Indonesia.go.id - Menghijaukan Indonesia dari Rumpin

Menghijaukan Indonesia dari Rumpin

  • Administrator
  • Rabu, 15 Juni 2022 | 07:14 WIB
LINGKUNGAN
  Presiden Joko Widodo meninjau persemaian Rumpin di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat, 10 Juni 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Persemaian di Rumpin wujud nyata komitmen hadapi perubahan iklim dan memperbaiki kerusakan lingkungan.

Lahan hijau seluas 128 hektare (ha) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang didominasi bibit-bibit pohon sengon dan eukaliptus menjadi harapan untuk menghijaukan Indonesia. Lahan tersebut terletak di Jl Prada Samlawi, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Areal tersebut dinamakan Pusat Persemaian Rumpin, merupakan salah satu dari 30 pusat persemaian yang akan dibangun oleh pemerintah dengan kapasitas produksi 10--12 juta bibit per tahun. Dengan demikian, dalam setahun dapat menghasilkan kurang lebih 360 juta bibit atau benih siap tanam yang berkualitas.

"Kalau benih atau bibitnya ada, mau tidak mau barang (bibit/benih) ini harus kita tanam. Jadi bukan berapa hektare yang akan kita kerjakan, tapi berapa produksi bibit yang dapat kita hasilkan," kata Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya meresmikan Peresmian Persemaian Rumpin, Peluncuran Rehabilitasi Mangrove, dan World Mangrove Center di Persemaian Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (10/6/2022).

Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara juga melepaskan bibit hasil produksi persemaian di Rumpin untuk didistribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia. Terdapat empat jenis bibit tanaman yang dilepas oleh Presiden Jokowi, yaitu bibit manglid, sengon, salam, dan sirsak.

Dari produksi bibit tersebut nantinya akan dikirimkan ke kabupaten/kota di tanah air untuk ditanam di lahan kritis, daerah dengan potensi longsor tinggi, dan bagian hulu daerah aliran sungai (DAS). Langkah konkret untuk merehabilitasi lingkungan ini, menurut Presiden Jokowi, sudah mulai dilakukan di sejumlah lokasi seperti sepanjang aliran Sungai Ciliwung.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menuturkan bahwa persemaian di Rumpin itu merupakan bentuk kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan perusahaan besar di tanah air. Selain itu, Presiden Jokowi juga berterima kasih kepada Bank Dunia dan Pemerintah Jerman yang turut mendukung terwujudnya pusat persemaian dengan tata kelola manajemen yang rapi.

Diharapkan, dalam tahun ini akan dituntaskan delapan pusat persemaian lainnya di beberapa daerah. Antara lain, sudah ada lima pusat persemaian lain yang akan menyusul beroperasi.

Pertama, Pusat Persemaian Ibu Kota Negara (IKN) di Kawasan Hutan Produksi, Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kedua, Pusat Persemaian Danau Toba di Kawasan Hutan Lindung Blok Sibisa, Desa Motung, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatra Utara.

Kemudian Ketiga, Pusat Persemaian Labuan Bajo yang ada di Kawasan Hutan Produksi Satar-Kodi, Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keempat, Pusat Persemaian Mandalika berlokasi di Kawasan Hutan Lindung, Rembitan-Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Selanjutnya, Pusat Persemaian Likupang di Kawasan TWA Batu Putih, Batu Putih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

"Nursery center di Rumpin akan menjadi contoh untuk penyelesaian kelima nursery lainnya. (Adapun) nursery di Rumpin merupakan model pekerjaan yang melibatkan public-private partnership (Kementerian LHK-Kementerian PUPR-APRIL)," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya.

Pusat persemaian rumpin tersebut merupakan nursery center berskala besar pertama yang dimiliki pemerintah. Karena dibangun dengan skala besar, pusat persemaian itu menggunakan teknologi modern. Salah satunya sistem pengairan yang pembuatannya melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Keberadaan pusat persemaian itu juga melibatkan warga sekitar yang menjadi pegawai, mulai dari pekerja harian lepas sampai teknisi. Ini juga merupakan upaya pemerintah untuk mengajak masyarakat turut bertanggung jawab menjaga lingkungan.

Ke depan, untuk mengangkat nilai ekonomi masyarakat, tidak menutup kemungkinan masyarakat sekitar bisa mendapatkan bibit-bibit pohon secara gratis dari pusat persemaian tersebut untuk kemudian ditanam lagi.

Selain menggulirkan pusat persemaian bibit pohon, Presiden Jokowi menjelaskan, pemulihan lingkungan ditempuh melalui rehabilitasi mangrove. Hingga akhir 2024, ia menginstruksikan agar paling tidak sebanyak 600 ribu ha lahan mangrove harus sudah dipulihkan kondisinya. Program rehabilitasi mangrove ini ada di provinsi Riau, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Bali.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari