Tak ada lagi penyekatan di tengah kegiatan mudik lebaran. Di seluruh dunia pandemi melandai. Vaksinasi lengkap dan booster menjadi cara aman memasuki transisi ke era endemi.
Situasi pandemi sudah terkendali. Sejumlah indikator telah menunjukkan bahwa gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia, yang didominasi oleh varian Omicron, telah melandai. Kasus positif aktif per 4 April 2022 telah bergerak di bawah 100 ribu kasus, menurun 83 persen dari posisi puncaknya pada pertengahan Februari silam. Secara nasional, kasus harian yang sempat menyentuh 64 ribu telah menyusut di bawah 3.000 kasus. Situasi beranjak normal menuju ke suasana pra-Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 4 April 2022, selepas mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Dikatakannya pula, keterisian bed rumah sakit (BOR) menurun 85 persen, dan secara rata-rata sudah melandai ke level 6 persen.
‘’Kondisinya cukup baik. Jumlah orang yang meninggal menurun tajam. Positivity rate sudah turun ke 4 persen, di bawah standar aman WHO yang 5 persen,’’ ujar Menko Luhut yang juga menjabat Koordinator Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Jawa-Bali itu.
Dengan melandainya kasus Covid-19, dengan berbagai aspek epidemiologisnya, menurut Luhut, asesmen level PPKM kabupaten/kota se-Jawa-Bali terus membaik. Tidak ada lagi kabupaten/kota yang masuk pada asesmen PPKM level 4, yang berarti sebagai wilayah dengan risiko penularan yang tinggi.
‘’Sebanyak 93 persen kabupaten kota di Jawa dan Bali sudah berada pada level 1 dan 2. Hanya tersisa sembilan kabupaten/kota yang masih di level 3,’’ tutur Luhut. Ditambahkkannya, survei The Economist--grup media dari London yang sekaligus lembaga analis ekonomi global--menempatkan Indonesia di indeks normalcy 68. Artinya, Indonesia sudah 68 persen normal, ditinjau dari aktivitas transportasi (perjalanan), denyut dunia hiburan (rekreasi), serta aktivitas kerja dan ritel.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyampaikan kabar baik. Yakni secara umum, reproductive rate (Rt) Covid-19 di Indonesia terus bergerak menurun ke level di bawah 1. Secara umum, Rt 1 berarti sepanjang masa inkubasi, satu pasien Covid-19 hanya menularkan kepada 1 orang lainnya. Yang mencatat Rt di atas 1 hanya Nusa Tenggara Timur (1,01), Maluku (1,02), dan Papua (1,01).
Penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, yang puncaknya 20 Maret lalu, kata Airlangga, berlangsung aman. Tidak muncul klaster Covid-19 dari Mandalika. ‘’Level PPKM di Lombok tidak berubah, tetap pada level 1,’’ katanya. Aman terkendali.
Mobilitas dan Belanja
Terkendalinya gelombang Omicron ini, menurut Menko Luhut, membuat laju pemulihan ekonomi terus terjaga. Meski sempat menurun pada awal 2022, pemulihan ekonomi kembali bergerak dalam tren positif sejak akhir Februari.
Hal itu terlihat dari indeks belanja dari Mandiri Institute yang menunjukkan kenaikan di semua wilayah. Bahkan, di Bali dan Nusa Tenggara indeks bisa mencapai tingkat tertinggi sejak pandemi melanda.
“Mobilitas masyarakat ke luar rumah mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa situasi pandemi di Indonesia terkendali dengan sangat baik yang pada akhirnya membentuk rasa aman dan nyaman di dalam masyarakat kita untuk beraktivitas,” kata Luhut.
Aktivitas industri, katanya pula, mampu mencatat pertumbuhan positif selama tujuh bulan berturut-turut, menyebabkan kenaikan penyerapan tenaga kerja pada sektor manufaktur. Sejumlah langkah relaksasi PPKM akan dijalankan oleh pemerintah, antara lain, membuka bandara internasional di beberapa kota, yaitu Yogyakarta, Medan, Makassar, hingga Pekanbaru. Pemerintah juga akan merelaksasi kebijakan visa dan aturan masuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
‘’Kebijakan visa akan terus direlaksasi mendekati aturan sebelum pandemi. Aturan entry test PPLN masuk Indonesia akan kita relaksasi agar jumlah penerbangan yang masuk dapat meningkat tanpa menyebabkan penumpukan di bandara. Untuk detail mengenai ini akan dituangkan dalam surat edaran satgas yang akan segera dikeluarkan,” ujar Menko Luhut.
Melengkapi penjelasan koleganya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, Presiden Joko Widodo mengarahkan agar kebijakan bebas visa bagi negara-negara ASEAN kembali diberlakukan. Untuk negara lainnya secara bertahap, kebijakan visa pada saat ketibaan atau visa on arrival akan terus dikembangkan. Protokol kesehatan disederhanakan.
Para PPLN, menurut Menko Airlangga, cukup menunjukkan hasil tes PCR negatif dalam 2×24 jam terakhir, dan langsung bisa langsung masuk. Tapi bukan berarti sama sekali bebas dari skrining. Masih ada thermoscanner yang akan memantau temperatur tubuh.
Bila dideteksi ada PPLN dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius, maka akan langsung dites PCR. Aturan lainnya, mereka yakni wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi selama di Indonesia.
Ramadan Aman
Hadir bersama Luhut dan Airlangga memberikan keterangan pers, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dia mengatakan, pemerintah telah mengaambil kebijakan yang melonggarkan kegiatan masyarakat Muslim dalam melaksanakan kegiatan keagamaan selama Ramadan dan berlanjut ke acara mudik Idulfitri. ‘’Jangan lupa prokesnya,’’ katanya.
Yang dianjurkan oleh Menkes Budi Gunadi, warga tetap mengenakan masker sepanjang melakukan kegiatan di tempat ibadah dan mencuci tangan sebelum dan sesudahnya. Dianjurkan pula, tempat-tempat ibadah tetap menjaga sirkulasi udara di dalamnya. Dengan demikian, kegiatan keagamaan pada Ramadan kali ini tetap bisa berjalan aman.
Perjalanan mudik pun direlaksasi. Tidak ada lagi penyekatan-penyekatan di jalur mudik. Ketentuan yang diberlakukan, adalah pemudik diharapkan sudah menjalani vaksinasi primer lengkap (dua kali suntikan) ditambah vaksinasi booster. Hal ini akan jadi syarat bagi warga yang menggunakan moda transportasi umum, baik pesawat terbang, kapal laut, feri penyeberangan, kereta api, atau bus.
‘’Otomatis, jangan lupa bahwa yang belum vaksin atau vaksin baru sekali tetap harus tes PCR, yang sudah vaksin dua kali masih perlu tes antigen, dan yang sudah vaksin booster lengkap tak perlu tes apa-apa," Budi Gunadi Sadikin menjelaskan. Tidak tertutup kemungkinan, persyaratan serupa akan diterapkan di sejumlah destinasi wisata dan tempat rekreasi di daerah.
Budi Gunadi mengungkapkan bahwa cara tersebut menjadi upaya kehati-hatian pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Masyarakat diperbolehkan mudik, tapi harus dengan melengkapi dosis vaksinasinya. ‘’Kita berharap dengan adanya perbaikan kondisi Covid-19, masyarakat makin menyadari bahwa tanggung jawab kesehatan pandemi ini ada di tangan kita masing-masing,’’ kata Budi.
Pada kesempatan itu, Menkes juga mengajak masyarakat menyiapkan diri memasuki era endemi Covid-19. "Sejauh masyarakat lebih menyadari apa yang harus dilakukan dalam menghadapi pandemi ini, itu akan menunjukkan bahwa kita siap bertransisi dari pandemi jadi endemi," ujar Budi.
Tapi, ia merasa perlu untuk mengingatkan bahwa meski kondisi pandemi di Indonesia sudah membaik dan lebih baik dari sejumlah negara tetangga, kewaspadaan harus terus terpelihara. Secara umum, pandemi Covid-19 telah melandai di seluruh penjuru dunia, setelah sempat menjangkiti 480 juta warga bumi dan mengakibatkan 6,15 juta kematian. Tren penurunan pandemi global berlanjut, setelah sempat dua pekan terdistorsi akibat ledakan subvarian BA.2 yang merupakan hasil mutasi dari varian Omicron.
Yang perlu diwaspadai, menurut Menkes, ialah munculnya subvarian atau varian baru Covid-19. Di tengah ledakan Omicron, misalnya, muncul subvarian BA.2 yang cepat menjadi dominan, termasuk di Indonesia. Namun, di Indonesia ledakan BA.2 itu cepat menyusut, menurut Menkes, karena level imunitas di masyarakat sudah cukup tinggi.
Toh, Menkes Budi Gunadi menggarisbawahi, tingkat imunitas warga harus terus dipertebal dengan cara vaksinasi tuntas sampai ke booster. Imunitas yang tebal itu adalah jalan teraman untuk mengarungi Ramadan, menyambut Idulfitri dan bertransisi ke era endemi.
Penulis: Putut Trihusodo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari