Pemanah senior Riau Ega Agatha Salsabila berhasil juara pada dua kategori lomba cabang panahan SEA Games ke-31 di Vietnam. Langkahnya diikuti pemanah pendatang baru, Rezza Octavia.
Tiada hari tanpa torehan medali emas. Demikian semangat yang tertanam di dalam diri para atlet Indonesia saat perhelatan SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam. Pada lanjutan lomba di pesta olahraga multicabang dua tahunan untuk kawasan Asia Tenggara itu, Rabu (18/5/2022), duta-duta Merah Putih mendulang sembilan keping emas.
Kesembilan emas itu dicetak dari cabang taekwondo, menembak, dan kayak masing-masing satu keping, karate (dua keping), dan panahan empat emas. Para pemanah Indonesia dalam pertandingan hari pertama Rabu bahkan nyaris menyapu bersih lima keping emas yang disediakan di lima nomor final.
Sumbangan emas pertama kontingen Indonesia dari lapangan panahan Hanoi Sports Training and Competition Center lewat aksi trio pemanah putra Riau Ega Agatha Salsabila, Arif Dwi Pangestu, dan Bagas Alvyanto Prastyadi. Mereka turun di final recurve beregu putra.
Pemanah senior Riau Ega dan kawan-kawan berhasil menundukkan tuan rumah. Hasil ini membuat Indonesia mampu mempertahankan titel juara recurve beregu putra yang direbut pertama kali di SEA Games 2019 Manila.
Usai laga, Arif mengakui arah angin sempat menjadi kendala tetapi bisa ia atasi sehingga bisa mengalahkan Vietnam dengan skor 6-2. "Tadi ada perbedaan angin yang lumayan terasa dari kanan ke kiri dan kiri ke kanan," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Riau Ega menulari kesuksesan saat recurve beregu putra di laga selanjutnya, recurve campuran bersama pemanah debutan Rezza Octavia. Mereka keluar sebagai juara setelah membungkam duet pemanah Malaysia, Khairul Anuar Mohamad/Syaqiera Mashayikh dengan 6-2.
Rezza Octavia kembali mendulang emas, kali ini dari recurve perorangan putri setelah menundukkan Narisara Khunhiranchaiyo (Thailand) dengan skor telak 6-0. Ia mengaku senang dan tidak ingin berpuas diri dengan hasil dua emas di Hanoi pada penampilan perdananya di SEA Games.
Pemanah asal Sidoarjo, Jawa Timur yang membela Papua pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 lalu tersebut mengaku akan lebih fokus lagi untuk merebut hasil terbaik. Pada laga selanjutnya, terjadi duel pemanah senior-yunior antara Riau Ega melawan Arif pada recurve perorangan putra. Duel itu dimenangkan Arif dengan skor 6-2.
Bagi Riau Ega yang berasal dari Blitar, Jawa Timur, keberhasilan menggondol dua emas di Hanoi melengkapi koleksi emasnya selama mengikuti SEA Games menjadi enam keping. Ega diketahui juga mengoleksi tiga keping perunggu dari Piala Dunia Panahan 2015 dan 2018.
Di klasemen sementara medali cabang panahan, Indonesia bertengger di puncak dengan empat emas dan sekeping perak. Hasil ini jauh lebih baik dibandingkan di Manila tiga tahun lalu ketika para pemanah Merah Putih hanya mampu membawa pulang dua emas, dua perak, dan empat perunggu.
Dari arena Hai Phong Rowing and Canoeing Training Center yang melombakan disiplin kayak, kuartet Tri Wahyu Buwono, Andri Agus Mulyana, Joko Andriyanto, dan Sutrisno menjadi yang tercepat di nomor 1.000 meter kayak putra. Mereka membukukan waktu terbaik tiga menit 15,905 detik untuk meninggalkan rival-rivalnya.
Di tempat ini, Indonesia turut mengoleksi dua perak dan sekeping perunggu dari nomor perorangan 1.000 meter kayak putra atas nama Maizir Riyondra dan 1.000 meter kano empat putra. Sekeping perunggu diperoleh Devita Safitri/Reski Wahyuni dari nomor C-2 1.000 meter putri.
Dari matras karate, para karateka putra Indonesia mampu menyumbang dua emas, masing-masing lewat Ari Saputra yang turun di nomor kumite kelas 60 kilogram dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda dari kata individu.
Dua karateka putri ikut menyetor perak yakni Devina Dea (kumite 61 kg), dan Tebing Hutapea (kumite 67 kg). Sedangkan Sharon Verlina Ririhena (kumite 50 kg) dan Krisda Putri Aprilia (kata individu) harus puas dengan perunggu putri.
Taekwondoin Muhammad Bassam Raihan merebut emas kyorugi 63 kg setelah menyikat Quang Tien Ngo (Vietnam). Sedangkan di sektor putri masih dari kyorugi, Silvana Amanda harus puas dengan perak setelah dikalahkan Phannapa Harsujin (Thailand). Taekwondoin Indonesia juga menyumbang perunggu kyorugi, masing-masing dari Mariska Halinda (57 kg), Megawati Tamesti Maheswati (53 kg), dan Osanando Naufal Khairudin (74 kg).
Keping emas lainnya didapat pasangan petembak Fathur Gustafian/Citra Dewi Resti di nomor beregu campuran air rifle. Ini menjadi emas keempat Indonesia dari cabang menembak yang menggelar lomba di Hanoi National Sports Training Centre. Indonesia masih unggul dengan empat emas, satu perak, dan satu perunggu di klasemen sementara menembak.
Dari arena kolam renang di My Dinh Aquatics Center, Gagarin Nathaniel nyaris merebut emas final 50 meter gaya dada putra. Ia kalah tipis dalam catatan waktu dari Pham Thanh Bao (Vietnam) yang menjadi juara. Gagarin mencatat 28,31 detik, sedangkan lawannya 28,28 detik.
Sekeping perunggu turut dipersembahkan perenang putri Azzahra Permatahani dari nomor spesialisasinya, 400 meter gaya ganti perorangan. Hasil ini sama seperti di Manila tiga tahun lalu kendati belum bisa mencapai torehan terbaik yakni perak pada SEA Games 2017.
Sementara itu, tim beregu bulu tangkis putri Indonesia lagi-lagi harus puas membawa pulang perak setelah untuk kedua kalinya berturut-turut dalam dua kali SEA Games, kalah dari Thailand. Tim futsal putra Indonesia memastikan sekeping perak dan menjadi prestasi terbaik selama mengikuti SEA Games karena selalu membawa pulang perunggu.
Sprinter terbaik Indonesia, Lalu Muhammad Zohri gagal mewujudkan target emas cabang atletik dari nomor bergengsi 100 meter putra. Dalam laga di Hanoi National Sports Complex, juara dunia yunior 2018 itu hanya finish di urutan keempat. Emas dan perak dicuri dua sprinter Thailand.
Dalam klasemen sementara seperti dikutip dari website resmi SEA Games ke-31, tuan rumah tak terkejar di urutan teratas dan dipastikan keluar sebagai juara umum. Vietnam telah mengumpulkan 125 emas, 76 perak, dan 74 perunggu. Thailand mengekor di urutan kedua (52 emas, 59 perak, 79 perunggu) diikuti Filipina (37 emas, 48 perak, 65 perunggu). Di belakangnya ada Indonesia dengan koleksi 36 emas, 49 perak, dan 48 perunggu.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari