Hampir 200 dari sekitar 7.000 diaspora atau warga Indonesia yang tinggal di Kota New York menyempatkan hadir pada peringatan kemerdekaan RI di Bowling Green.
Suasana Bowling Green Park pagi itu lain dari biasanya. Nuansa warna merah dan putih mendominasi tiap sudut dari taman paling ikonik di Kota New York, Amerika Serikat. Pada salah satu sudut dari taman pertama di Kota New York yang dibangun pada 1733, di mana berdiri angkuh patung banteng perunggu terkenal, Charging Bull. Tepat di sekitar patung itu berkerumun sejumlah orang. Logat mereka sangat familiar, tak seperti umumnya pengunjung taman yang ingin menyaksikan patung seberat 3,2 ton dan tinggi 4,9 meter tersebut yang datang dari berbagai bangsa.
Ucapan seperti "apa kabar", "lama tidak bertemu" dan kalimat-kalimat sapaan khas masyarakat Indonesia begitu mudah didengar di sekitar Charging Bull. Sebagian dari mereka mengenakan busana adat dari beberapa daerah di Indonesia. Ada pula yang mengenakan batik, salah satunya bermotif ondel-ondel, boneka besar khas suku Betawi. Tak hanya itu, pada sudut lainnya juga tertancap belasan bendera merah putih ukuran kecil. Terdapat pula sebuah spanduk besar berlatar merah mengenai perayaan hari kemerdekaan.
Rupanya hari itu, Jumat (23/8/2024) Konsulat Jenderal RI di New York sedang menggelar peringatan kemerdekaan Indonesia di Bowling Green Park, tepat di pusat keuangan ternama dunia Wall Street yang berada di ujung Broadway Street dengan White Hall Street di Distrik Manhattan. Hampir 200 dari sekitar 7.000 diaspora atau warga Indonesia yang tinggal di Kota New York, menyempatkan diri untuk hadir. Konsulat juga mengundang tamu istimewa yaitu Wali Kota New York Eric Adams untuk bersama-sama merayakan peringatan kemerdekaan Indonesia ke-79.
Dalam sambutannya seperti dikutip dari website Pemerintah Kota New York, Adams mengatakan bahwa peringatan kemerdekaan bangsa Indonesia di jantung keuangan global memberi pesan mendalam. Terutama bagi diaspora yang tinggal di kota yang dijuluki Big Apple ini. "Keberadaan diaspora Indonesia yang jumlahnya 7.000 orang, baik di Queens dan Manhattan, begitu berarti bagi kami. Peristiwa hari ini adalah sejarah tidak saja bagi New York, Juga bagi masyarakat Indonesia," ucap Adams.
Menurut Adams yang merupakan mantan perwira polisi ini, selama New York dipimpin oleh 110 wali kota termasuk dirinya, baru sekarang perayaan kemerdekaan Indonesia diperingati di jantung keuangan Wall Street yang ternama. Adams mengatakan, ini adalah sebuah kehormatan bagi dirinya dan juga warga New York. Dia juga menghormati berkibarnya bendera merah putih yang berdampingan dengan bendera nasional AS selama satu minggu penuh di Bowling Green. "Selamat atas kemerdekaan Indonesia dan berkibarnya bendera nasional Anda di Bowling Green," lanjut Adams.
Usai berpidato, Wali Kota New York menerima kenang-kenangan berupa jas batik motif ondel-ondel dan selendang betawi dari Konsul Jenderal RI di New York, Winanto Adi. Peringatan hari kemerdekaan di jantung keuangan global ini menurut Winanto Adi dalam sambutannya juga tak lepas dari peran Wali Kota Adams. "Saya berterima kasih kepada Wali Kota Eric Adams yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dan membuat bendera Indonesia untuk pertama kalinya berkibar di Bowling Green," kata Winanto Adi.
Konjen RI melanjutkan bahwa pengibaran bendera nasional Indonesia yang diiringi oleh lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi kado spesial bagi 79 tahun kemerdekaan Indonesia. Selain itu juga sebagai hadiah peringatan 75 tahun hubungan bilateral kedua bangsa yang merupakan negara demokrasi terbesar di dunia. Adi menambahkan, New York memiliki kesamaan cerita dengan Jakarta, karena sama-sama pernah menjadi ibu kota negara dan telah berkembang menjadi pusat ekonomi, ekonomi kreatif bagi masing-masing negara.
Sejumlah diaspora Indonesia mengaku bangga ketika melihat merah putih berkibar dan Indonesia Raya menggema di Wall Street dan Brodway. "Saya sangat bangga karena merah putih bisa berkibar di tempat paling ikonik di New York. Semoga ini makin menguatkan kebanggaan kita terhadap Indonesia," ucap Pelita Napitupulu. Hal serupa turut disampaikan oleh mahasiswa Columbia University asal Indonesia, Joshua Simanjuntak. "Siapa yang tidak bangga kalau sebagai bangsa Indonesia melihat bendera nasionalnya berkibar di distrik keuangan global ternama seperti Wall Street. Wow, keren banget," ujar Joshua seperti dikutip dari VOA.
Sehari setelahnya, pihak Konjen RI menggelar Indonesian Street Festival 2024 di depan kantor mereka yang berada di East 68th Street. Dalam acara festival budaya bertema "Jakarta Day" tersebut, ditampilkan beragam kesenian, kuliner, dan produk kerajian asal Betawi yang dijajakan oleh diaspora Indonesia di New York. Ruas East 68th Street yang diapit jalan ternama New York, Madison Street dan 5th Avenue pun ditutup sementara antara pukul 11.00 hingga 18.00 waktu setempat. Festival semacam ini ini merupakan agenda tahunan Konjen RI New York.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari