Indonesia.go.id - Infrastruktur Kerakyatan Menyerap Jutaan Tenaga Kerja

Infrastruktur Kerakyatan Menyerap Jutaan Tenaga Kerja

  • Administrator
  • Jumat, 23 September 2022 | 16:32 WIB
INFRASTRUKTUR
  Program Padat Karya Tunai yang dilakukan oleh Kemen PUPR. Turut membantu perbaikan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja. KEMENPUPR
Program PKT Kementerian PUPR tahun 2020-2022 diproyeksikan menyerap total 2.888.325 tenaga kerja.

Sejak digulirkan 2018, program padat karya tunai (PKT) yang dimasukkan dalam program sejumlah kementerian menjadi pendorong pemulihan ekonomi nasional. Daya beli masyarakat berpenghasilan rendah di tingkat desa/kampung terjaga dan terjadi penyerapan tenaga kerja melalui program infrastruktur kerakyatan.

Program PKT atau cash for work ini juga menjadi instrumen bantalan sosial masyarakat di tengah dampak pandemi Covid-19 yang melanda pada dua tahun terakhir. Sejumlah mitigasi ketahanan masyarakat saat pandemi didukung oleh program PKT ini, baik melalui alokasi dana desa maupun anggaran kementerian.

Salah satu kementerian yang terus menggulirkan PKT ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Program PKT untuk infrastruktur kerakyatan dilaksanakan di seluruh Indonesia. Program PKT Kementerian PUPR pada 2020--2022 diproyeksikan menyerap total 2.888.325 tenaga kerja.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.

“Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok,” ujar Menteri Basuki, Selasa (13/9/2022).

Adapun pekerjaan PKT utamanya meliputi pembangunan infrastruktur kerakyatan yang mendukung produktivitas masyarakat perdesaan seperti peningkatan irigasi kecil, perbaikan jalan lingkungan, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, serta peningkatan kualitas air minum dan sanitasi.

Kementerian PUPR mencatat, capaian program PKT tahun 2020-2021 telah menyerap total 2.103.069 tenaga kerja dengan total anggaran Rp34,35 triliun. Pada 2020-2021, PKT bidang sumber daya air (SDA) telah menyerap 612.673 tenaga kerja dengan anggaran Rp9,70 triliun, kemudian PKT bidang jalan dan jembatan telah menyerap 333.888 tenaga kerja dengan anggaran Rp8,89 triliun.

Selanjutnya pada PKT bidang permukiman telah menyerap 586.731 tenaga kerja dengan anggaran Rp8,07 triliun, dan PKT bidang perumahan telah menyerap 569.777 tenaga kerja dengan anggaran Rp7,67 triliun.

Sedangkan pada 2022, telah dianggarkan senilai Rp14,84 triliun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 785.256 orang guna menghadapi dampak ketidakpastian global yang berpotensi menyebabkan inflasi. Rincian alokasinya, yaitu PKT bidang sumber daya air (SDA) senilai Rp4,21 triliun dengan target 273.946 tenaga kerja, PKT bidang jalan dan jembatan senilai Rp4,40 triliun dengan target 57.544 tenaga kerja.

Kemudian PKT bidang permukiman senilai Rp2,21 triliun dengan target 67.886 tenaga kerja, dan PKT bidang perumahan senilai Rp4,01 triliun dengan target 385.880 tenaga kerja. Hingga September 2022, realisasi PKT TA 2022 telah mencapai 63,54 persen atau Rp9,43 triliun dengan jumlah tenaga kerja yang terserap 557.907 orang.

 

Program Nonrutin

Pada tahun ini, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran padat karya nonrutin senilai Rp1,89 triliun untuk pekerjaan di 825 lokasi. Dengan besaran anggaran tersebut diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 13.678 orang atau setara 955.325 Hari Orang Kerja (HOK).

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga PUPR Hedy Rahadian mengatakan, tercatat hingga 13 September 2022, realisasi pekerjaan fisik padat karya nonrutin yang sudah dilaksanakan sebesar 60,71 pekerjaan dengan serapan tenaga kerja 7.003 orang atau sebesar 272.940 Hari Orang Kerja.

“Program padat karya bidang jalan dan jembatan diarahkan pada lokasi-lokasi yang memiliki potensi mengalami penambahan jumlah pengangguran akibat dampak pandemi Covid-19, misalnya di Pulau Jawa,” kata Hedy Rahadian.

Selain pekerjaan padat karya nonrutin, Dirjen Bina Marga juga terus melanjutkan kegiatan padat karya rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Yakni, pemeliharaan rutin jalan dan jembatan serta revitalisasi drainase. Saat ini ketiga lingkup pekerjaan tersebut telah menyerap 44.272 tenaga kerja yang tersebar di 1.383 lokasi.

Untuk PKT rutin preservasi jalan, misalnya pembersihan median jalan dan pengecatan marka, progres fisik sudah mencapai 62,07 persen dengan capaian penyerapan tenaga kerja sebanyak 24.495 orang. PKT rutin pemeliharaan jembatan misalnya pengecatan rangka jembatan progres fisiknya 60,24 persen dengan capaian menyerap 7.975 tenaga kerja.

Dari kegiatan revitalisasi drainase jalan nasional yang tersebar di 186 lokasi telah mencapai progres fisik 74,02 persen dan menyerap 11.802 tenaga kerja. Pekerjaan pembenahan drainase sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ruas jalan. Sebagai bagian penting untuk meningkatkan kualitas layanan jalan tersebut.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari