Indonesia.go.id - Ada Terowongan dan Urukan Jurang di antara Cileunyi-Dawuan

Ada Terowongan dan Urukan Jurang di antara Cileunyi-Dawuan

  • Administrator
  • Minggu, 18 Desember 2022 | 16:45 WIB
KONEKTIVITAS
  Terowongan di jalan Tol Cisumdawu. Desember ini dijadwalkan akan beroperasi. PUPR
Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023, Seksi 2 dan 3 Tol Cisumdawu akan difungsikan. Seksi 4, 5, dan 6 segera menyusul. Utilisasi Bandara Kertajati diharapkan terdongkrak.

Sampai akhir Desember 2022 ada 2.830 kilometer (km) jalan tol yang terbangun dan berfungsi di seluruh Indonesia. Semuanya terhampar di 66 ruas. Sebutan ruas jalan tol adalah sebutan bagi satu lintasan utuh yang merujuk dari satu titik pangkal ke sebuah destinasi. Ruas Tol Cisumdawu merujuk ke jalan tol yang  membentang dari Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Jawa Barat, panjangnya 62,60 km.

Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) ini jalur yang penting. Jalan tol ini bisa membuka konektivitas Bandung ke Cirebon via jaringan jalan tol, selain memberikan akses cepat kepada warga Bandung Raya ke Bandara (baru) Kertajati. Lokasi Bandara Kertajati itu tidak jauh dari simpang susun Tol Dawuan, yang merupakan titik pertemuan jalan Tol Cisumdawu dengan jalan Tol Trans-Jawa.

Di antara 66 ruas jalan tol  yang ada saat ini, ruas Cisumdawu agaknya yang paling alot pengerjaan konstruksinya. Medannya sulit, karena harus menembus perbukitan dan lereng-lereng pegunungan yang terjal. Dalam pembangunannya, ruas Cisumdawu ini dibagi menjadi enam seksi.

Berita baiknya, menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Seksi 2 (Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 km) dan Seksi 3 (Sumedang-Cimakala 4,05 km) mulai difungsikan. Masyarakat bisa memanfaatkannya secara aman meski belum diresmikan. Tarifnya pun, sementara masih gratis.

Sebelumnya, seksi 1 Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11.45 km telah diresmikan penggunaannya per 25 Januari 2022.Dengan berfungsinya Seksi 1, 2, dan 3, yang keseluruhan panjangnya 32,05 km, maka penyelesaian pada seksi 4, 5,dan 6 hanya soal waktu. Pelaksanaan konstruksi di ketiga seksi terakhir itu semuanya sudah di atas 95 persen.

Diharapkan pada awal 2023, secara keseluruhan Tol Cisumdawu pun sudah bisa dioperasikan. Tol Cisumdawu secara langsung menghubungkan daerah Bandung, Sumedang, dan Majalengka. Ruas itu merupakan bagian dari sistem jalan Tol Trans-Jawa. Kehadirannya, membuat ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek-Purwakarta-Padalarang, Bandung, Cileunyi, yang sudah 15 tahun buntu, kini dapat  terhubung dengan ruas tol baru.

Tol Cisumdawu direncanakan sejak lama. Groundbreaking-nya sudah dilakukan pada November 2011 oleh Menteri  Pekerjaan Umum (saat itu) Djoko Kirmanto. Harapannya, pada 2016 ruas tol ini bisa tuntas seiring rampungnya pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka. Namun, pelaksanaannya tertunda.

Proyek Cisumdawu ini dilanjutkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sejak 2015. Targetnya, selesai pada 2019. Namun pengerjaannya tak bisa secepat yang direncanakan, dan makin tertunda karena pandemi Covid-19. Target penyelesaian diundur ke akhir 2021, tapi belum tercapai juga, dan baru bisa tuntas di awal 2022.

Tol Cisumdawu memang berbeda. Medannya sulit. Dari enam seksi itu, bagian tersulit pada seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh PUPR. Selebihnya dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Pembiayaannya dijalankan pada skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang melibatkan BUMN, BUMD, dan swasta.

Salah satu bagian tersulit adalah membangun terowongan kembar, masing-masing selebar 14 meter sepanjang 426 meter, yang menembus bukit bercadas. Kedua terowongan ini bisa mengakomodasi kebutuhan tiga lajur jalan dan dua bahu di kiri kanan. Pengerjaannya ternyata tidak cukup dua-tiga tahun. Terowongan itu berada di Seksi 2 antara Pamulihan-Sumedang.

Pada bagian yang lain, kontraktor harus menguruk tebing setinggi 46 meter agar tubuh jalan tol di tubir jurang di atas ngarai itu lebih aman dan nyaman. Maka, pengurukan tanah dilakukan dengan teknik geotextile. Hasilnya, jurang terjal itu menjadi lebih landai dengan kemiringan 45 derajat.

Menteri Basuki mengakui, tiga kontraktor utama, yakni dua BUMN PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, serta PT Pembangunan Perumahan (PP), kewalahan ketika harus mengerjakan konstruksi yang berat itu secara cepat. Basuki pun meminta tiga kontraktor tambahan dilibatkan ke dalam proyek tersebut.

‘’Pekerjaan ini saya minta dikeroyok biar lebih cepat selesai,’’ kata Menteri Basuki, ketika meninjau proyek Tol Cisumdawu pada pertengahan 2021. Keenam kontraktor yang dilibatkan masing-masing adalah PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, PT PP, PT Adhi Karya, PT Brantas Adi Praya, dan kontraktor swasta  PT Girder Indonesia, salah satu anak perusahaan PT Citra Marga Nusaphala Persada.

Serangkaian pengujian keamanan jalan tol pun telah dilakukan. Semua dinyatakan aman, termasuk bagian terowongan maupun struktur tanam timbunan di sisi tebing terjal itu. Pada seksi 4, 5, dan 6, separuhnya sudah tuntas,yakni pada Seksi 4B, 5A, dan 6B. Selebihnya hanya akan perlu waktu dalam hitungan minggu untuk tuntas.

Nadi ekonomi di sekitar jalan tol akan berdenyut lebih cepat. Arus barang dan manusia terkoneksi ke jaringan jalan Tol Trans-Jawa. Biaya logistik akan terpangkas. Utilisisasi Bandara Kertajati, yang akan banyak melayani penerbangan kargo, bakal  semakin tinggi. Begitu halnya pada penerbangan ibadah umrah.

Kini jemaah umrah dari Bandung Raya, Sumedang, bahkan Garut dan Tasikmalaya, akan lebih cepat mencapai Kertajati. Waktu tempuh Cileunyi-Bandara Kertajati yang sebelumnya 2,5--3 jam, kini bisa dipangkas menjadi satujam saja. Perjalanan ibadah pun semakin mudah dan murah.

 

Penulis: Putut Trihusodo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari