Indonesia.go.id - Secepat Kilat Menyiapkan Rumah Sakit Darurat

Secepat Kilat Menyiapkan Rumah Sakit Darurat

  • Administrator
  • Rabu, 14 Juli 2021 | 08:21 WIB
COVID-19
  RS Darurat COVID-19 di Kompleks Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Rabu (7/7/2021). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Dalam lima hari, Asrama Haji Pondok Gede disulap menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) dengan 774 bed yang dilengkapi dengan jaringan pipa penyalur oksiden dan high care unit.

Semua harus bergerak cepat. Begitu instruksi yang disampaikan Presiden Joko Widodo kepada para menteri dan pimpinan lembaga pemerintahan. Situasi kedaruratan Covid-19 menuntut kerja cepat. Maka, merespons melonjaknya kasus Covid-19 saat ini, Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya bergegas menyediakan penambahan sarana pelayanan bagi pasien yang terus membeludak.

Yang paling mendesak ialah DKI Jakarta. Di pekan kedua Juli 2021, penambahan kasus baru Covid-19 di ibu kota mencapai 12--14 ribu kasus per hari. Pada hari Senin 12 Juli, DKI menyumbang 14.619 (36 persen) dari 40.427 kasus baru secara  nasional. Namun, di hari yang sama, DKI membukukan angka kesembuhan yang tinggi, yakni 20.478 pasien.

Maka, data per 12 Juli menunjukkan bahwa kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta turun menjadi 82.687 kasus (21,7 persen) dari angka nasional. Dari jumlah itu, ada 16.581 (19,5 persen) pasien menjalani rawat inap di rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat. Selebihnya, yang 66.581 pasien lainnya (80,5 persen) menjalani isolasi mandiri di rumah, atau karantina terpusat, termasuk yang ada di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, dan Rusun Nagrak Cilincing, Jakarta Utara.

Menanggung hampir 83 ribu pasien kasus aktif Covid, dari yang tanpa gejala, gejala ringan, hingga berat, tentu kerepotan yang luar biasa untuk Kota Jakarta. Meski hampir semua rumah sakit milik pemerintah telah mengubah ruang instalasi gawat daruratnya menjadi ruang rawat sementara, toh lonjakan pasien tetap tak tertampung. Sebagian pasien dengan kategori ringan atau sedang, harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Memasuki masa PPKM Darurat, Presiden Jokowi memerintahkan penambahan ruang rawat dengan fasilitas sekelas rumah sakit. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Menteri PUPR Basuki Hadimulyono mendapat tugas merenovasi Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, agar dapat difungsikan sebagai rumah sakit darurat. “Tolong bisa dikerjakan secepatnya,” kata Presiden Jokowi.

Ketika pejabat tinggi itu berembuk, para staf diajak berdiskusi. Berikutnya, layout ruangan dibikin, daftar kebutuhan rumah sakit diinventarisasi, termasuk jumlah tenaga kesehatan yang diperlukan, instalasi listriknya, perbaikan lift, mesin pendingin (AC), dan seterusnya. Renovasi dikerjakan siang malam, dan Jumat (9 Juni 2021), Presiden Jokowi pun sudah muncul meninjau Asrama Haji Pondok Gede.

"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Kesehatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), beserta seluruh jajarannya, yang sudah bekerja keras dalam waktu lima hari menyiapkan asrama haji ini dikonversi menjadi rumah sakit," kata Jokowi.

Presiden Jokowi puas melihat asrama haji itu sudah bersih, bed-bed sudah berjajar, sambungan listrik ke setiap set tempat tidur sudah terpasang, lengkap dengan layar monitor di atas meja pasien.  "Saya sudah cek ke dalam, peralatan kesehatan, penggantian AC, kemudian perbaikan lift untuk pasien, saya lihat sudah dalam keadaan 99 persen siap," ujar Presiden Jokowi seperti dikutip di siaran pers Sekretariat Presiden RI.

Dalam rapat kabinet terbatas (ratas) pada Senin, 12 Juni 2021, Presiden Jokowi pun kembali mengagendakan PPKM Darurat, termasuk di dalamnya penyediaan sarana, alat kesehatan, obat-obatan dan bahan, serta perkakas pendukungnya dalam rangka penanganan lonjakan Covid-19. Situasi di Jakarta tentu menjadi salah satu prioritasnya.

Seusai ratas, sejumlah menteri memberikan keterangan pers secara virtual melalui kanal Youtube. Menteri PUPR Basuki Hadimulyono menyatakan bahwa sesuai harapan Presiden Jokowi, RSDC Asrama Haji Pondok Gede yang terdiri dari lima gedung itu sudah mulai difungsikan sejak Sabtu, 10 Juli 2021. ‘’Yang pertama Gedung A. Gedung B hari Senin ini, Gedung C dan H Selasa besok, seterusnya Gedung D-5 Kamis nanti,’’ ujar Basuki.

RSDC Pondok Gede itu, menurut Menteri Basuki, akan berisi 774 bed pasien, di luar sekitar 300 bed lainnya di Gedung D-3 dan D-4 yang disiapkan untuk para tenaga kesehatan. Ruang kamar yang dulunya dipakai oleh empat calon jemaah haji kini hanya diisi 3 bed pasien. “Di Rumah Sakit Covid Asrama Haji Pondok Gede tak ada ruang ICU, tapi ada ruang HCU, high care unit,’’ Basuki menambahkan.

Kebutuhan oksigen bagi pasien telah diantisipasi. Jaringan pipa oksigen sudah dipasang ke bed-bed  guna menyalurkan gas vital itu dari tangki oksigen cair. ‘’Tangkinya baru tiba tadi malam dari Krakatau Steel (Cilegon), sudah selesai kita install dan hari ini bisa digunakan,’’ kata Basuki.

Saat RSDC Pondok Gede belum sepenuhnya selesai, Menteri PUPR telah mendapat tugas merehab enam lantai Paviliun Kirana di lingkungan RSCM Jakarta dan menjadikannya tempat perawatan yang nyaman pasien Covid-19. ‘’Nantinya dari sana akan ada 390 bed untuk pasien Covid-19,’’ ujar Basuki. Namun, Basuki mengaku, merehab lantai bangunan yang sejak 2011 terbengkalai itu butuh waktu. “Sore ini kita selesaikan desainnya, mungkin besok sudah mulai dikerjakan dan akan selesai paling lambat tiga minggu,” katanya.             

Kepada pers, Basuki Hadimuljono juga menyampaikan bahwa tugasnya menyiapkan Rusun Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta, sebagai tempat isolasi terpusat secara bertahap, sudah diselesaikan. ‘’Ada tiga tower di sana. Untuk tower 1, tempat tidur dan alat kesehatannya sudah di-install dan dapat digunakan mulai hari ini,’’ kata Basuki.

Pada Tower 1 telah dipasang  2.067 bed untuk pasien isolasi. Dalam beberapa hari ke depan, Tower 2 (1.818 bed) dan Tower 3 (2.067 bed) juga sudah akan bisa dihuni. ‘’Secara keseluruhan ada 5.952 bed untuk pasien isolasi,’’ tutur Menteri PUPR itu.

Kementerian PUPR, menurut Basuki, ditugaskan membantu Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan rumah lapangan di daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19. ‘’Kami menyatakan siap, dan kami akan kerjakan sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami,’’ ujarnya.

 

 

Penulis: Putut Trihusodo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari