Indonesia.go.id - Basilika Pertama Indonesia Dibangun di IKN

Basilika Pertama Indonesia Dibangun di IKN

  • Administrator
  • Rabu, 7 Agustus 2024 | 17:27 WIB
IBU KOTA NEGARA
  Gambar rancangan Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius di Ibu Kota Nusantara. ANTARA/HO-Ditjen Bimas Katolik Kemenag RI
Basilika menjadi simbol dan memberi pesan penting Indonesia sebagai negara persatuan dalam keragaman sekaligus bukti komitmen pemerintah menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama.

Indonesia akan memiliki basilika pertama yang bakal dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun 2024 ini. Rumah ibadah umat Katolik itu akan dinamai Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius, mengacu kepada santo pembawa agama Kristen masuk ke Asia termasuk Indonesia. Sebagai misionaris, Santo Fransiskus Xaverius dipandang sebagai sosok pemersatu. Basilika merupakan sejenis tingkatan pada gereja dengan hak istimewa tertentu yang persetujuannya diberikan langsung oleh Paus selaku pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia.

Mengutip penjelasan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama, Suparman, bahwa pembangunan basilika tersebut hasil kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Agama, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Otorita IKN (OIKN). Semua desain basilika telah diputuskan, berikut dengan proses tender dari rumah ibadah yang direncanakan memiliki luas bangunan sekitar 11.998 meter persegi tersebut. 

"Proses lelang telah dilaksanakan. Basilika ini mulai dibangun paling lambat sekitar Oktober 2024 dan ditargetkan pada Maret 2025 bangunannya bisa dirampungkan. Basilika Santo Fransiskus Xaverius diharapkan menjadi landmark penting dan simbol kerukunan umat beragama di negara ini," ucap Suparman seperti dikutip dari Antara.  

Sedangkan Uskup Agung Samarinda, Mgr. Yustinus Harjosusanto menyambut pembangunan basilika di IKN bernama pelindung Santo Fransiskus Xaverius karena sebagai misionaris peletak dasar iman Katolik di Asia dan Indonesia. Dirinya berharap ketika Basilika Nusantara telah berdiri nantinya, maka dapat menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi wisata religi umat Katolik di tanah air. Basilika ini juga bakal menjadi rumah ibadah bagi umat Katolik di sekitar IKN atau yang sedang berkunjung.

Ketika berdiri nantinya, Basilika Nusantara akan menempatkan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara keempat yang memiliki gereja yang disetujui langsung oleh Paus Fransiskus yang memimpin Takhta Suci Vatikan saat ini. Sebelum ini basilika di Asia Tenggara hanya bisa ditemui di Filipina, Vietnam, dan Malaysia. Filipina sebagai negara dengan 96 persen penduduknya beragama Katolik Roma, memiliki 23 gereja basilika. Basilika Santo San Sebastian di pusat kota Manila sebagai gereja pertama yang ditetapkan menjadi basilika di Filipina, yaitu pada 1891.

Basilika Nusantara statusnya merupakan basilika minor, sedangkan basilika lebih besar atau dikenal sebagai basilika mayor hanya terdapat di Keuskupan Roma. Menurut Gabriel Chow Hoi-Yan dalam Basilicas: Historical and Canonical Development, ada empat basilika mayor meliputi Basilika Agung Santo Yohanes Lateran, Basilika Santa Maria Maggiore, Basilika Santo Paulus di Luar Tembok dan Basilika Santo Petrus. Basilika Agung Santo Yohanes Lateran dan Basilika Santo Petrus di Vatikan merupakan basilika mayor kepausan paling penting dari seluruh gereja Katolik Roma.

Uskup Agung Yustinus menjelaskan bahwa Basilika Nusantara didesain secara megah dan mengandung kaya makna. Desain Basilika Nusantara juga mencakup fitur-fitur yang mencerminkan budaya dan sejarah lokal serta elemen-elemen unik bagi arsitektur Katolik. Basilika yang dibangun akan berlokasi di zona rumah ibadah Kota Nusantara di jantung ibu kota baru adalah sebagai upaya keagamaan. Selain itu sebagai simbol dan memberi pesan penting Indonesia sebagai negara persatuan dalam keragaman sekaligus menjadi bukti komitmen pemerintah menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama.

 

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari