Indonesia.go.id - Pintu Ekspor Helm ke Nigeria Terbuka Lebar

Pintu Ekspor Helm ke Nigeria Terbuka Lebar

  • Administrator
  • Sabtu, 11 Juni 2022 | 13:28 WIB
PERDAGANGAN
  Angka penjualan motor di Nigeria membuka peluang bagi industri helm nasional melakukan ekspor ke sana. Antara Foto/ M Risyal Hidayat
Angka penjualan motor di Nigeria pada 2026 diperkirakan mencapai 681,8 ribu. Peluang penjualan helm di Nigeria pun sangat terbuka.

Pada 17—19 Mei 2022, Kementerian Perdagangan RI melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos melakukan promosi produk suku cadang kendaraan dalam pameran dagang West Africa Auto Show (WAAS) di Landmark Centre Lagos, Nigeria. Selama pameran berlangsung, produk helm PT Tarakusuma mencuri perhatian perusahaan dan komunitas pengendara motor di Nigeria.

Pasalnya, produk ini selain memiliki warna yang menarik, juga dikenal karena digunakan oleh pemenang MotoGP Argentina 2022. Para distributor juga tertarik karena banyaknya varian helm berstandar SNI.

Dalam rilis resmi Kemendag 20 Mei lalu, kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan mengatakan, peluang penjualan helm sebagai standar keamanan berkendara di Nigeria sangat terbuka lebar, lantaran di sana pengguna sepeda motor meningkat. Peningkatan ini berkaitan dengan meningkatnya harga bahan bakar, buruknya transportasi publik, dan kemacetan di kota-kota besar di Nigeria.

Berdasarkan data statista.com, angka penjualan motor di Nigeria pada 2026 diperkirakan akan mencapai 681,8 ribu, dengan rincian on road motorcycles mencapai 356,6 ribu, skuter 213,51 ribu, dan off road motorcycles 111,7 ribu. Sedangkan, selama 2022, merek Honda berpangsa tertinggi sebesar 27,3 persen, diikuti Bajaj sebesar 15 persen, Hero sebesar 11,8 persen, TVS sebesar 7,3 persen, Yamaha sebesar 4,4 persen, dan berbagai merek dari Tiongkok sebesar 34,3 persen.

“Namun, dengan tingginya penjualan (kendaraan roda dua)tersebut, kesadaran pemakaian helm masih sangat kurang. Kecelakaan motor sering terjadi dan membawa korban ditambah minimnya penggunaan helm. Bahkan helm yang beredar di pasaran tidak memiliki standar yang jelas. Helm standar SNI produksi Indonesia, seperti BMC dan KYT, lebih aman dibanding merek murah yang beredar di pasaran,” kata Hendro.

Sementara itu, profil pengguna helm di Nigeria adalah komunitas power bike (motor >200 cc), perusahaan ekspedisi, kurir daring, pegawai pemerintahan, dan militer. Nigeria memiliki jumlah komunitas power bike yang terbilang cukup banyak di Afrika Barat. Diperkirakan, saat ini ada sejumlah 10.000 pengendara power bike di Nigeria. Namun, belum banyak perusahaan penjual aksesori power bike, sehingga, para pengendara harus mendapatkannya dari luar negeri.

“Ini merupakan kesempatan bagi produsen helm dan juga aksesori power bike seperti helm, jaket, pelindung lutut, dan sebagainya untuk membidik pasar Nigeria. Produk Indonesia memiliki mutu yang baik dan layak dipromosikan kepada konsumen yang menyadari pentingnya keamanan,” tutur Hendro.

Harga ritel produk helm di Nigeria sangat bervariasi, dari kelas terendah dengan harga daring satuan USD6,70 sampai kelas power bike dengan harga minimal USD101,6 dengan sebagian besar produk helm asal Tiongkok. Hingga akhir pameran, Paviliun Indonesia mendapatkan beberapa permintaan produk helm dari komunitas power bike dan sejumlah perusahaan logistik di Nigeria.

Permintaan komunitas power bike adalah jenis helm premium merek KYT sebanyak 100—1.200 buah untuk permulaan menjadi distributor helm. Sedangkan, permintaan helm standar untuk perusahaan logistik sebanyak 100— 500 buah dengan tambahan aksesori pendukungnya.

Dalam pameran ini, ITPC Lagos menampilkan berbagai produk milik PT Selamat Sempurna (produk Sakura Filter untuk kendaraan, mesin industri, dan peralatan rumah tangga), PT Elang Perdana (produk Accelera untuk ban kendaraan), PT Astra Otopart (produk suku cadang kendaraan), serta PT Tarakusuma Indah (produk BMC dan KYT untuk helm motor).

“Berdasarkan permintaan yang diterima selama pameran, terdapat 120 permintaan ban Accelera, 100 permintaan untuk Sakura Filter, 50 permintaan untuk Astra Otoparts, dan 17 permintaan untuk Helm Tarakusuma. Berdasarkan masukan pengunjung, baterai Astra Otoparts menarik karena kualitas dan garansi 18 bulannya, Sakura Filter dengan ragam filternya, serta ban Accelera dengan daya tahannya dan cocok dengan kondisi jalan di Nigeria,” terang Hendro Jonathan.

Dalam pameran ini, potensi transaksi yang berhasil diraih sebesar USD583,4 ribu. Dengan rincian USD500,4 ribu untuk baterai Astra Otoparts, USD42,2 ribu untuk transaksi produk Sakura filter dan ban Accelera, serta USD40,8 ribu untuk helm KYT dan BMC.

Aneka Produk

Selama ini Indonesia mengekspor sejumlah produk ke Nigeria, dari sabun, mi instan, obat-obatan, multivitamin,hingga jamu. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menguasai pasar mi instan sekitar 74 persen pangsa pasar setempat. Bahkan, Indomie pertama kali diekspor ke Nigeria pada 1988.

Juga menurut data Trademap, di Nigeria, Indonesia merupakan salah satu penyuplai produk jamu ke-15. Nigeria merupakan importir jamu terbesar di Kawasan Afrika Barat yang mencapai 1,3 juta dolar AS di tahun 2020.

Data Kemendag menunjukkan total perdagangan Indonesia--Nigeria periode Januari–April 2021 mencapai 776,49 juta dolar AS. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Nigeria tercatat sebesar 140,68 juta dolar AS. Jadi total ekspor ke Nigeria tahun 2021 464,1 juta dolar AS dengan trend 4,59% tahun selama tahun 2017-2021.

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari