Kehadiran Bendungan Lau Simeme berpotensi memberikan manfaat untuk penyediaan air baku kepada PDAM Tirtanadi, Provinsi Sumut, sebesar 3.000 liter/detik.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra II, Ditjen Sumber Daya Air, terus mempercepat penyelesaian pembangunan Bendungan Lau Simeme di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara (Sumut). Bendungan ini didesain dengan tipe zonal timbunan batu yang memiliki tinggi 69,50 meter dari sungai, panjang puncak bendungan 205 meter dengan luas area genangan 125,84 hektare.
Lau Simeme merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mendukung ketahanan pangan dan air nasional. Pembangunan bendungan yang dimulai pada 2017 dengan biaya sekitar Rp1,3 triliun itu juga merupakan bagian dari program pembangunan 65 bendungan oleh Kementerian PUPR.
Bendungan Lau Simeme yang terletak di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, memiliki keberadaan yang penting sebagai bendungan multipurpose. Bendungan berkapasitas tampung 21,07 juta m3 (meter kubik) ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai pendukung pengembangan sektor pertanian, karena akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya.
Fungsi lainnya adalah pengendalian banjir dan menunjang pemenuhan kebutuhan air baku di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Kehadiran Bendungan Lau Simeme berpotensi memberikan manfaat untuk penyediaan air baku kepada PDAM Tirtanadi, Provinsi Sumut, sebesar 3.000 liter/detik, sumber irigasi lahan pertanian wilayah Bandar Sidoras seluas 3.082 hektare dan daerah irigasi Lantasan 185 hektare.
Bendungan ini juga diharapkan dapat mengendalikan derasnya aliran air hulu Sungai Percut dan Sungai Deli untuk mengurangi risiko banjir sebagian wilayah Kota Medan dan Deli Serdang sebesar 68,17 m3/detik. Manfaat lainnya adalah sebagai sumber pembangkit listrik (PLTA minihidro) sebesar 2,80 MW dan mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sumut.
Konstruksi bendungan dibangun melalui dua paket pekerjaan, yakni Paket 1 dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya-PT Bumi Karsa (KSO) dengan progres 29,8% yang meliputi jalan masuk, galian material bendungan, dan timbunan bendungan. Paket 2 dikerjakan kontraktor PT Pembangunan Perumahan-PT Andesmont Sakti (KSO) dengan progres 71,9 % meliputi pekerjaan terowongan pengelak selesai 100%, bangunan pelimpah, dan bangunan pengambilan.
“Upaya penanggulangan bencana, termasuk banjir merupakan tanggung jawab kita bersama. Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Kementerian PUPR berperan dalam masalah infrastruktur,” kata PUPR Basuki Hadimuljono, Rabu, 9 Maret 2022.
Penyelesaian bendungan ini juga berkaitan dengan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang masih dua tahun lagi. Pesta akbar olahraga itu akan digelar di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, 2024. Meski terhitung masih lama, persiapan sudah dilakukan sejak kini. Salah satunya adalah persiapan jaminan ketersediaan air baku untuk venue PON.
Air bersih masih menjadi persoalan di Medan dan Deli Serang. Kebutuhan air bersih di Kota Medan seperti dilansir laman Sumutprov.go.id sebesar 11.000 liter per detik. Dari total jumlah kebutuhan itu, kini masih dibutuhkan tambahan setidaknya 4.000 liter/detik. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pun menargetkan pemenuhan kebutuhan tambahan sisa air bersih itu akan tuntas sebelum periodesasi jabatannya berakhir pada September 2023.
"Selama tiga tahun saya menjabat, baru teratasi 200 liter/detik (tambahan). Jadi masih kurang 3.800 liter/detik," kata Edy Rahmayadi, ketika meresmikan Program Master Meter untuk akses air bersih di Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, pada 2 Desember 2021.
Ia mengungkapkan, upaya pemenuhan kebutuhan 4.000 liter/detik tersebut, di antaranya melalui PDAM Tirtanadi, yakni sebanyak 1.100 liter/detik dari Binjai dan 900 liter/detik dari kerja sama dengan perusahaan swasta. Dan sudah ada 200 liter/detik, sehingga masih ada sisa 1.800 liter/detik untuk memenuhi target 4.000 liter/detik.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirtanadi Kabir Bedi menyebutkan, untuk di zona I (Kota Medan), baru mencapai 7.200 liter/detik. Sehingga kekurangan ada sekitar 3.800 liter/detik. Dijelaskan Kabir, saat ini sedang dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kota Binjai dengan kapasitas 1.100 liter/detik dan akan dioperasikan November 2022. Kemudian disusul di kawasan Brayan melalui kerja sama bisnis berkapasitas 500 liter/detik.
Dengan selesainya pembangunan bendungan Lau Simeme, sepertinya Medan dan Deli Serdang akan segera memiliki air bersih yang mencukupi.
Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari