Indonesia.go.id - Target yang Terlampaui

Target yang Terlampaui

  • Administrator
  • Jumat, 5 Agustus 2022 | 08:00 WIB
ASEAN PARAGAMES 2022
  Perenang Indonesia Tangkilisan Steven Sualang (depan) bersama pendamping tim renang Indonesia berfoto usai berakhirnya cabang olahraga para-renang ASEAN Para Games 2022 yang di gelar di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/8/2022). ANTARA FOTO/ Aji Setuawan
Indonesia menguasai podium pada mayoritas cabang olahraga yang dipertandingkan di antaranya paraatletik, parabulu tangkis, paraangkat berat, dan parajudo.

Dalam setiap perhelatan olahraga multicabang, baik itu di tingkat nasional, regional, atau sekelas Olimpiade, tak ada yang lebih menarik selain memelototi posisi perolehan medali kontingen pesertanya. Tak terkecuali pada ASEAN Paragames 2022, satu dari sekian banyak ajang olahraga yang menjadikan Indonesia sebagai tuan rumahnya di tahun ini.

Selaku tuan rumah ASEAN Paragames 2022, tentu Indonesia turut menjadi pesertanya. Bersanding bersama 10 negara peserta lainnya, Indonesia mengirimkan 324 atlet terbaiknya untuk ikut ajang dua tahunan yang dikhususkan bagi atlet disabilitas di kawasan Asia Tenggara tersebut.

Layaknya setiap penyelenggara ajang olahraga, sesumbar untuk merebut gelar juara umum tentu lazim dilontarkan. Begitu pula yang dilakukan kontingen Merah Putih. Tak lengkap rasanya jadi tuan rumah kalau belum juara, bak masakan, tak enak bila belum digarami.

Pada ajang ke-11 ini, Indonesia memasang target juara umum dan tekad untuk membawa pulang 104 medali emas seperti diutarakan Kepala Kontingen Merah Putih, Andi Herman. Rupanya, target itu berhasil dilampaui ketika perhelatan sudah memasuki hari keenam, Kamis (4/8/2022).

Nyatanya, hingga pukul 00.00 WIB, Jumat (5/8/2022), atlet-atlet paralimpik terbaik Indonesia sejauh ini sukses menggondol 111 emas, 80 perak, dan 61 perunggu. Mereka pun menguasai podium juara di cabang-cabang yang sudah menggelar nomor final.

Indonesia makin meninggalkan juara enam kali ASEAN Paragames, Thailand yang masih terpaku dua urutan kedua klasemen perolehan medali sementara dengan hasil 57 emas, 80 perak, dan 61 perunggu diikuti Vietnam dengan 50 emas, 44 perak, dan 30 perunggu.

Cabang paraatletik yang menamatkan pertandingan mereka di Stadion Manahan, Kamis menjadi saksi keperkasaan 75 atlet paralimpik Merah Putih. Lewat torehan 32 emas, kendati meleset sedikit dari target 35 emas, setidaknya kita telah menjadi penguasa panggung cabang tersebut.

Kesuksesan dari arena Stadion Manahan mengekor pula ke arena Kolam Renang Jatidiri, Semarang atau sekitar 97 kilometer dari Kota Solo yang menjadi episentrum ASEAN Paragames 2022. Perenang-perenang Indonesia tak mau kalah dengan ikut menguasai kolam Jatidiri. Mereka menggemukkan pundi-pundi medali lewat sumbangsih 23 emas, 19 perak, dan delapan perunggu.

Jendi Panggabean tampil sebagai perebut emas terbanyak yakni lima keping atau sama seperti torehannya saat ASEAN Paragames 2017 di Kuala Lumpur. Saat itu, perenang kelahiran Muara Enim itu mempersembahkan lima medali emas di nomor 400 meter gaya bebas, 100 meter gaya punggung, 200 meter gaya ganti, estafet 4 x 100 meter gaya bebas, dan 4 x 100 meter gaya ganti.

Tirtonadi Convention Hall menjadi saksi berkuasanya judoki-judoki Indonesia di matras pertandingan setelah mengantungi sembilan emas, lima perak, dan tiga perunggu. Begitu pula sorakan penonton membakar semangat pemain parabulu tangkis Indonesia saat partai final di Edutorium UNS. 11 dari 19 emas yang disediakan panitia telah digondol tuan rumah.

"Ini berkat kerja sama tim pelatih, pendukung, pengurus, dan keluarga. Juga latihan di pemusatan latihan nasional selama satu tahun," ujar pelatih kepala parabulu tangkis Indonesia, Indra Kusuma Adi seperti dikutip dari Infopublik.

Indonesia juga merajai arena paraangkat berat di Hotel Paragon. Total jenderal, 15 emas dan tiga perak berhasil direngkuh Ni Nengah Widiasih dan kawan-kawan. Semua itu tak lepas dari peran sang arsitek tim, Coni Ruswanta. Lewat tangan dingin lelaki berotot ini, anak-anak asuhnya mampu menyabet hingga 15 emas.

Tak hanya jago mendulang emas saja, dua lifter putri Indonesia, masing-masing Shebrioni yang turun di kelas 67 kilogram dan Siti Mahmudah (79 kg) sukses memecahkan rekor ASEAN Paragames 2022. Shebrioni dengan total angkatan 103 kg memecahkan rekor angkatan sebelumnya yang dihasilkan Somkhoun Anon dari Thailand, yakni 95 kg.

Capaian target emas juga berhasil dituntaskan oleh tim voli duduk putri Indonesia. Mereka menjadi kampiun setelah mengalahkan Thailand dengan skor 3-0 di GOR Universitas Tunas Pembangunan (UTP), Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (4/8/2022). “Kami dari awal ditargetkan emas dan bersyukur ini bisa tercapai. Hasil ini atas kerja keras semuanya baik dari pemain, tim pelatih, ofisial, serta dukungan dari suporter,” kata pelatih, Andri Asrul Setiyawan usai pertandingan.

ASEAN Paragames 2022 dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (30/7/2022). Perhelatan olahraga multicabang dua tahunan bagi atlet-atlet penyandang disabilitas di kawasan Asia Tenggara itu melombakan 14 cabang olahraga.

Sebanyak 1.248 atlet berkompetisi dalam 924 pertandingan untuk memperebutkan 453 medali emas, perak, dan perunggu. Ajang ini akan berlangsung hingga 6 Agustus 2022 mendatang. Indonesia adalah juara umum pada ASEAN Paragames 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari