Sepanjang 2023, Organisasi Riset Kesehatan BRIN telah menghasilkan 144 riset unggulan. Peluncuran CARe-Hub menandai tonggak penting dalam perjalanan riset kesehatan Indonesia.
Lanskap riset kesehatan di Indonesia sedang memasuki era transformasi yang dipicu oleh platform inovatif yang dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Platform ini, yang dikenal sebagai Collaboration of Health Research Hub (CARe-Hub), siap merevolusi cara peneliti Indonesia berinteraksi dengan mitra global.
Dari tahun 2000 hingga 2024, hanya 14,9% publikasi riset kesehatan di Indonesia yang melibatkan kolaborasi internasional. Menyadari kesenjangan ini, BRIN mengambil langkah proaktif dengan meluncurkan CARe-Hub, sebuah platform yang dirancang untuk mendorong interaksi dan kolaborasi di antara peneliti kesehatan di Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara peneliti Indonesia dan mitra internasional mereka, meningkatkan jejak global riset kesehatan Indonesia.
Membangun Jembatan Internasional
Ni Luh Putu Indi Dharmayanti, Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, menjelaskan tujuan strategis di balik CARe-Hub dalam diskusi kelompok terarah tentang “Arah Kebijakan Riset Kesehatan Nasional” di Bogor, Jawa Barat. Ia menjelaskan bahwa platform ini menghubungkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kementerian, industri, rumah sakit, institusi akademik, LSM, dan mitra internasional. Jaringan yang komprehensif ini diharapkan dapat meningkatkan upaya kolaboratif, mendorong efisiensi, dan pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia.
CARe-Hub mencakup lima kegiatan utama: kolaborasi riset, penyebaran informasi riset, berbagi data, dan berbagai kegiatan kolaboratif lainnya. Dengan menyediakan pusat terpadu untuk kegiatan-kegiatan ini, BRIN bertujuan untuk menyederhanakan proses riset, memudahkan akses pemangku kepentingan terhadap informasi dan sumber daya penting.
Pada tahun 2023, Organisasi Riset Kesehatan BRIN menghasilkan 144 proyek riset berpengaruh. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya kolaborasi dan dukungan dari berbagai sektor. Platform CARe-Hub diharapkan dapat semakin meningkatkan upaya kolaboratif ini, membuka jalan bagi lebih banyak penelitian inovatif di sektor kesehatan.
Platform ini memprioritaskan peningkatan kolaborasi riset dan akuisisi data dalam riset kesehatan. Ini mencakup studi tentang genom mikroorganisme, spesimen manusia, vektor, dan lainnya, yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk pembangunan berkelanjutan.
Dukungan Global dan Dampak Lokal
Pada FGD yang digelar di IPB University, perwakilan dari organisasi internasional seperti Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) menyatakan dukungan mereka terhadap inisiatif kolaborasi riset Indonesia. Rajendra Aryal, Direktur Negara FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, menekankan pentingnya pendekatan One Health, yang mengintegrasikan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Pendekatan ini sangat penting bagi Indonesia mengingat luasnya kepulauan dan besarnya populasi.
Maria Intan Josi dari WHO Indonesia menekankan perlunya sistem riset kesehatan yang kuat. Peran WHO dalam memperkuat sistem riset kesehatan nasional merupakan bagian dari upaya penguatan sistem kesehatan (HSS) mereka, yang mencakup perawatan kesehatan primer, pembiayaan kesehatan, pengembangan tenaga kerja, obat esensial, dan sistem informasi kesehatan.
Peluncuran CARe-Hub menandai tonggak penting dalam perjalanan riset kesehatan Indonesia. Dengan mendorong lingkungan kolaboratif dan memanfaatkan dukungan global, BRIN siap mendorong inovasi dan meningkatkan hasil kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Platform ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan dampak riset kesehatan tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci di arena riset kesehatan global.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari