Umrah dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat dengan mengedepankan perlindungan dan keselamatan jemaah.
Abdurrachman dan Siti Aminah terlihat bersemangat. Meski separuh wajah tertutup masker, binar kebahagiaan jelas terpancar dari mata sepasang suami istri itu. penuh senyum. Wajar saja demikian. Pasalnya pada hari itu mereka dijadwalkan bertolak ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah umrah.
Bersama mereka, ada 419 jemaah yang diagendakan keberangkatannya untuk melaksanakan ibadah umrah dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Arab Saudi, pada Sabtu (8/1/2022).
Pasangan berusia lebih setengah abad itu sedianya dijadwalkan berangkat umrah tahun 2020. Namun wabah Covid-19 yang melanda sejak dua tahun silam menunda niat itu.
Menurut Kemenag, hingga 11 Januari 2022, sudah ada 1.023 jemaah Indonesia yang berangkat ibadah umrah. Dibukanya pelaksanaan ibadah umrah tentu juga menjadi ujung penantian bagi jemaah sekaligus angin segar bagi pelaku bisnis, misalnya perusahaan biro perjalanan.
Adalah Muhyidin, salah satu pelaku usaha penyelenggara ibadah umrah asal Surabaya yang merasa gembira, menyusul keputusan Pemerintah Indonesia untuk membuka perjalanan umrah bagi para jemaah asal Indonesia. Menurut Muhyidin, keberangkatan kloter pertama jemaah umrah itu menjadi momen bersejarah sebab sudah hampir setahun jemaah umrah Indonesia tidak menginjakkan kaki di tanah suci.
“Seluruh jemaah berangkat menggunakan satu pesawat dengan penerbangan langsung dari Soekarno-Hatta menuju Madinah,” ujarnya saat dihubungi Indonesia.go.id, Sabtu (8/1/2022).
Menurut Muhyidin, jasa travel miliknya terakhir kali memberangkatkan jemaah umrah dari Indonesia pada Desember 2020 dan Januari 2021. Setelah itu, pemerintah Arab Saudi menutup pintu bagi jemaah asal Indonesia.
Berapa biaya untuk pergi umrah di masa pandemi? Muhyidin mengatakan, pihaknya memberikan tiga paket pilihan kepada calon jemaah. Biaya termurah di kisaran Rp28,1 juta dengan fasilitas hotel bintang tiga di Madinah dan bintang lima di Mekah.
Selanjutnya ada paket medium di harga Rp30,1 juta juta dan paket premium Rp32,7 juta. Kendati demikian, biaya ini belum termasuk ongkos karantina dan tes PCR bagi calon jemaah.
Namun, Muhyidin juga mengingatkan ada sejumlah persyaratan khusus yang diterapkan pemerintah di masa pandemi bagi para jemaah umrah. Mereka wajib melakukan karantina, tes kesehatan, dan PCR satu hari sebelum keberangkatan.
Karantina juga wajib dilakukan setelah kembali ke tanah air. “Aturan terakhir pemerintah menyebut karantina dari luar negeri itu selama tujuh hari,” ujarnya.
Biasanya pihak travel mematok biaya karantina di kisaran Rp540.000 per hari untuk satu orang. Biaya ini sudah termasuk tes PCR. Terkait dengan syarat vaksin, Arab Saudi kini menerima seluruh vaksin yang ada di Indonesia.
Namun, khusus untuk penerima vaksin Moderna, AstraZeneca, Jhonson & Jhonson, Pfizer, mereka bisa langsung masuk Arab Saudi tanpa karantina. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan, Indonesia telah mendapatkan izin untuk pelaksanaan umrah Desember 2021 hingga Januari 2022.
Patuhi Prokes
Yang jelas, Hilman menambahkan, penyelenggara dan jemaah umrah diminta untuk mematuhi protokol kesehatan demi memberikan perlindungan kepada jemaah selama masa pandemi ini. Dia menambahkan, penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) yang akan memberangkatkan jemaah umrah juga wajib melaporkan keberangkatan melalui sistem komputerisasi pengelolaan terpadu. umrah dan haji khusus (Siskopatuh).
"Penyelenggaraan umrah dilaksanakan dengan pengendalian dan pengawasan terhadap kepatuhan protokol kesehatan secara ketat, baik di tanah air maupun di Arab Saudi dengan mengedepankan perlindungan dan keselamatan jemaah,” kata Hilman dalam siaran pers, Kamis (6/1/2022).
Keberangkatan dipiroritaskan bagi PPIU yang menggunakan penerbangan langsung (direct flight) melalui Bandara Soekarno-Hatta. Adapun kepulangan jemaah umrah harus mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Nasional.
Menurut dia, keberangkatan empat penerbangan awal mengacu pada kebijakan umrah satu pintu (one gate policy). Asrama Haji Jakarta menjadi lokasi screening kesehatan dan titik awal keberangkatan yang dikoordinasikan oleh asosiasi PPIU. Sementara itu, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag di kabupaten/kota wajib melakukan pengawasan keberangkatan jemaah umrah di wilayah kerjanya.
Dalam rangka itu, Kemenag sudah bersurat kepada PPIU dan Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia terkait dengan ketentuan penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi ini. Menurut laporan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), situasi di Arab Saudi saat ini kondusif dan mendekati normal. Pelaksanaan ibadah umrah juga sudah mulai dilaksanakan dengan jemaah terbanyak berasal dari Kazakhtan dan Bangladesh.
Adapun, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menerapkan protokol kesehatan yang cukup disiplin dan ketat bagi jemaah. Ketika melaksanakan ibadah umrah, mereka diberikan gelang penanda khusus dan menggunakan aplikasi Tawakkalna.
Meski demikian, aplikasi Tawakkalna tidak menjadi mandatori seperti aplikasi PeduliLindungi. Hal ini karena acuan otoritas adalah gelang khusus yang diberikan dari hotel. Gelang khusus tersebut merupakan akses untuk masuk ke Masjidil Haram, Ka'bah, pusat perbelanjaan atau hotel.
Selain itu, saf salat di Masjidil Haram juga kembali diberi jarak 1,5 meter antarjemaah. Jemaah juga tidak diperbolehkan untuk berlama-lama di masjid. Meski demikian, Pemerintah Arab Saudi sudah mengizinkan city tour bagi para jemaah umrah.
Dengan sudah mulai diizinkannya ibadah umrah, tentu sangat melegakan bagi umat Islam, begitu juga dengan ibadah haji tahun ini. Pemerintah pun optimistis jemaah dari Indonesia bisa melaksanakan ibadah haji pada tahun ini.
Semoga penantian yang panjang dengan tertundanya pelaksanaan ibadah umrah dan haji segera berakhir seiring mulai melandainya wabah Covid-19. Wajah bahagia bakal senantiasa terpancar dari para jemaah umrah di Asrama Haji Pondok Gede, karena segera bisa bersujud di rumah Allah, Masjidil Haram, Mekah.
Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari