Pusat Pelatihan Nasional PSSI diharapkan sudah rampung pada Mei 2024 dan mulai bisa digunakan untuk lokasi latihan tim nasional U-20 Indonesia.
Sepak bola adalah cabang olahraga dengan jumlah penggemar terbanyak di Indonesia. Setidaknya itu diungkapkan oleh dua lembaga riset global Nielsen dan Ipsos dalam laporan hasil survei mereka tahun 2022 lalu. Dalam laporan survei bertajuk World Football Report 2022 pada Mei--November 2021 dan Januari--April 2022, Nielsen menyebut bahwa sepak bola masih menjadi olahraga paling populer dan sangat diminati oleh 40 persen populasi global.
Untuk kawasan Asia, Nielsen menempatkan Indonesia di urutan tiga besar persentase responden menggemari sepak bola yaitu mencapai 69 persen. Lembaga asal New York, Amerika Serikat itu menyebut Vietnam ada di urutan teratas dengan 75 persen penduduknya adalah penggemar sepak bola diikuti Uni Emirat Arab (70 persen). Ada sebanyak 11 negara Asia yang disurvei Nielsen dalam World Football Report 2022.
Hasil lebih menggembirakan diberikan oleh Ipsos atau Institut Public de Sondage d'Opinion Secteur yang berpusat di Paris, Prancis. Mereka melakukan survei pada 26 Agustus--9 September 2022 di 34 negara dengan total responden sebanyak 22.528 orang di rentang usia 18-74 tahun. Ipsos menyebut, dari seluruh responden Indonesia, proporsi yang menyukai sepak bola mencapai 69 persen mengalahkan Arab Saudi (67 persen), dan UEA (65 persen).
Tak hanya memiliki banyak penggemar, sepak bola juga telah berkembang sebagai sebuah industri di tanah air. Tengok saja bagaimana Kepala Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Mohamad Dian Revindo menghitung dampak dari sebuah kompetisi sepak bola profesional nasional, Liga 1, sewaktu musim 2019--2020 diadakan. Karena memberi dampak besar bagi perekonomian masyarakat, khususnya yang terkait dengan ekosistem persepakbolaan nasional.
Revindo mengungkapkan, nilai ekonomi dari kompetisi sepak bola terbesar di Asia Tenggara itu dapat menembus angka Rp2,7 triliun sampai Rp3 triliun tiap musim. Meski telah menjadi sebuah industri dan memiliki banyak penggemar, prestasi tim nasional Indonesia belum sementereng Jepang atau Korea Selatan yang selalu lolos Piala Dunia.
Setidaknya Indonesia baru kembali menjadi penguasa kawasan Asia Tenggara ketika tim nasional (timnas) U-22 berhasil merebut medali emas cabang sepak bola SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja, 16 Mei 2023. Atau ketika timnas senior Indonesia untuk pertama kali mampu menembus babak 16 besar putaran final Piala Asia 2023 di Qatar, 12 Januari--10 Februari 2024. Indonesia dan Thailand menjadi dua wakil Asia Tenggara yang menembus 16 besar kejuaraan empat tahunan yang diikuti 24 negara.
Pencapaian itu membuat peringkat timnas Indonesia pada Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) naik. Berdasarkan rilis terbaru federasi yang menaungi enam konfederasi sepak bola regional tersebut pada 15 Februari 2024, Indonesia ada di peringkat 142 dunia atau naik empat tingkat dari semula 146 dunia pada Desember 2023. Bukan tidak mungkin peringkat itu kembali diperbaiki oleh Indonesia karena pada 2024 ini ada beberapa turnamen berlabel FIFA yang akan diikuti timnas Indonesia.
Pusat Pelatihan Nasional
Ini tentu menjadi titik balik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk bangkit dan menata mimpi supaya bisa berbicara lebih banyak di pentas dunia. Terlebih, Indonesia baru selesai menggelar Piala Dunia FIFA U-17 2023, 10 November--2 Desember 2023. FIFA pun memberi perhatian penuh bagi pengembangan sepak bola terutama usia muda di tanah air. FIFA tak hanya memberi masukan kepada Pemerintah Indonesia agar merenovasi aset-aset stadion. Mereka juga turut membuka kantor perwakilan di Jakarta sejak November 2023.
Tak cukup sampai di situ, pasalnya melalui program FIFA Forward, federasi yang bermarkas di Swiss ini memberi bantuan senilai USD5,6 juta (Rp87,9 miliar) kepada Indonesia dan PSSI. Ini merupakan hibah terbesar FIFA kepada sebuah negara di Asia Tenggara untuk membantu pengembangan sepak bola. Dana itu dipakai membangun Pusat Pelatihan Nasional (National Training Center) PSSI di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Lokasinya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), tepatnya berada di Sub WP 1B, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 34,52 hektare untuk berdirinya Pusat Pelatihan PSSI untuk membentuk timnas baik itu senior, seluruh kelompok usia (U-16, U-20, U-22) serta sepak bola putri. Akan dibangun sebanyak enam lapangan latihan terbuka, satu lapangan tertutup (indoor) untuk futsal, dan satu lapangan latihan sepak bola pantai. Pembangunan dibagi dalam dua tahap. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama pembangunan tahap pertama pada 22 September 2023.
“Saya yakin sepak bola Indonesia dengan adanya National Training Center ini, jika didukung manajemen yang baik, sarana dan prasarana yang memadai, serta kecintaan besar masyarakat Indonesia terhadap sepak bola, saya yakin, saya optimis akan mampu membawa dan menyaksikan Garuda kita, timnas kita, tidak hanya juara di Asia Tenggara tetapi akan segera mendunia,” ucap Presiden Jokowi.
Pada tahap pertama disiapkan dua lapangan latihan dilengkapi kamar ganti, toilet, asrama, dan pusat riset olahraga. Kedua lapangan latihan menggunakan rumput alami dari jenis Zoysia matrella lantaran mudah beradaptasi dengan kondisi cuaca di IKN. Sedangkan asrama berkapasitas 70 orang terdiri atas 28 kamar tipe twin room untuk pemain, 10 single room untuk tim pelatih, dan 3 suite room bagi pelatih kepala.
Menurut Presiden, pemerintah pun turut mendukung penyediaan lahan dengan anggaran sebesar Rp95 miliar dan telah disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah dua kali meninjau progres pembangunan dan menargetkan pada Mei 2024 kedua lapangan dan asrama sudah selesai dibangun. Sehingga Juni 2024 sudah dapat digunakan untuk pusat pelatihan (training center) Timnas U-20 Indonesia.
Direktur Regional Asia Oseania FIFA Sanjeevan C. Balasingam menginginkan Pusat Pelatihan Nasional PSSI ini menjadi yang terbesar dan terbaik di kawasan Asia Tenggara. FIFA berharap, sepak bola Indonesia bisa menjadi standar emas (gold standard) bagi persepakbolaan di negara-negara lain. "Kami menginginkan sepak bola Indonesia menjadi gold standard tidak hanya di kawasan ini, namun juga bagi seluruh negara di dunia," tegasnya.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan, Pusat Pelatihan Nasional PSSI akan menjadi lokasi tetap penggemblengan seluruh timnas, baik usia muda maupun senior dan mereka dapat berkonsentrasi berlatih tanpa ada gangguan lain. "Kondisi lingkungannya sangat mendukung bagi berdirinya pusat pelatihan karena timnas dapat berlatih setiap saat. Juga bisa dijadikan pusat pelatihan pemain-pemain usia muda untuk timnas Indonesia masa depan," jelas Erick.
Pelatih Indra Sjafri mengucapkan terima kasih kepada FIFA, pemerintah, dan PSSI atas terwujudnya Pusat Pelatihan Nasional yang lokasinya berada di IKN. Seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Indra yang juga menjabat Direktur Teknik PSSI itu mengaku tidak ada masalah dengan kondisi lingkungan sekitar Pusat Pelatihan Nasional. Mantan pesepak bola era 1980-an itu berujar, lokasi di IKN akan membuat para pemain lebih fokus berlatih.
Ia sendiri adalah pelatih kepala Timnas U-20 Indonesia yang dipersiapkan untuk melakoni Piala AFF U-19 medio Juni--Juli 2024 serta babak kualifikasi Piala Asia U-20 2025, 21-29 September 2024. Semoga saja kehadiran Pusat Pelatihan Nasional PSSI yang ikut didanai oleh FIFA ini dapat melahirkan lebih banyak lagi pemain-pemain muda berkualitas dan membawa Timnas Garuda terbang makin tinggi.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari/Ratna Nuraini