Indonesia.go.id - Persaudaraan Sejati Memupuk Semangat Belarasa

Persaudaraan Sejati Memupuk Semangat Belarasa

  • Administrator
  • Minggu, 26 Desember 2021 | 12:42 WIB
NATAL 2021
  Umat Katolik melaksanakan Misa Malam Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (24/12/2021). Selain membatasi kapasitas sebanyak 650 jemaat. ANTARA FOTO/ Aditya Pradana Putra
Sebagai saudari dan saudara umat diharapkan untuk saling menunjukkan kasih melalui aksi nyata. Gereja-gereja juga sepakat bahwa persaudaraan yang sejati akan memupuk semangat belarasa.

Perayaan Natal tahun ini merupakan perayaan Natal tahun kedua dalam suasana pandemi Covid-19. Gereja-gereja Kristen dan Katolik di Indonesia menggelar ibadah Natal di gereja dengan kapasitas terbatas, tapi juga melayani ibadah daring yang bisa diikuti seluruh umat dari rumah.

Katedral Jakarta menggelar misa Natal secara daring (online) dan tatap muka pada hari Sabtu, 25 Desember 2021. Misa tatap muka terbatas dilakukan untuk warga paroki Katedral Jakarta yang sudah mendaftar melalui situs belarasa.id. Sementara, live streaming bisa diakses di kanal Youtube Komsos Katedral Jakarta.

Misa Natal 25 Desember 2021 diadakan 3 kali. Pukul 09.00 WIB, Misa Pontifikal (perayaan ekaristi yang dipersembahkan oleh uskup) secara daring, tatap muka, dan tayang di TVRI. Misa dipimpin oleh Uskup Ignatius Kardinal Suharyo dan Kuria KAJ.

Lalu pukul 11.00 WIB, Misa II secara daring dan tayang di KompasTV. Misa dipimpin oleh Romo Bernadus C Triyudo Prastowo SJ dan Romo Joannes Maryana SJ dan misa pukul 17.00 secara daring dan tatap muka dipimpin oleh Romo Albertus Hani Rudi Hartoko SJ dan Romo Robert Rimmin SJ.

Dua organisasi gereja di Indonesia, yaitu Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) untuk organisasi gereja Kristen dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk organisasi gereja Katolik, telah mengeluarkan Pesan Natal Bersama Tahun 2021. Mereka menyepakati tema Natal tahun ini “Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan”.

Pesan Natal bersama itu diteken oleh Ketua Umum PGI Pdt Gomar Gultom dan Sekretaris Umum PGI Pdt Jackevyne F Manuputy, serta Ketua KWI Kardinal Ignatius Suharyo dan Sekretaris Jenderal KWI Mgr Antonius S Bunjamin OSC.

Dalam Pesan Natal Bersama ini, PGI-KWI menegaskan, Natal 2021 mengingatkan untuk saling mengasihi dengan segenap hati dalam kasih persaudaraan yang tulus dan ikhlas melalui tindakan belarasa. “Yesus Kristus yang kita rayakan kelahiran-Nya mendorong kita untuk mencari jalan-jalan baru yang kreatif untuk saling mengasihi, mewartakan keadilan, dan membawa damai sejati,” tulisnya.

“Kita bersyukur, berkat kerja keras pemerintah, keterlibatan berbagai lembaga swasta dan semangat persaudaraan yang merupakan sifat hidup bangsa kita, sekarang ini kita sudah berada dalam keadaan jauh lebih baik dibandingkan beberapa waktu lalu. Tetapi memulihkan keadaan, mengatasi akibat-akibat dahsyat pandemi Covid-19, yang menyangkut berbagai segi dan wilayah kehidupan masih membutuhkan waktu dan usaha keras seluruh warga bangsa, pemerintah, lembaga-lembaga bisnis, dan warga masyarakat. Untuk itu perlu semangat persaudaraan dalam arti yang seluas-luasnya,” demikian petikan dari pernyataan bersama itu.

Selain itu perayaan Natal tahun kedua pandemi ini mengajak melihat kembali saudari-saudara yang ada di sekeliling kita. Surat 1 Petrus yang menjadi inspirasi Pesan Natal ini, ditulis untuk jemaat Kristiani di Asia Kecil yang sedang menghadapi penderitaan karena penganiayaan. Surat ini berisi nasihat tentang hidup praktis yang sesuai dengan iman Kristiani dan cara jemaat menghadapi cobaan dan penderitaan. Jemaat yang menerima surat ini memiliki rasa persaudaraan yang tulus ikhlas di dalam Kristus. Mereka adalah sesama “pendatang dan perantau” di dunia ini.

Selain itu, pandemi Covid-19 menyadarkan  bahwa semua adalah saudari dan saudara yang berada dalam satu perahu dunia yang sedang menghadapi badai Covid-19. Dalam situasi ini, falsafah hidup persaudaraan sebagai karakter khas orang Indonesia menjadi semakin bermakna dan semakin mendesak untuk dibatinkan dan wujudkan. Sebagai saudari dan saudara umat diharapkan untuk saling menunjukkan kasih melalui aksi nyata.

Gereja-gereja sepakat bahwa persaudaraan yang sejati akan memupuk semangat belarasa. Semangat belarasa sebagai kompetensi etis yang bersumber pada iman Kristiani, akan memunculkan pertanyaan yang mesti kita jawab bersama-sama sebagai saudari dan saudara: “Apa yang harus kita lakukan, supaya lingkungan hidup kita menjadi semakin manusiawi?”

“Ketika jawaban terhadap pertanyaan itu kita temukan melalui kontemplasi dan analisa sosial, diperlukan kompetensi etis yang kedua, yaitu kerja sama di antara kita. Dari dinamika ini akan muncul gerakan-gerakan baru yang kreatif untuk menanggapi tantangan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang menyangkut berbagai segi hidup manusia,” tulis pernyataan tersebut.

Sementara itu Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan selamat Natal 2021 dan mengajak umat Kristiani menjadikan peringatan Natal tahun ini sebagai momentum memperkuat persaudaraan. “Selamat Natal tahun 2021. Mari terus bergerak untuk memperkuat persaudaraan,” pesan Menag Yaqut.

Menag mengapresiasi tema perayaan Natal tahun ini, yaitu “Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan”. Menurutnya, tema tersebut sangat relevan dengan situasi bangsa Indonesia yang majemuk.

Tema itu, menurut dia, mengandung pesan tentang pentingnya terus menjaga persatuan dan kesatuan. “Persaudaraan merupakan tema universal yang dapat merekatkan hati orang-orang beriman untuk menjaga kerukunan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi masyarakat,” jelas Menag Yaqut.

Sedangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan ucapan Natal 2021 untuk seluruh umat Kristen dan Katolik di Indonesia. Ucapan tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi melalui unggahan terbaru akun Instagram pribadinya @jokowi, pada 25 Desember 2021.

"Hampir dua tahun pandemi membekap kehidupan kita, dua tahun pula saudara-saudaraku umat Kristiani melalui Hari Natal dalam keterbatasan itu," tulis Presiden Jokowi. Namun demikian, Presiden berharap kondisi yang serba terbatas ini tidak mengurangi kehangatan dalam perayaan Natal.

Jauh dari Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Jumat, 24 Desember 2021, Paus Franciscus, mengingatkan umat Katolik Roma di dunia bahwa orang-orang yang acuh tak acuh terhadap orang miskin itu menghina Tuhan. Paus Francis homilinya mengambil tema bahwa Yesus dilahirkan tanpa apa-apa.

Paus Francis, yang kini berusia 85 tahun itu, mengatakan bayi Yesus yang lahir dalam kemiskinan itu mengingatkan orang bahwa melayani orang lain lebih penting daripada mencari status atau visibilitas sosial atau menghabiskan seumur hidup untuk mengejar kesuksesan. "Di dalam mereka (orang miskin) dia ingin dihormati," kata Paus.

 

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari