Indonesia.go.id - Mendorong Investasi Berkelanjutan

Mendorong Investasi Berkelanjutan

  • Administrator
  • Jumat, 27 Mei 2022 | 15:30 WIB
G20
  Nikel dengan kualitas baik ditunjukkan oleh pekerja di kawasan pertambangan Pomala, Sulawesi Tenggara. Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar dunia dengan kapasitas produksi 21 juta ton per tahun. INALUM
Komposisi investasi antara Jawa dan luar Jawa mulai berimbang karena ditopang pembangunan infrastruktur sejak 2019.

Pemulihan ekonomi kini menjadi pekerjaan rumah negara-negara di dunia. Untuk memacu pertumbuhan, negara-negara di dunia termasuk Indonesia, mau tidak mau harus menggenjot investasi. Penyelenggaraan G20 di Indonesia menjadi media yang tepat untuk menarik investor masuk dan menggarap peluang investasi di Indonesia.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyadari peluang besar di depan mata itu. Namun, Bahlil yang juga mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), tentu tidak ingin investasi yang masuk ke Indonesia itu hanya investasi yang jangka pendek.

Bahlil berharap, investor yang masuk adalah investor yang berbobot, berkelanjutan, dan berkualitas. Untuk itu, pemerintah menerapkan strategi kolaborasi investasi asing dan lokal, termasuk UMKM.

"Investasi berdekatan pada green energy dan ramah lingkungan, substansinya adalah hilirisasi," ujarnya ketika menjadi pembicara kunci di acara Road to G20: Investment Forum 2022 "Mendorong Percepatan Investasi Berkelaniutan dan Inklusif", di Solo, Rabu (18/5/2022).

Hadir sebagai pembicara di acara itu, antara lain, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Shinta Kamdani selaku Chair of B20 Indonesia 2022, Ridzki Kramadibrata sebagai Presiden Grab Indonesia, Lili Yang Ing yang merupakan Lead Advisor (Southeast Asia Region) at Economic Research Institute for Asean and East Asia, Jeremy Jihun Kang sebagai Head of Strategy Planning of Korindo Group, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Bahlil pun menyajikan data minat investasi ke Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, komposisi investasi antara Pulau Jawa dan luar Jawa sudah mulai berimbang karena ditopang pembangunan infrastruktur sejak 2019. Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengatakan, Presidensi G20 Indonesia 2022 merupakan momentum terbaik dalam rangka membangun konsepsi global untuk pembangunan ekonomi di Indonesia dan negara G20.

Bahlil mengakui, Indonesia dan negara dunia mengalami dua persoalan besar yakni pengendalian Covid-19 dan pemulihan ekonomi pasca-Covid-19. “Indonesia sudah berada di jalur tepat untuk mengatasi dua hal tersebut,” ujarnya.

Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2022, yakni 5,1% dan penanganan Covid-19 di Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia. “Ini disebabkan dari hasil kemampuan leadership dari masing-masing negara dan Presiden Jokowi telah membuktikan kemampuan leadership-nya dalam menghadapi pandemi Covid-19," ungkap Bahlil.

Sebagai gambaran, pada 2019 investasi Indonesia terus mengalami kenaikan dari semula target investasi sebesar Rp795 triliun dan realisasinya mencapai Rp800 triliun lebih.  Demikian pula pada 2020, pemerintah menetapkan target Rp825 triliun dan realisasi Rp827 triliun.

Di 2021 target Rp900 triliun lebih dan pada 2022 ini target Rp1.200 triliun. “Bahkan, yang menggembirakan, dari target sebesar itu investasi yang sudah terealisasikan mencapai 23 persen atau Rp280 triliun lebih pada kuartal I-2022,” ujar Bahlil.

Selain itu, investasi antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa juga dikatakan sudah mulai berimbang.  "Sejak Indonesia merdeka sampai kuartal II-2020, investasi selalu lebih banyak di Pulau Jawa. Tapi sejak kuartal III-2020 sampai 2022, investasi di luar Pulau Jawa mulai melampaui Pulau Jawa. Ini terjadi karena Presiden Jokowi memerintahkan kami untuk membangun investasi Indonesiasentris. Tidak bisa hanya satu pulau tertentu," kata Bahlil.

Sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya juga mengalami kenaikan sejak 2019 sampai 2021. Bahkan di 2021, sektor ini menduduki peringkat pertama dengan realisasi investasi sebesar Rp117,6 triliun. “Artinya, peta industri Indonesia sudah berada pada jalur yang benar, yakni membangun industri hilirisasi di Indonesia,” katanya

Di tempat yang sama, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan mineral dan aneka tambang yang dibutuhkan dunia, contohnya nikel.

Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar dunia dengan kapasitas produksi 21 juta ton per tahun. Indonesia, juga dikatakan Arsjad, memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang besar, berasal dari energi surya, hidro, bioenergi, angin, panas bumi, dan gelombang laut. “Untuk membangun ekosistem serta fasilitas investasi energi seperti pembangunan smelter dan EBT memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga investasi punya peran yang sangat krusial,” tutur Arsjad.

 

Sinkronisasi dengan SDM

Pada kesempatan itu disebutkan pula ihwal sinkronisasi wilayah investasi dan tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang handal. Contohnya, kolaborasi Kawasan Industri Batang dan Solo Techno Park (STP).

Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang merupakan kawasan industri terpadu seluas 4.000-an hektare. Bahkan, separuh lebih area KIT tersebut ditargetkan selesai dibangun pada 2024. Disebut-sebut, sudah puluhan perusahaan asing yang masuk ke kawasan industri di Jawa Tengah tersebut. Di antaranya, CATL, LG, dan Foxconn.

Terakhir dari hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke AS, Indonesia berhasil merayu Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia. Tesla akan segera masuk ke Indonesia. Perusahaan milik Elon Musk itu akan melakukan investasi terkait baterai kendaraan listrik dan mobil listrik. "Alhamdulillah berkat tangan dingin dan intuisi Bapak Presiden Jokowi kemarin Tesla Insyaallah akan masuk ke Indonesia,” ujar Menteri Bahlil.

Namun, pemerintah belum bisa membocorkan kapan waktu pastinya produsen mobil listrik itu mulai menanamkan investasi di Indonesia. “Saya pastikan bahwa Tesla pada tahun ini akan segera masuk ke Indonesia,” tandasnya optimistis.

Dalam konteks penyediaan SDM bagi kawasan industri itu, Bahlil juga mengapresiasi berdirinya STP. Dia mengatakan, SDM dari Kota Solo akan mendapatkan prioritas untuk dilibatkan di pabrik Tesla. Pasalnya, Kota Solo memiliki STP yang gencar setahun terakhir ini menjadi sentra pendidikan vokasi yang cukup produktif.

"Fasilitas pelatihan antara Batang dan Solo, kan Solo lebih bagus. Harus diakui itu. Dengan kata lain, SDM Solo punya kemampuan lebih daripada rata-rata, ketimbang di Batang. Kemudian yang paling penting adalah STP di-track paling cepat," katanya.

Merespons ajakan itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka hanya berujar pendek, “Terima kasih telah memilih Solo sebagai kota investasi. Investasi sebagai komponen pembangunan.”

Menteri Bahlil mengatakan, Jawa Tengah akan menjadi salah satu kawasan industri terbaik di Indonesia. Kawasan Industri Batang akan bekerja sama dengan Pemkot Solo untuk meningkatkan SDM melalui pelatihan di STP.

 

Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini