jumat, 6 Mei 2022 | 20:38 WIB
LEBARAN 2022
  Warga Indonesia di Brunei Darussalam memenuhi halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandar Seri Begawan untuk melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 H secara berjamaah pada Senin (2/5/2022).ANTARA
Ribuan warga Indonesia dari berbagai kota di dunia berduyun-duyun menuju kantor KBRI untuk mengikuti salat Idulfitri sekaligus melepas kerinduan.

Seperti halnya di negara asal, para warga Indonesia di seluruh dunia atau biasa disebut sebagai diaspora turut merasakan dampak pandemi Covid-19 yang telah berlangsung tiga tahun terakhir. Pemerintah negara di mana mereka berada melakukan pembatasan ruang gerak atau lockdown serta pengetatan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Situasi itu ikut menyebabkan tidak dapat dilaksanakannya ibadah salat Idulfitri di hari Lebaran di sejumlah negara. Gencarnya vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintahan di berbagai negara membuat angka kasus harian Covid-19 secara global pun melandai.

Mengutip laporan Pusat Data Covid-19 Universitas John Hopkins, pada 20 Maret 2022 masih terdapat 12,4 juta kasus harian di seluruh dunia. Namun pada 1 Mei 2022, jumlah itu menyusut tajam menjadi 4,2 juta kasus harian.

Hal itu menjadi alasan kuat otoritas berbagai negara mengizinkan kembali pertemuan-pertemuan warga dalam jumlah banyak termasuk pelaksanaan salat Id. Tentunya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker dan menjaga jarak.

Kondisi ini yang kemudian menjadi dasar kantor-kantor Kedutaan Besar RI di seluruh dunia untuk merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Seperti yang dilakukan ratusan warga Indonesia di Bandar Seri Begawan yang sejak pukul 06.00 waktu setempat, Senin (2/5/2022) telah berdatangan ke KBRI yang berlokasi di Jl Kebangsaan, Kampong Kawasan Diplomatik, Mukim Kianggeh.

Bagi KBRI Bandar Seri Begawan, ini adalah kedua kalinya mereka menggelar salat Id dalam suasana pandemi dan mengikuti aturan yang ditetapkan Kementerian Brunei Darussalam. Misalnya, setiap warga yang ingin salat Id harus membawa hasil negatif tes antigen dan tidak membawa anak di bawah usia 11 tahun.

Di Kolombo, sebanyak 100 diaspora, staf, dan karyawan KBRI memenuhi ruang serbaguna kedutaan untuk melaksanakan salat Id. Dalam kesempatan itu Dubes Dewi Gustina Tobing mengajak masyarakat Indonesia di Sri Lanka memanfaatkan momentum Lebaran untuk memperkuat persaudaraan dan kesetiakawanan.

Dubes Dewi juga mengumumkan pemberian bantuan obat-obatan dan alat-alat kesehatan senilai Rp22,5 miliar dari Pemerintah Indonesia kepada pemerintah dan masyarakat Sri Lanka. Ia juga mengajak diaspora Indonesia untuk merayakan Lebaran secara sederhana mengingat situasi krisis ekonomi di Sri Lanka.

Di Beijing, pihak KBRI melaksanakan salat Id di kantor kedutaan dengan pengawasan ketat otoritas kesehatan setempat. Hal ini lantaran kantor kedubes di Jl Dongzhimen Wai Da Jie nomor 4 berada di Distrik Chaoyang yang dikategorikan wilayah berisiko tinggi setelah 10 hari sebelumnya ditemukan klaster baru Covid-19 di satu sekolah.

Ini berimbas pada penutupan aktivitas di seluruh rumah ibadah di Beijing termasuk masjid-masjid. Pelaksanaan salat Id di halaman samping KBRI pun dibatasi jumlahnya maksimal 100 orang. Kontras dengan lebaran tahun lalu ketika ratusan diaspora Indonesia memadati Wisma Duta KBRI untuk mengikuti salat Id.  

Wakil Dubes Dino R Kusnadi seperti dikutip Antara mengatakan, salat Id diadakan Selasa (3/5/2022) sesuai ketetapan Asosiasi Islam Tiongkok (CIA) mengenai 1 Syawal 1443 Hijriah. "Para diaspora yang ingin ke KBRI diwajibkan mengikuti tujuh kali tes PCR," katanya. Empat tes PCR dilakukan sebelum salat Id dan tiga lainnya dilaksanakan sesudahnya. Semua wajib menjalani tes PCR termasuk anak-anak.

Di Roma, pembatasan kegiatan juga dilakukan otoritas setempat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Hal itu membuat KBRI Roma menggelar salat Id secara sederhana dengan jamaah dalam jumlah terbatas di halaman kantor kedubes.

Di Moskwa, ratusan diaspora berkumpul bersama staf dan karyawan KBRI di kantor kedubes untuk melaksanakan salat Id. Usai salat, mereka tak bisa langsung menyantap aneka hidangan khas Nusantara. Pihak KBRI telah membungkus makanan untuk dibawa pulang (take away) oleh jamaah salat Id sebagai bentuk protokol kesehatan.

Sedangkan puluhan mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Rusia, memilih melaksanakan salat Id di Masjid Biru, Kota St Petersburg. Mereka bergabung bersama sekitar 150 ribu umat Muslim di kota tersebut untuk mengikuti salat Id. Mereka salat memenuhi jalan-jalan sekitar masjid karena daya tampung rumah ibadah yang dikenal juga sebagai Masjid Sukarno itu hanya untuk 8.000 orang.  

 

Lebih Meriah

Tak seperti di kota-kota lain di mana perwakilan RI berada, pelaksanaan salat Id di KBRI Bangkok begitu meriah. Hampir seribu diaspora Senin (2/5/2022) memenuhi separuh lapangan sepak bola di komplek KBRI seluas 2,2 hektare dan menjadi salah satu kantor diplomatik terbesar di Bangkok. Dubes Rachmat Budiman menyebut kemeriahan merupakan penawar rindu warga Indonesia yang berada jauh dari tanah air dan sanak saudara. 

Kemeriahan juga terjadi di Sydney ketika Konsulat Jenderal RI bersama komunitas diaspora muslim Indonesia, Centre for Islamic Dakwah and Education (CIDE) New South Wales mengadakan salat Id. Pelaksanaannya dilakukan di Diamond Venues diikuti oleh umat Islam di kota kedua terbesar Autralia tersebut.

Sekitar 1.500 orang atau hampir 95 persen kapasitas tampung yang mencapai 2.000 orang, hadir untuk salat Id di Diamond Venues. Direktur Pascasarjana Universitas Darussalam Gontor, Dr Khalid Muslih bertindak selaku imam dan khatib.

KBRI Tokyo seolah tak ingin kalah dengan Sydney ketika sebanyak 1.500 orang mengikuti salat Id di Masjid Indonesia komplek Kedubes Tokyo, Senin (2/5/2022). Kegiatan yang diselenggarakan bersama Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) di Jepang ini dilaksanakan dalam tiga gelombang karena keterbatasan daya tampung masjid. KBRI juga menggunakan sebagian halaman Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT).

Suasana meriah juga terjadi pada pelaksanaan salat Id yang diadakan perwakilan RI di Amerika Serikat. Diaspora muslim Indonesia, baik di Pantai Barat dan Pantai Timur AS bersuka cita menyambut Lebaran 2022. Karena ini untuk pertama kalinya mereka dapat menggelar salat Id tanpa diwajibkan protokol kesehatan ketat.

Di Masjid Indonesia Moslem Association in America (IMAAM) Center, Silver Spring, Maryland dipenuhi 1.500 umat Islam diaspora Indonesia dan warga setempat untuk melaksanakan salat Id. Mereka melaksanakannya dalam tiga gelombang. Mereka datang dari sekitar Maryland, Virginia, dan Washington DC.

Kendati tidak ada aturan khusus mengenai protokol kesehatan dari otoritas setempat, panitia salat Id di Masjid IMAAM Center tetap membagikan masker dan meminta seluruh jamaah utuk memakainya selama di dalam masjid. "Salat Id di IMAAM Center dilakukan tiga gelombang. Pertama pukul 07.00, kedua 09.00 dan terakhir 10.30," kata Arif Mustofa, Presiden IMAAM Center.

Di San Francisco, perayaan Idulfitri 1443 Hijriah diadakan di Wisma Indonesia Konjen RI setempat dan dihadiri oleh sekitar 300 orang. "Ini adalah keinginan besar diaspora Indonesia yang telah lama ditunggu-tunggu di mana mereka dapat bersilaturahmi dengan masyarakat Indonesia lainnya setelah sekian lama tidak bisa bertemu secara langsung," kata Konjen RI di San Francisco, Prasetyo Hadi seperti dikutip dari VOA.

Sementara itu, Konjen RI di Houston, negara bagian Texas, Andre Omer Siregar menjelaskan, hujan deras disertai angin kencang yang menerpa Houston tidak mengurangi semangat umat Muslim Indonesia untuk berduyun-duyun mendatangi Masjid Istiqlal di Super Land.

Semula pelaksanaan salat Id akan digelar di lapangan depan masjid. Guyuran hujan membuat salat dipindahkan ke dalam masjid. Salat dihadiri ribuan umat Muslim, baik diaspora Indonesia dan warga asing lainnya.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari