Keunggulan bagi ASN yang tinggal di rusun IKN adalah mereka akan merasakan pengelolaan hunian ASN yang dirancang secara modern dan digital.
Pemerintah menyiapkan hunian bagi kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun anggota TNI/Polri yang ditugaskan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Untuk itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mengalokasikan 47 tower hunian vertikal untuk tempat tinggal sekitar 1.700 ASN yang akan dipindahtugaskan IKN per Oktober 2024.
Fasilitas hunian ASN ini merupakan bagian dari tahap pertama pembangunan infrastruktur dasar untuk kantor pemerintahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan dari 47 tower hunian ASN tersebut, sebanyak 12 tower sudah dapat digunakan untuk para petugas pendukung dan pelaksana dalam Peringatan HUT ke-79 Kemerdekan RI yang digelar di IKN pada 17 Agustus 2024.
Fasilitas dasar yang saat ini disediakan 12 tower itu meliputi unit hunian seluas 98 meter persegi berisi tiga kamar, termasuk ruang tamu, ruang makan, dua kamar mandi yang berfungsi, dapur, hingga tempat untuk menjemur pakaian.
“Dari hunian yang disiapkan, InsyaAllah sampai Oktober akan selesai 47 tower, sebagian ini 12 tower untuk TNI-Polri, sebagian untuk ASN,” kata Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas, di IKN.
Hunian vertikal atau rumah susun di IKN itu dialokasikan bagi sekitar 1.700-an ASN yang telah memiliki keluarga dan ikut pindah pada Oktober 2024. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kementerian PAN-RB, bagi ASN yang telah menikah dan dikaruniai anak berhak atas tempat tinggal di hunian vertikal IKN tanpa skema berbagi ruang atau sharing dengan ASN lain.
Fasilitas apa saja yang disediakan untuk para abdi negara ini? Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S Atmawidjaja menerangkan pemerintah menyediakan standar fasilitas rumah pintar (smart home) dan fasilitas umum untuk melayani berbagai kebutuhan seperti pendidikan anak, belanja, finansial, dan ibadah.
Seperti fasilitas yang disediakan di Tower B Rumah Susun ASN 1 yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Istana Negara IKN.
Rumah Susun ASN 1 itu memiliki tiga tower yang terdiri atas Tower A, B, dan C. Fisik bangunan Tower B dilaporkan Kementerian PUPR telah 95,39 persen melebihi capaian Tower C yang kini berkisar 91,45 persen, sedangkan Tower A masih dalam proses pembangunan.
Smart Home System
Tower B setinggi 10 lantai memiliki 60 unit hunian di setiap lantai, dengan masing-masing luas ruang hunian berkisar 98 meter persegi yang mengusung konsep smart home system.
Engineer Smart Home Rusun ASN IKN, Fauzi, menjelaskan smart home system dapat dikendalikan melalui aplikasi panel di ponsel pintar.
“Salah satu yang dikontrol dari smart home ini adalah lampu-lampu ruangan dari perangkat kita ataupun dari handphone penghuni rumah,” katanya.
Smart panel tersebut juga berfungsi untuk menyalakan pendingin ruangan (AC) melalui ponsel pintar. Selain itu, smart home di area hunian dilengkapi dengan smart door lock yang dilengkapi dengan finger print atau juga bisa menggunakan KTP dan Passcode.
Adapun setiap masing-masing unit hunian disediakan satu kamar utama dan dua kamar tidur anak. Setiap hunian sudah siap dengan furnitur dasar seperti sofa, tempat tidur, dan lemari untuk mendukung kehidupan ASN di Nusantara.
Setiap tower memiliki dua lantai podium yang diisi dengan fasilitas umum seperti balai warga, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), daycare, chapel, juga mushola. Lantai podium tersebut juga akan menyediakan layanan ritel seperti Kantor Pos Indonesia, dan minimarket.
Keunggulan bagi ASN yang tinggal di rusun IKN adalah mereka akan merasakan pengelolaan hunian ASN yang dirancang secara modern dan digital, sebagai bagian dari upaya mewujudkan konsep smart city di ibu kota negara baru.
Mengintegrasikan Aspek
Vice President Wholesale Solution BNI Pusat Muin Fikri menjelaskan bahwa Kementerian PUPR bekerja sama dengan BNI telah mengembangkan platform digital untuk mengelola tower hunian ASN.
Platform ini mengintegrasikan berbagai aspek smart building, smart home, smart tenant, dan smart payment. Aplikasi ini sudah ditampilkan ketika Presiden Jokowi meninjau rusun ASN pada Senin (12/8/2024).
“Proses on-boarding ASN dilakukan secara digital. Setiap ASN yang akan menghuni tower ini akan menerima email yang berisi QR code untuk verifikasi identitas saat tiba di lokasi,” kata Muin.
Selanjutnya, data mereka akan diverifikasi melalui NIK dari Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, untuk memastikan bahwa seluruh penghuni teregistrasi dengan baik.
Selain itu, kata Muin, penghuni tower akan dilengkapi dengan aplikasi yang menawarkan berbagai fitur kemudahan, seperti smart ordering system untuk memesan layanan seperti binatu secara langsung dari tempat tinggal mereka.
Selain itu, aplikasi itu juga memungkinkan penghuni untuk melaporkan kebutuhan perbaikan dan menangani keluhan secara digital.
Untuk pengelola tower, difasilitasi dashboard untuk memonitor hunian, memeriksa kamar yang kosong atau terisi, serta mengetahui posisi penghuni di dalam kompleks.
Fasilitas itu merupakan komitmen pemerintah dalam menciptakan hunian ASN yang tidak hanya nyaman tetapi juga dilengkapi dengan teknologi canggih untuk mendukung gaya hidup modern di Ibu Kota Nusantara.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari