Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI ingin meningkatkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 dengan berbagai cara, salah satunya lewat Klingking Fun.
Tangan Meta tampak lincah memainkan jepit plastik sepanjang 25 sentimeter. Satu kue dijepitkan dan diangkat dari sebuah nampan putih di dalam etalase kaca dan dipindahkan ke kotak karton warna putih. Tangannya kembali ke nampan berisi susunan kue aneka bentuk yang jumlahnya mulai menyusut. Tepat di depannya, seorang perempuan muda mengarahkan matanya ke dalam etalase berisi kue.
Setiap kali jari telunjuk si perempuan muda itu mengarah ke kue, seketika itu juga Meta menjepitnya dan memindahkan ke kotak dan berulang hingga kotak itu sesak oleh enam kue aneka bentuk dan rasa. Ada yang bertabur keju parut, diolesi krim, atau berselaput cokelat butir atau meses. Seturut kemudian, Meta menyerahkan kotak ke rekannya yang berada di belakang mesin kasir.
Meta kemudian kembali ke balik etalase dan mengulangi pekerjaannya. Kali ini ia melayani seorang bapak yang menunjuk kaca etalase. Satu tangannya memegang telepon seluler (ponsel) yang diarahkan ke kaca etalase. Di ujung telepon, suara seorang perempuan menggema sambil menyebutkan nama kue yang ia inginkan. Setiap nama kue disebut, Meta langsung beraksi, tangannya cekatan menjepit kue dan memindahkannya ke kotak karton, membuat jumlah kue di nampan makin berkurang.
Ia kemudian menuju kasir sambil membawa kotak penuh kue. Kali ini ia menghitung sendiri total harga kue yang harus dibayar oleh si bapak. Ini karena rekannya tadi sedang mengeluarkan kue dari sebuah keranjang besar dan meletakkannya di nampan dalam etalase kaca. Kotak berisi kue yang sekarang sedang dihitung Meta adalah kotak ke-63 sejak toko kue jenama ternama itu buka tiga jam sebelumnya atau sekira pukul 7.00 WIB. Pada etalase kaca, jumlah kue yang terpajang juga sudah kian susut dan pada beberapa nampan sudah tandas tak tersisa lagi kue.
Biasanya, penjualan kue hingga angka 60-an kotak itu baru didapat saat jam 13.00 WIB. Tingginya penjualan pagi itu dikarenakan toko tempat Meta bekerja sedang memberikan potongan harga hingga 20 persen untuk sejumlah besar produk kue. Syaratnya, setiap pengunjung toko khusus di hari itu wajib menunjukkan jari biru kepada Meta dan kawan-kawannya. Ketentuan itu berlaku di setiap jaringan toko kue tadi yang ada di Indonesia.
Rupanya pada Rabu, 14 Februari 2024 itu, toko Meta sedang ikut memeriahkan pesta demokrasi lima tahunan, yaitu Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Salah satu tahapan pada Pemilu tersebut adalah pemungutan suara di hari Rabu yang diikuti oleh 204.807.222 pemilih di Indonesia. Mereka berduyun-duyun menuju ke tempat pemilihan suara (TPS) yang ada di 820.161 titik di seluruh Indonesia.
Ratusan juta orang tadi memilih calon anggota legislatif untuk duduk di DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta DPD. Selain itu, mereka juga memilih calon presiden dan calon wakil presiden yang akan memimpin bangsa Indonesia untuk lima tahun ke depan. Usai mengikuti prosesi pemungutan suara, setiap pemilih sebelum meninggalkan TPS akan diberi tanda, yakni mencelupkan salah satu jari tangan, biasanya kelingking, ke botol tinta yang meninggalkan jejak biru atau ungu pada kulit jari.
Jari bertinta biru ini menjadi tanda paling kentara bahwa seseorang telah mencoblos surat suara. Sebagai bentuk penghargaan dan suka cita dari pesta demokrasi ini, maka setiap pemilik jari bertinta biru berhak menikmati "kemewahan" yang hanya lima tahun sekali dialami. Salah satunya seperti yang diberikan oleh toko tempat Meta bekerja.
Klingking Fun
Ada banyak tempat yang memberi keistimewaan kepada para pemilik jari biru. Tak hanya toko kue saja karena ada sebanyak 250 jenama memberi perlakuan khusus bagi para pemilih berjari biru di hari istimewa. Mereka meliputi jaringan ritel seperti toko daring, busana, makanan-minuman, hingga bioskop berlomba memberi potongan harga hingga 50 persen dengan berbagai bentuk. Program itu dinamai Klingking Fun dan sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat mengikuti Pemilu 2024.
Sebab, layaknya sebuah pesta, maka sudah seharusnya masyarakat pergi berbondong-bondong dengan rasa sukacita menuju bilik suara dan menyalurkan pilihan terbaiknya. "Makin banyak yang berpartisipasi, maka pesta demokrasi ini kian memiliki arti. Seperti sebuah pesta, harusnya dipenuhi oleh tawa dan rasa sukacita," ucap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W. Kamdani seperti dikutip dari Antara.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggandeng sejumlah pihak di antaranya Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) untuk meningkatkan animo pemilih menuju TPS. Klingking Fun pertama kali diluncurkan saat Pemilu 2019 lalu demi mengerek tingkat partisipasi pemilih.
Mengutip publikasi resmi Badan Pusat Statistik, tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 adalah sebesar 81,97 persen atau lebih baik 12,3 persen dibandingkan Pemilu 2014. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang sekarang telah menjelma menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mencatat tingkat partisipasi pemilih di 2014 hanya sebesar 69,58 persen.
Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos menjelaskan, program Klingking Fun hanya salah satu cara untuk menarik sebanyak mungkin minat pemilih terutama generasi muda menuju TPS. "Dalam rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT), Pemilu 2024 diikuti oleh 56,45 persen pemilih generasi Z dan milenial. Mereka ada pada rentang usia 17-40 tahun," kata Betty seperti dikutip dari website KPU RI.
Betty menilai, Klingking Fun dapat mengurangi angka golongan putih (golput) atau pemilih yang memutuskan tidak memilih, khususnya kalangan generasi muda. "Kita ingin mengajak anak-anak muda untuk ramai-ramai mendatangi TPS memberikan suaranya pada Pemilu 2024 dan mencegah terjadinya golput. Itu tujuan utamanya," tegasnya.
Program Klingking Fun melibatkan lebih dari 100 ribu gerai di pusat perbelanjaan dengan beragam variasi penawaran. Misalnya berupa potongan harga mulai dari 14 persen karena bertepatan dengan Hari Kasih Sayang atau bertema beli satu gratis satu. Program unik ini juga dikemas dalam bentuk pemberian harga istimewa untuk setiap pembelian tertentu.
Karena itu, sungguh beruntung bagi masyarakat yang telah mengikuti prosesi pemungutan suara karena selain ikut berperan menentukan masa depan Indonesia yang lebih baik, juga menikmati "kemewahan" layanan khusus dari beragam jenama sebagai penghargaan atas partisipasi di pesta demokrasi lima tahunan.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari