Sejak berdiri pada 5 Mei 1951, PBSI belum pernah menggelar turnamen memperebutkan piala bergilir tetap yang akan diberikan kepada provinsi dengan koleksi juara terbanyak pada 11 nomor yang dilombakan. Hadiah total yang disiapkan adalah Rp1 miliar.
Bulu tangkis merupakan cabang olahraga populer kedua di Indonesia setelah sepak bola. Prestasi bulu tangkis sudah membawa nama Indonesia di tingkat dunia. Atlet-atlet bulu tangkis Merah Putih sangat ditakuti oleh lawan, sejak era 1958 ketika pertama kali merebut Piala Thomas hingga saat ini.
Bukan itu saja, bulu tangkis menjadi cabang penyumbang medali Olimpiade terbanyak untuk Indonesia. Seperti dikutip dari website resmi Komite Olimpiade Internasional atau IOC, para pebulu tangkis Indonesia sudah menyetorkan 21 keping medali dengan rincian, delapan emas, enam perak, dan tujuh perunggu.
Indonesia bahkan menjadi negara kedua di dunia yang mampu mengoleksi emas Olimpiade cabang bulu tangkis dari lima nomor yang dilombakan, tunggal putra dan putri, ganda putra-putri, dan ganda campuran. Emas perdana didapat oleh Ratu Bulu Tangkis Susy Susanti pada Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol dan terakhir direbut oleh ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat Olimpiade Tokyo 2020.
Suksesnya cabang tepuk bulu ini ditunjang pembinaan atlet usia muda yang sangat baik. Dimulai sejak tingkat perkumpulan bulu tangkis, nama lain dari klub, hingga pemusatan latihan nasional terintegrasi di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
Menurut data Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) selaku induk olahraganya, ada sekitar 2.000 pekumpulan bulu tangkis di seluruh tanah air kendati jumlah itu diyakini bisa lebih banyak lagi. PBSI pun secara rutin menggelar aneka kejuaraan bertajuk seleksi nasional untuk menjaring bibit-bibit muda bulu tangkis Indonesia.
Namun, dari sekian banyak kejuaraan berkategori kelompok umur tersebut, belum pernah ada yang memperebutkan sebuah piala bergengsi. Karena itu di era kepengurusan Ketua Umum Pengurus Pusat PBSI Agung Firman Sampurna dicetuskan sebuah turnamen akbar memperebutkan trofi bergilir Piala Presiden. Ini merupakan sejarah baru bagi bulu tangkis Indonesia karena sejak didirikan 5 Mei 1951, baru kali ada sebuah turnamen bertajuk Piala Presiden.
Bulu tangkis akan menjadi cabang olahraga ketiga setelah sepak bola, bola basket, dan esports yang punya sebuah turnamen memperebutkan Piala Presiden. “Upaya PP PBSI yang memperjuangkan adanya kejuaraan Piala Presiden akhirnya bisa terwujud,” tutur Agung dalam konferensi pers di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Senin (25/7/2022). Agung menuturkan, pihaknya banyak terbantu oleh Maruarar Sirait selaku Ketua Steering Committe.
Disampaikan oleh Agung, ajang yang baru pertama kali diselenggarakan ini bertujuan untuk menjaring bibit-bibit terbaik masa depan bulu tangkis Indonesia. Langkah ini sebagai estafet regenerasi untuk menjaga prestasi dan supremasi bulu tangkis Indonesia di pentas dunia. Dalam kejuaraan ini, para pemain akan berlaga dengan membela provinsinya masing- masing. Daerah dengan jumlah raihan medali emas terbanyak, akan berhak atas trofi bergilir Piala Presiden.
Menurut Wakil Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden, Edi Sukarno, berdasarkan pendaftaran yang sudah ditutup 19 Juli 2022 lalu, total jumlah peserta adalah 606 atlet yang berasal dari 30 provinsi di Indonesia. Provinsi yang tidak mengirimkan atletnya adalah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.
Kejuaraan yang memperebutkan hadiah total senilai Rp1 miliar tersebut akan diadakan di GOR Nanggala, Komplek Markas Korps Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat, Cijantung, Jakarta Timur, 1-6 Agustus 2022. Sebanyak enam lapangan pertandingan telah disiapkan untuk kejuaraan ini. Presiden Joko Widodo rencananya akan membuka kejuaraan tersebut.
Ada 11 nomor yang dipertandingkan yaitu tunggal putra-putri kelompok umur anak-anak (U-13), tunggal dan ganda putra-putri kelompok pemula (U-15), serta tunggal dan ganda putra-putri, dan ganda campuran kelompok remaja (U-17).
Edi menambahkan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan ketat selama kejuaraan berlangsung. Setiap orang yang akan masuk ke arena pertandingan wajib memindai aplikasi PeduliLindungi. Seluruh peserta dan pihak-pihak yang terlibat pada kegiatan itu termasuk media massa wajib sudah mengikuti vaksin dosis ketiga (booster). Atau minimal vaksin dosis kedua untuk kelompok usia tertentu. Selama pertandingan digelar, penonton tidak akan dipungut biaya alias gratis.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PP PBSI, Broto Happy mengatakan, ada hal menarik dari kejuaraan ini di mana pihaknya memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mendesain bentuk Piala Presiden. Sayembara pun digelar dan tercatat ada 130 karya diterima panitia. PBSI akhirnya memilih karya seniman asal Garut, Jawa Barat bernama Mohammad Mufti Al Rajab. Pembuatan piala pun dilakukan di sebuah bengkel kerja (workshop) di Bandung.
Semoga dari kejuaraan ini bisa ditemukan bibit-bibit unggul bulu tangkis Indonesia yang siap menggantikan peran The Minions Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Anthony Sinisuka Ginting, atau bahkan menjadi Susy Susanti-Susy Susanty baru ke depannya. Selamat bertanding buat para peserta.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari